Libero.id - Menuju SEA Games 2023, timnas Thailand U-22 berada di ujung tanduk. The War Elephant terancam tidak bisa menggunakan kekuatan terbaiknya karena Thai League 1 memutuskan tidak libur. Bahkan, kompetisi sepakbola kasta tertinggi Negeri Gajah Putih sedang memasuki fase akhir.
Berdasarkan jadwal yang ditetapkan, sepakbola SEA Games di Kamboja akan berlangsung pada 29 April 2023 sampai 16 Mei 2023. Sementara Thai League 1 memasuki pekan terakhir pada 12 Mei 2023.
Berhubung SEA Games 2023 bukan agenda resmi FIFA, pelatih Thailand U-22, Issara Sritaro, dipastikan pusing. Bersama Asosiasi Sepakbola Thailand (FAT), dirinya sedang melakukan negosiasi dengan klub-klub anggota Thai League 1 untuk melepaskan pemainnya.
Pemain-pemain yang dimaksud antara lain Chatmongkol Rueangthanarot, Jonathan Khemdee, Airfan Doloh, Channarong Promsrikaew, hingga Teerasak Poeiphimai. Semuanya pemain inti.
"Issara Sritaro meminta dukungan dari klub karena butuh waktu bertahun-tahun bagi Thailand untuk memiliki generasi pemain yang berkualitas, sejak kelahiran Theerathon Bunmathan pada 1990 dan kemudian pada 1993 Chanathip Songkrasin," tulis Siamsport.
Selain itu, Suphanat Mueanta, 99% berpeluang absen. Pasalnya, pemain Buriram United itu pergi ke Eropa untuk menjalani trial di salah satu klub Belgia setelah Thai League 1 berakhir.
Kabarnya, Issara Sritaro telah berbicara dengan presiden Buriram United, Newin Chidchob, untuk mengizinkan Suphanat Mueanta bermain di SEA Games 2023 sebelum terbang ke Eropa.
Issara Sritaro membutuhkan tenaga pemain-pemain itu karena Thailand U-22 diberi target besar medali emas SEA Games 2023. Ini tidak mudah karena mereka berada di Grup B bersama Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Laos. Oleh banyak pihak, ini disebut sebagai grup neraka.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Opini