Mungkinkah Timnas U-17 Siap Jika Indonesia Gantikan Peru?

"Waktunya 7 bulan bos..."

Analisis | 04 April 2023, 11:57
Mungkinkah Timnas U-17 Siap Jika Indonesia Gantikan Peru?

Libero.id - Peru secara resmi batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. Hal itu diketahui melalui pernyataan langsung FIFA.

Alasan FIFA membatalkan peru menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 adalah karena masalah infrastruktur.

"Turnamen tetap dijadwalkan berlangsung dari 10 November hingga 2 Desember 2023, tetapi Biro Dewan FIFA sekarang akan menunjuk tuan rumah baru pada waktunya" tulis pernyataan FIFA.

"Langkah ini dilakukan mengingat ketidakmampuan negara tuan rumah memenuhi komitmennya untuk melengkapi infrastruktur yang dibutuhkan untuk menggelar turnamen."

FIFA sendiri sekarang sedang mencari negara yang bersedia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 dan Indonesia bisa menjadi salah satunya.

Banyak kabar angin beredar bahwa tujuan Erick Thohir terbang ke Swiss pada Minggu lalu selain mengusahakan agar Indonesia tetap jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 adalah untuk menemukan win to win solution.

Tampaknya kabar Peru batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 sudah terdengar oleh Erick Thohir lebih dulu dan sepertinya loby win to win solution yang diajukan olehnya adalah Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-17 jika batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Kesiapan Timnas Indonesia U-17

Jika memang Indonesia menjadi tuan rumah Piala U-17 2023 nantinya, lalu apakah timnas U-17 dan PSSI sudah siap?

Jika ditelaah lebih dalam dengan waktu persiapan hanya 7 bulan, waktu tersebut sangat sedikit bahkan untuk membentuk kerangka tim.

Tentu Shin Tae-yong sebagai pelatih memiliki banyak PR nantinya. Eks pelatih timnas Korea Selatan itu mungkin akan bingung apakah ia harus menggunakan timnas U-16 asuhan Bima Sakti, Garuda Select atau cari pemain lagi.

Selain itu PSSI juga harus mempersiapkan stadion kembali meski saat ini sudah ada stadion yang terverifikasi oleh FIFA (stadion Piala Dunia U-20 2023), namun pihak PSSI jelas perlu mengatur ulang perjanjian dengan pemda dan pemerintah pusat serta klub Liga 1.

Kemudian untuk hal non-teknis seperti budaya suporter klub Liga 1 yang masih mengkhawatirkan juga perlu menjadi perhatian PSSI.

(muflih miftahul kamal/muf)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network