Gara-gara Perang di Ukraina, China Boikot Liga Premier

"Intervensi politik sampai ke sepakbola."

Analisis | 07 March 2022, 06:17
Gara-gara Perang di Ukraina, China Boikot Liga Premier

Libero.id - Pemegang hak siar China telah mengatakan kepada Liga Premier bahwa mereka tidak akan menyiarkan pertandingan Liga Inggris pada akhir pekan ini.

China adalah sekutu politik dekat Rusia yang telah menginvasi Ukraina. Dan, mereka akan melakukan itu sebagai buntut konflik perang yang sampai menular ke dunia sepakbola.

Liga Premier sempat mengatakan dengan sepenuh hati menolak tindakan yang dilakukan Rusia dan akan menunjukkan solidaritas untuk Ukraina.

"Kami menyerukan perdamaian dan pikiran kami bersama semua orang yang terkena dampak," tegas pernyataan Liga Premier ketika mengumumkan rencananya awal pekan ini.

Salah satunya kapten yang akan mengenakan ban lengan khusus dengan bendera Ukraina. Sementara layar stadion akan menampilkan 'Football Stand Together' di depan bendera biru dan kuning negara itu.

Fans juga didorong untuk terlibat dalam momen refleksi dan solidaritas sebelum kick-off di setiap pertandingan.

Ketika ditanya tentang penolakan China untuk menampilkan pertandingan, Liga Premier menolak berkomentar.

Hak Liga Premier di China dipegang oleh iQiyi Sports yang mengambil alihnya tahun lalu setelah gagalnya kesepakatan dengan media PPTV.

Perselisihan terjadi yang membuat Liga Premier akan meninjau ulang kontrak siarannya di Rusia.

Kepala Eksekutif Liga Premier, Richard Masters, mengatakan bahwa tim ingin menunjukkan dukungan mereka untuk Ukraina setelah invasi yang dilakukan Rusia. Tujuannya agar masyarakat Rusia melihat perasaan di Liga Premier dan sepakbola Inggris akhir pekan ini.

"Tapi, kami melihat kontrak yang sangat dekat dalam hal penangguhan atau penghentian, mengingat keadaan saat ini."

Pada 2019, penyiar CCTV negara bagian China menghapus pertandingan Arsenal vs Manchester City dari jadwalnya setelah komentar yang dibuat oleh gelandang The Gunners saat itu, Mesut Oezil.

Oezil sempat memposting di media sosial tentang perlakuan Pemerintah China terhadap muslim Uighur, China.

(diaz alvioriki/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network