5 Momen Cristiano Ronaldo Uring-uringan, Baper

"Superstar mah bebas."

Analisis | 02 February 2022, 05:18
5 Momen Cristiano Ronaldo Uring-uringan, Baper

Libero.id - Cristiano Ronaldo adalah salah satu pemain terhebat sepanjang masa, dan merupakan Legenda hidup sepakbola. Tetapi, dia juga bisa berbuat konyol karena merasa dirinya yang paling hebat.

Misalnya pemain berusia 36 tahun itu memblokir TransferMarkt di media sosial setelah tersinggung dengan market value yang mereka tetapkan – dan ini bukan pertama kalinya dilakukan Ronaldo.

Dari peristiwa itu, kita bisa mengambil beberapa pelajaran. Salah satunya tentang bagaimana menanggapi kritik sebetulnya adalah cara yang baik untuk melihat pola pikir para pemain.

Beberapa menanggapi dengan diam dan membiarkan penampilan mereka yang berbicara. Yang lain berbicara, tetapi kemudian melakukan pembuktian di lapangan.

Ronaldo telah merespons di lapangan. Tetapi, kadang-kadang dalam kariernya yang panjang dan gemilang, Ronaldo menunjukkan sikap yang tidak bagus untuk dicontoh.

Berkaitan dengan hal itu kami telah memilih insiden terbaik di mana Ronaldo mengeluh setelah dikritik:

1. Ronaldo vs Jurnalis France Football

Pascal Ferre, jurnalis dari France Football, mengklaim “Ronaldo hanya memiliki satu ambisi dan itu adalah pensiun dengan lebih banyak (penghargaan) Ballon d'Or daripada Messi. Saya tahu karena dia telah memberi tahu saya,” kata Ferre pada November 2021, tak lama sebelum Lionel Messi memenangkan penghargaan ketujuh.

Ronaldo menggunakan halaman Instagram-nya untuk meluncurkan tanggapan kepada Ferre, menyatakan bahwa “Pascal Ferre berbohong dan menggunakan nama saya untuk mempromosikan dirinya dan untuk mempromosikan publikasi tempat dia bekerja.”

“Tidak dapat diterima bagi orang yang bertanggung jawab untuk membagikan penghargaan bergengsi seperti itu untuk berbohong dengan cara ini dan menunjukkan rasa tidak hormat kepada seseorang yang selalu menghormati France Football dan Ballon d'Or.”

“Ambisi terbesar saya dalam karier adalah memenangkan trofi di level klub dan internasional, untuk klub tempat saya bermain dan tim nasional saya. Ambisi terbesar saya dalam karier saya adalah untuk memberikan contoh yang baik bagi semua orang yang ingin menjadi pesepakbola professional,” timpal CR7.

“Ambisi terbesar saya dalam karier saya adalah agar nama saya tertulis dengan emas dalam sejarah sepakbola dunia,” tulis Ronaldo dengan panjang lebar.

2. Melempar Mikrofon

Euro 2016 adalah turnamen yang menarik bagi Portugal, yang entah bagaimana Portugal akhirnya bisa menjuarai turnamen bergengsi tersebut meskipun hampir tidak memenangkan pertandingan apa pun. Alias menang dengan skor kecil atau hasil imbang.

Sebelum hasil imbang 3-3 penyisihan grup dengan Hungaria, Ronaldo ditanyai oleh reporter Portugal, Diogo Torres, tentang apakah dia siap untuk pertandingan berikutnya, dan superstar itu merespons dengan cara yang mengejutkan.

Ronaldo meraih mikrofon dari tangan Torres dan melemparkannya ke danau terdekat sebelum berjalan pergi.

Stasiun TV Portugal sangat marah dan menuntut permintaan maaf, tetapi Ronaldo meminta maaf di atas lapangan dengan mencetak dua gol dalam hasil imbang 3-3.

3. Tidak Melakukan Selebrasi karena Dikritik

Ronaldo bisa dibilang berada di puncak performanya pada 2012. Namun, dia mendapati dirinya menjadi pusat kritik dari suporter Real Madrid yang menuduhnya terlalu egois di lapangan.

Dalam kemenangan 5-1 atas Granada di Santiago Bernabeu, Ronaldo menanggapi hal tersebut dengan cemberut. Dia mencetak gol kelima, tetapi menolak untuk merayakan dengan para penggemar, alih-alih memilih untuk menundukkan kepalanya dan kembali ke lapangan.

Seorang pemain yang memiliki selebrasi ikonik menolak untuk merayakannya menunjukkan bahwa memang ada sesuatu yang salah, dan media Spanyol dengan cepat menangkapnya.

Marca menulis setelah pertandingan bahwa "sejak pertandingan melawan Barca (kalah 3-1), sebagian besar stadion telah mengeluh tentang penampilan Ronaldo dan dia tidak menyukainya."

"Jika Cristiano tidak menyukai cara fans mengekspresikan diri, hal terburuk yang bisa dia lakukan adalah menunjukkannya dalam selebrasi gol."

Dan, itulah yang dia lakukan, dengan kurangnya "siu".

4. Saat Melawan Atletico Madrid

Ronaldo dan Atletico Madrid sepertinya punya hubungan untuk bisa saling membenci satu sama lain, terutama ketika Ronaldo di Real Madrid. Ronaldo sering membuat tim besutan Diego Simeone tersingkir dari Liga Champions.

Atletico merasa lega saat Ronaldo pindah ke Juventus pada 2018, namun hal itu urung Atletico Madrid pada akhirnya bertemu Juventus di fase gugur.

Anak asuh Diego Simeone memenangkan leg pertama 2-0, dan ketika Ronaldo berjalan keluar dari stadion, dia diejek habis-habisan.

Ronaldo tidak bisa menahan diri, dan dengan getur tubuhnya memberi tahu mereka yang menunggu di luar. “Saya telah memenangkan lima Liga Champions, kalian tidak memenangkan alias nol. Sampai jumpa di leg kedua,” ucap Ronaldo.

Ronaldo membuktikan ucapannya, dengan mencetak hattrick di leg kedua. Dan, membawa Juventus melaju ke babak berikutnya.

5. Diganti oleh Ralf Rangnick

Dalam kemenangan tandang 3-1 Manchester United di Brentford, Ronaldo tidak menunjukkan performa terbaiknya, tetapi dia tidak punya alasan untuk mengeluh ketika timnya unggul 2-0.

Sampai dengan ketika dia digantikan oleh Harry Maguire, Ronaldo bereaksi dengan marah saat dia berjalan dengan susah payah keluar dari lapangan.

Man United akan mencetak gol kurang dari 10 menit kemudian melalui Marcus Rashford untuk mengamankan kemenangan, tetapi amukan Ronaldo setelah ditarik menjadi salah satu berita utama setelah pertandingan.

Pemain berusia 36 tahun itu masih berharap untuk bermain setiap menit di setiap pertandingan, meskipun Man United memiliki beberapa pemain muda berkualitas di posisinya.

Ronaldo menunjukkan kemarahannya terhadap Ralf Rangnick dengan memasang wajah masam saat duduk bangku cadangan Man United.

Berbicara setelah pertandingan, Ralf Rangnick sendiri menyatakan bahwa dia membuat keputusan demi kepentingan klub.

“Dia bertanya: 'Mengapa saya, mengapa Anda mengganti saya?'” kata bos Jerman itu. “Saya mengatakan kepadanya: 'Saya harus membuat keputusan demi kepentingan tim dan klub.”

"Kami memiliki situasi yang sama di Aston Villa ketika kami unggul 2-0 di babak kedua dan saya tidak ingin membuat kesalahan yang sama (imbang 2-2)," kata Rangnick menjelaskan.

Merengek setelah kalah adalah satu hal, tapi mengeluh saat ditarik keluar saat tim sedang unggul adalah hal yang aneh.

(mochamad rahmatul haq/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network