Ada Apa dengan Zohri? Dulu Juara Dunia Junior, Kini Gagal di SEA Games 2021

"Pada sebuah masa, Lalu Muhammad Zohri pernah jadi fenomena.."

Analisis | 19 May 2022, 11:13
Ada Apa dengan Zohri? Dulu Juara Dunia Junior, Kini Gagal di SEA Games 2021

Libero.id - Lalu Muhammad Zohri pernah jadi atlet yang mengejutkan dunia. Sprinter asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu secara spektakuler menjadi juara dunia dan Asia junior pada 2018. Setelah itu, prestasinya terus menurun, termasuk di SEA Games 2021.

Lahir dan besar di Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Zohri berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Dia anak bungsu dari empat bersaudara. Ibunya meninggal ketika dia masih SD. Dan, ayahnya meninggal ketika dirinya berusia 17 tahun.

Zohri tidak mampu membeli sepatu. Itu mendorongnya untuk berlatih lari tanpa alas kaki. Dia meyakinkan adiknya untuk meminjamkannya uang Rp400.000 agar bisa membeli sepasang atletik demi berlatih dan berlomba.

Cerita di luar stadion dan prestasi saat memenangkan lari 100 m di Kejuaraan Atletik Junior Asia 2018 (10,27 detik) maupun Kejuaraan Dunia U-20 IAAF 2018 (10,18 detik) telah membuat Zohri menjadi semacam mitos. Dia dipuja, digemari banyak orang, dan menarik perhatian para politisi lokal maupun nasional untuk memberi perhatian khusus.

Sayang, banyaknya sorotan kepada Zohri ternyata berpengaruh pada performa di lintasan lari. Sejarah mencatat, tidak ada lagi medali emas yang berhasil dipersembahkan Zohri setelah itu, khususnya di level senior.

Pada Asian Games 2018, Zohri gagal di nomor individual. Dia hanya mempersembahkan perak di nomor estafet 4x100 m putra dengan catatan waktu 36,77 detik. Kemudian, di Kejuaraan Asia 2019, dia juga mendapatkan perak di nomor individu setelah mencatatkan 10,13 detik.

Sempat absen di SEA Games 2019 karena cedera, performa Zohri terus menurun. Meski sempat mencatatkan rekor Asia Tenggara dengan 10,03 detik saat memenangkan medali perunggu di Grand Prix Emas Seiko 2019 di Osaka plus lolos ke Olimpiade 2020, tidak ada lagi yang bisa dibanggakan Zohri.

Yang paling baru, Zohri juga gagal menyumbangkan medali dalam nomor lari favoritnya 100 m putra SEA Games 2021 di Hanoi Sport Complex My Dinh National Stadium, Rabu (18/5/2022).

Berlomba menghadapi sejumlah sprinter terbaik Asia Tenggara, Zohri hanya mampu mencatatkan 10,59 detik. Itu membuat dirinya hanya finish di urutan keempat, di belakang dua pelari Thailand, Puripol Boosan (10,44 detik) dan Soraoat Dapbang (10,56 detik), serta jagoan Singapura, Marc Brian Louis (10,56 detik).

Zohri mengaku tidak bisa memaksimalkan penampilannya saat "heat" yang dilakukan satu jam sebelum perlombaan dimulai. "Sebenarnya sih masih menyimpan tenaga, cuma (hanya) ya saya menyebutnya belum rezeki. Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi," kata Zohri seusai perlombaan, dilansir Antaranews.

Sebelumnya, Zohri dikabarkan sempat mengalami cedera hamstring sebelum berangkat ke Vietnam. Itu terjadi ketika dia turun di Kejuaraan Dunia Atletik Indoor di Serbia, 18-20 Maret 2022.

Meski cederanya kian membaik, sprinter asal NTB itu mengaku cukup terganggu saat mempersiapkan diri mengikuti SEA Games 2021. "Seminggu kayaknya saya latihan. Kalau sakit sih enggak, cuma (hanya) kayak (seperti) trauma gitu," kata Zohri mencari alasan.

"Sebenarnya terapi dulu selama beberapa bulan. Saya balik ke trek itu dua minggu, seminggunya baru block sama starter. Catatan waktu sih jelek, tapi Insya Allah ke depannya bisa diperbaiki lah," pungkas Zohri.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network