Libero.id - Setelah menelan kekalahan 1-2 dari Lebanon, timnas U-22 asuhan Indra Sjafri bersiap menjalani pertandingan uji coba kedua. Jika hasilnya kembali minor, pendukung timnas Garuda layak pesimistis. Sebaliknya, jika menang dan bermain bagus, semua orang layak optimistis.
Laga pertama uji coba berakhir dengan skor yang tak diinginkan. Garuda Muda unggul lewat gol bunuh diri pemain Ali Al Ridha (83) sebelum dibalas Mahdi Sabbah (89) dan Mohammed Nasser (90+7).
Kini, Minggu (16/4/2023) malam, Indonesia kembali menghadapi Lebanon U-22. Tempatnya masih sama, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Dan, semua mata tertuju kepada Indra Sjafri dan anak-anak asuhnya. Sebab, target timnas U-22 di Kamboja sangat tinggi, yaitu medali emas.
Ini menjadi tugas berat, meski di fase grup "hanya" bertemu tuan rumah Kamboja, Myanmar, Filipina, dan Timor Leste. Di atas kertas, ini lawan yang ringan. Tapi, di lapangan, situasinya bisa berbeda karena sepakbola bukan matematika yang bisa diprediksi.
Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, mental dan fisik Garuda Muda harus segera dibenahi agar benar-benar siap bertanding di SEA Games 2023.
"Jadi, kalau dilihat dari grup kita di SEA Games, saya sangat optimistis. Saya lihat juga kebobolannya lebih karena ke mental, mungkin tadi lelah. Tapi, secara overall pertandingannya sangat baik," ujar Dito Ariotedjo dilansir Antaranews.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Opini