Libero.id - Pengamat sepak bola nasional Mohamad Kusnaeni menyebutkan dua masalah krusial Timnas Indonesia U-22 jelang lawan Myanmar pada lanjutan babak penyisihan Grup A SEA Games 2023 Kamboja.
Indonesia akan melawan Myanmar pada laga kedua, Kamis (4/5) mendatang. Menurut Kusnaeni, masih terdapat aspek vital yang perlu dibenahi.
"Yang pertama ini penyakit semua tim kita di timnas. Tidak hanya kelompok umur tapi juga di senior, yaitu tidak tenang main di awal pertandingan. Selalu ada kesan terburu-buru mencetak gol tapi ketika ditekan mudah panik," ujar Kusnaeni kepada awak media.
Ia berpendapat kesabaran merupakan aspek penting yang perlu ditanamkan di benak Witan Sulaeman dan kawan-kawan. Sebab lawan berpotensi memanfaatkan sikap tergesa-gesa untuk mencuri kesempatan.
Selain itu, lanjut Kusnaeni, persoalan kedua yang masih terlihat di tim asuhan Indra Sjafri adalah kehadiran sosok pemimpin di lapangan. Kehadiran pemimpin dinilai dapat meningkatkan kekompakan dan semangat juang dalam pertandingan.
"Kalau kapten sudah ada, Rizky Ridho dan [Pratama] Arhan. Tapi bukan kapten yang dimaksud, melainkan pemimpin pemain lainnya. Mungkin kapten itu Rizky Ridho tapi, sebenarnya pemimpin di lapangan itu mereka yang berposisi seperti Marselino [Ferdinan] dan Beckham [Putra]," ujar Kusnaeni.
"Cuma mereka itu bukan pemain kategori senior, mereka masih sungkan dalam bermain sehingga di lapangan seolah tidak ada pemimpin," ucapnya menambahkan.
Saat ini Indonesia tengah berada di posisi kedua klasemen sementara dengan tiga angka. Tuan rumah Kamboja berada di posisi puncak dengan empat poin dari dua pertandingan.
Sementara Myanmar ada di posisi ketiga dengan tiga angka. Myanmar sukses menang tipis 1-0 atas Timor Leste pada Selasa (2/5). Tim berjulukan The Chinthe hanya punya waktu sehari untuk beristirahat sebelum melawan Indonesia.
(muflih miftahul kamal/muf)
Opini