Libero.id - Uang penjualan Kalidou Koulibaly ke Chelsea tampaknya akan digunakan Napoli untuk mendatangkan bek Korea Selatan, Kim Min-jae, dari Fenerbahce. Pertanyaannya, siapa Kim Min-jae itu?
Menurut Calciomercato, Napoli berada di baris paling depan untuk mendapatkan tanda tangan Kim Min-jae. Rival di bursa transfer musim panas mereka adalah Stade Rennais dari Ligue 1. Ada lagi Tottenham Hotspur di Liga Premier.
Napoli sekarang hanya memiliki dua rintangan terakhir yang harus diatasi untuk mengamankan kesepakatan lengkap dengan pemain berusia 25 tahun itu. Sebab, Kim Min-jae bersikeras memasukkan klausul pelepasan dalam persyaratan bermain di Stadio Diego Armando Maradona. Sang pemain juga menegosiasikan right image dirinya yang tinggi di Negeri Ginseng.
Laporan menyebut, Napoli sepakat menebus Kim Min-jae dariFenerbahcesenilai 17 juta pounds (Rp306 miliar). Diperkirakan, kesepakatan akan terjadi pada akhir pekan. Bisa Jumat (22/7/2022), Sabtu (23/7/2022), atau Minggu (24/7/2022). Konon, gajinya 41.000 pounds (Rp718 juta) per pekan.
Kim Min-jae menerima tawaran bersih Napoli untuk kontrak tiga tahun setelah setuju memasukkan klausul pelepasan, yang akan aktif pada 2024. Napoli juga akan menetapkan bonus 34 juta pounds (Rp 611 miliar).
Keberanian Napoli sekaligus menjadi jawaban dari Tottenham Hotspur. Klub yang diperkuat Son Heung-min itu sebenarnya telah lama menaruh minat pada Kim Min-jae. Mereka telah mengincar bek berpostur 190 cm itu saat masih membela Beijing Guoan pada 2019-2020.
Lalu, siapa sebenarnya Kim Min-jae ini? Mengapa pemuda kelahiran Tongyeong, 15 November 1996, itu dianggap penting dan memiliki kualitas bermain di Serie A atau Liga Premier?
Jika anda pernah melihat bek legendaris Korea Selatan, Hong Myung-bo beraksi di Piala Dunia 2002 bersama Ahn Jung-hwan, anda seharusnya bisa menilai kualitas Kim Min-jae. Bahkan, oleh banyak media dan pengamat sepakbola di negeri asalnya, menyebut Kim Min-jae sebagai The Next Hong Myung-bo.
Berasal dari Tongyeong, kedua orang tua Kim Min-jae mantan atlet. Saudara laki-lakinya juga penjaga gawang untuk Universitas Myongji. Kim Min-jae memulai karier sepakbola saat bersekolah di SMK Suwon. Itu adalah sekolah yang melahirkan Park Ji-sung dan Kim Sun-min.
Setelah lulus pada 2015, Kim Min-jae melanjutkan ke Universitas Yonsei. Tapi, dia hanya bertahan hingga tingkat kedua sebelum keluar dan fokus bermain sepakbola untuk tim semiprofesional, Gyeongju KHNP.
Berhubung Kim Min-jae punya postur tinggi menjulang, bakatnya terpantau Jeonbuk Hyundai Motors. Dari salah satu klub elite K League 1 itulah karier Kim Min-jae berkembang. Pada 2019, dirinya menerima pinangan Beijing Guoan di Liga Super China. Puncaknya, Kim Min-jae bermain di Turki bersama Fenerbahce.
Sebagai bek tengah, Kim Min-jae memiliki atribut fisik yang sangat baik, terutama kekuatan, kecepatan, dan fleksibilitasnya. Dia juga memiliki kemampuan prediksi yang kuat dalam pertahanan. Dia juga sering memulai penyerangan, dan takut maju hingga kotak penalti lawan.
Kim Min-jae juga memiliki akurasi umpan panjang. Itu memungkinkan dia segera menyalurkan bola setelah mencuri, untuk menyelesaikan serangan balik cepat. Dan, yang paling penting, kemampuan duel udaranya luar biasa dengan postur layaknya menara.
Jadi, cukup masuk akal jika Stade Rennais, Tottenham Hotspur, dan Napoli saling sikut untuk mendapatkan pemain yang bersama Son Heung-min meraih medali emas Asian Games 2018 di Indonesia itu.
(diaz alvioriki/anda)
Opini