Pilihan Terbaik De Boer 3-5-2 atau 4-3-3? Begini Jawaban Para Pemainnya

"Frank de Boer masih membuat fans De Oranje deg-degan."

Analisis | 17 June 2021, 04:58
Pilihan Terbaik De Boer 3-5-2 atau 4-3-3? Begini Jawaban Para Pemainnya

Libero.id - Formasi dalam sepakbola adalah salah satu aspek terpenting yang harus diperhatikan dengan seksama. Kebijakan itu adalah bagian dari strategi yang dapat memengaruhi performa tim saat berlaga.

Pemilihan formasi yang salah akan berdampak pada kekalahan tim. Tidak jarang tim berkelas justru dibantai, bahkan dengan skor tidak masuk akal akibat salah menerapkan formasi. 

Kemenangan pembuka Belanda atas Ukraina dengan formasi 3-5-2 yang baru-baru ini diadopsi Frank de Boer dinilai bukan yang terbaik De Oranje. Mengapa? Simak analisis lengkapnya berikut ini.

Formasi andalan Belanda adalah 3-5-2 atau 4-3-3: ini adalah pertanyaan yang terus berputar di sekitar fans Belanda setelah kemenangan 3-2 atas Ukraina akhir pekan lalu. De Boer beralih dari konfigurasi terakhir yang identik dengan akademi Ajax Amsterdam sebelum pertahanan yang goyah dalam pertandingan pembuka Grup C di Johan Cruyff Arena. Itu menunjukkan bagaimana para pemainnya bergulat dengan sistem tersebut.

Stefan de Vrij berada di tengah barisan belakang Belanda, yang memungkinkan keunggulan 2-0 di babak kedua menjadi 2-2 dalam empat menit kemudian. Pasukan De Oranje seolah terlena ketika serbuan pemain Ukraina menghantam gawang Maarten Stekelenburg.

“Banyak orang berbicara tentang sistem. Apakah itu 4-3-3 atau 3-5-2 yang merupakan sistem pertahanan atau tidak? Tapi, pada akhirnya itu semua tentang interpretasi itu sendiri,” ujar De Vrij, dilansir The Guardian.

“Kami telah menunjukkan 3-5-2 bisa menyerang juga. Dalam 10 menit (melawan Ukraina), kami memiliki tujuh tembakan. Jadi, ini semua tentang interpretasi. Dan, tentu saja penting untuk gaya menyerang terdapat organisasi di dalamnya. Sehingga, Anda harus berusaha keras menjalani skema itu sebaik mungkin,” ungkap pemain berusia 29 tahun tersebut.

De Vrij benar dalam mengatakan versi 3-5-2 De Oranje dipenuhi dengan dorongan ke depan, terutama melalui kecepatan Denzel Dumfries yang memiliki serangan dari sayap kanan. Dukungannya memberi keleluasaan kepada pemain lain, seperti Daley Blind dan Jurrien Timber.

Masalahnya adalah saat Ukraina asuhan Andriy Shevchenko datang ke markas De Boer. Blind, yang berada di sebelah kiri trisula pertahanan De Oranje, sedikit lamban dalam meredam kecepatan Andriy Yarmolenko.

Namun, dengan Matthijs de Ligt kembali berlatih pada Selasa (15/6/2021), bek tengah pilihan pertama De Boer itu diperkirakan akan kembali dari masalah pangkal paha. Kehadirannya dapat membantu De Oranje saat menghadapi Austria pada Kamis (17/6/2021) dalam pertandingan di mana setiap pemenang akan dijamin lolos.

Ini akan menjadi pelajaran untuk melihat kolaborasi Timber dan Blind. Itu Meskipun Timber tidak berpengalaman, tetapi apakah De Boer memiliki keberanian untuk melakukannya? Pelatih berusia 51 tahun tersebut sempat membuat skeptisisme di negara asalnya, sebab mereka tidak yakin dengan Curriculum Vitae De Boer yang buruk saat menangani klub. Sebut saja masa jabatannya di Crystal Palace selama 77 hari yang membawa bencana. Terlepas dari kemenangan di laga pembuka, pandangan buruk terhadap De Boer tetap ada.

De Boer hampir tidak memancarkan kualitasnya sama sekali di Euro 2020. Namun, uniknya negara yang memiliki citra sepakbola apik seperti Belanda tetap menugaskan seorang De Boer, bahkan menaduh harapan besar kepadanya.

De Boer pun siap menjawab tantangan itu melalui komentar anehnya setelah pertandingan melawan Ukraina. "Katakanlah ini tidak akan terjadi lagi," timpalnya.

Suksesnya gol Yarmolenko ke gawang De Oranje adalah produk dari kesalahan defensif. Lolosnya seorang Roman Yaremchuk dalam menerobos pertahanan menandakan posisi bertahan Belanda masih sangat lemah. Namun, De Boer tetap bersikukuh membuat pernyataan berani bahwa kesalahan formasi yang menyebabkan kesulitan pemainnya.

Jika ada masalah defensif yang kembali membahayakan performa Belanda, semoga kata-kata bernada meremehkan dari seorang De Boer dapat menghantui dirinya sendiri.

De Vrij telah diingatkan tentang sesuatu yang dia katakan setelah hasil imbang 2-2 dengan Skotlandia dua pekan lalu. Kemudian, dia mengakui performa konstan yang disebabkan formasi 3-5-2 tidak mungkin dipertahankan tim.

“Ini masalah kualitas: bertahan (dengan menekan terus-menerus) dan memainkan bola, bagi banyak orang adalah sistem baru,” katanya. “Jadi, kami harus terbiasa dengan situasi tertentu: ketika Anda harus turun tangan, ketika Anda harus bertahan sebagai bek. Sangat penting untuk tetap berkomunikasi dengan semua orang. Penting bagi kami untuk terus banyak melatih ini. Setelah Anda melakukan ini, Anda dapat melihat peningkatan – saya pikir Anda sudah dapat melihat peningkatan yang telah kami buat.”

Mungkin begitu. Atau, mungkin seperti Manchester City asuhan Pep Guardiola. Belanda harus terus mengandalkan serangan sebagai sarana bertahan. Sebagai kader penyerang dan playmaker, Memphis Depay, Wout Weghorst, Georginio Wijnaldum, dan Frenkie de Jong mungkin menawarkan harapan terbaik untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh mereka yang berada di belakang: melindungi Stekelenburg dari jenis serangan yang nyaris mencuri kemenangan dari mereka seperti melawan Ukraina. De Oranje harus segera berbenah, khususnya di posisi pertahanan mereka. 

Fase grup sebentar lagi berakhir, Belanda harus tetap mempertahankan posisinya. De Boer harus bermuhasabah secepatnya terkait strategi yang dia terapkan di tim asuhannya. Hal tersebut penting jika tetap ingin melihat negaranya sukses menjuarai Euro 2020.

(muhammad alkautsar/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network