Libero.id - Bagi setiap pemain sepakbola, kecuali yang beragama muslim, minum alkohol seperti sudah menjadi tradisi. Apalagi, saat klub yang dibelanya meraih kemenangan. Para pemain berpesta merayakannya dengan beramai-ramai meminum alkohol hingga mabuk berat.
Pemain yang diketahui sebelumnya jarang meminum alkohol pun bisa ikutan tenggelam dalam pesta minum-minum keras di hari perayaan kemenangan klubnya.
Salah satunya adalah superstar asal Argentina, Lionel Messi. Pemenang Ballon d'Or tujuh kali itu mungkin tidak akan pernah melupakan momen yang menggembirakan saat dia bermain untuk Barcelona, terutama ketika Blaugrana berhasil meraih treble winners pada musim 2008/2009.
Di hari perayaan kemenangan itu, pemain dengan julukan La Pulga itu ikut minum alkohol hingga mabuk berat.
Fans sepakbola mungkin mengenal baik sosok megabintang PSG itu. Bahkan, Messi dikenal sebagai pemain yang pemalu. Sikapnya kontras dengan Cristiano Ronaldo.
Kendati pemalu, Messi pernah doyan minum alkohol dan mabuk miras. Ini tentu saja adalah momen langka dalam kariernya sebagai pesepakbola dan mungkin tidak pernah terulang jika Messi tidak meraih kesuksesan besar untuk dirayakan bersama tim barunya.
Ketika Barcelona merayakan treble winners pada akhir musim 2008/2009, Lionel Messi mabuk setelah bersenang-senang dengan rekannya. Bahkan, pada perayaan itu, Lionel Messi meneriakkan kalimat berbahasa Catalunya dari atas bus dalam kondisi mabuk berat karena pengaruh alkohol.
Video Langka Messi Mabuk Berat:
Momen ini jelas akan sangat langka, melihat Messi bersenang-senang dengan rekannya dalam keadaan mabuk berat. Dalam rekaman yang luar biasa, Messi terlihat dalam keadaan yang cukup baik saat dia dan rekan satu timnya berpesta hingga larut malam menyusul salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah sepakbola.
Mungkinkah momen itu bisa terulang dengan klub barunya di PSG?
Kepindahan Messi ke Paris Saint-Germain memang sangat mengejutkan. Pasalnya, lebih dari satu dekade Messi bermain untuk Barcelona, tim Catalunya itu seperti sudah mendarah daging dalam dirinya.
Faktanya, Messi meninggalkan klub itu dan bergabung dengan PSG musim lalu. Tetapi, kehadirannya di Paris tidak berjalan sesuai rencana. La Pulga membutuhkan waktu cukup lama untuk beradaptasi dengan klub barunya.
Dia gagal membawa PSG untuk menjadi juara Liga Champions musim ini setelah tersingkir dari Real Madrid pada babak 16 besar.
PSG sempat unggul pada leg pertama babak, di mana Kylian Mbappe menjadi pencetak gol satu-satunya di Paris. Raksasa Prancis sempat memiliki asa melaju ke babak selanjutnya, meski impian itu sirna berkat hat-trick Karim Benzema.
Bagi Messi, tentu saja itu adalah kekalahan telak lainnya di kompetisi utama Eropa, menjadi suatu kekecewaan besar yang dialami pemain Argentina itu di Liga Champions. Tapi, mungkin Messi akan tetap mengingat bagaimana berjayanya dia di Liga Champions saat bersama Barcelona.
Saat dia meraih treble winners musim 2008/2009, sebuah kemenangan besar yang dia rayakan dengan mabuk berat.
Salah satu momen langka Messi barangkali adalah hari-hari paling bahagia dalam hidupnya. Namun, sayangnya, ada kemungkinan yang sangat nyata bahwa kita mungkin tidak akan pernah melihat Messi merayakan seperti ini lagi.
Tapi, tentu saja, masih ada Piala Dunia yang dinanti-nantikan tahun ini dan siapa yang tahu apa yang akan terjadi dengan kariernya di PSG. Untuk saat ini, setelah sakit hati kalah dari Madrid, sangat menyedihkan melihat Messi hanya sampai 16 besar di Liga Champions.
(atmaja wijaya/yul)
Opini