Apakah Pep Guardiola Cocok Melatih Brasil? Ini Analisisnya

"Konon, setelah Piala Dunia 2022, Guardiola akan menukangi Brasil."

Analisis | 08 April 2022, 14:19
Apakah Pep Guardiola Cocok Melatih Brasil? Ini Analisisnya

Libero.id - Keberhasilan Pep Guardiola melatih beberapa klub papan atas Eropa membuat sejumlah asosiasi sepakbola anggota FIFA tertarik. Kabarnya, pria asal Katalunya itu telah dipantau Asosiasi Sepakbola Brasil (CBF) sejak lama untuk didaulat melatih Selecao setelah Piala Dunia 2022. 

Menurut laporan media-media Amerika Selatan, arsitek Brasil saat ini, Tite, mengungkapkan tidak akan bekerja untuk tim Samba lagi setelah Piala Dunia di Qatar berakhir.

"Saya akan pergi sampai akhir Piala Dunia. Saya tidak punya alasan untuk bertahan lebih lama di sini. Saya tidak ingin menang dengan cara apa pun. Saya telah memenangkan segalanya dalam karier saya. Satu-satunya hal yang hilang adalah Piala Dunia," kata Tite, dikutip SporTV.

Brasil saat ini difavoritkan memenangkan turnamen di Qatar setelah tampil impresif sepanjang kualifikasi zona CONMEBOL. Apa pun hasilnya nanti, Tite tampaknya tidak akan melanjutkan tugas.

Pernyataan Tite kemudian memunculkan spekulasi di media dan di kalangan pendukung Brasil. Pasalnya, muncul rumor yang menyatakan Guardiola masuk daftar kandidat paling atas. CBF disebut tidak pernah meragukan cara Guardiola mengelola tim sepakbola.

Laporan menyatakan, CBF siap memberikan segalanya kepada pelatih asal Spanyol itu. Konon, mereka juga sudah mulai berbicara dengan Pere Guardiola, yaitu saudara laki-laki sekaligus agen Guardiola.

CBF siap menawarkan Guardiola kontrak empat tahun hingga Piala Dunia 2026 dengan gaji yang diusulkan 12 juta pounds (Rp224,8 miliar) per tahun. Meski itu jumlah yang cukup besar untuk level timnas, tawaran CBF masih jauh di bawah gaji Guardiola saat ini bersama Man City yang menyentuh 20 juta pounds (Rp374,7 miliar).

Uniknya, CBF memiliki keyakinan besar dapat membujuk Guardiola. Pasalnya, mantan pelatih Barcelona dan Bayern Muenchen tersebut memiliki kontrak di Man City yang akan habis pada 2023.

Selain itu, dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu, Guardiola mengaku sangat tertarik mengelola tim nasional. "Langkah selanjutnya adalah tim nasional, ya, jika ada kesempatan," ujar Guardiola, dikutip BBC Sport. 

"Saya harus istirahat setelah tujuh tahun (di Man City). Saya perlu berhenti untuk menonton, belajar dari pemain lain, dan mungkin itu jalan yang akan saya ambil. Saya ingin melatih di Piala Eropa, Copa America, atau Piala Dunia," tambah mantan gelandang Barcelona tersebut.

Dan, ketika ditanya secara khusus tentang tim Brasil saat ini, Pep menjawab dengan penuh kekaguman. "Ini adalah tim nasional yang fantastis. Brasil selalu menjadi kandidat kuat atau favorit. Itu selalu dan akan selalu begitu," ucap Guardiola.

Pertanyaannya, apakah Brasil akan cocok dengan Guardiola? Jika melihat cara bermain, materi pemain, dan stok yang ada di Negeri Samba, tampaknya gaya permainan yang diinginkan Guradiola tidak berbeda jauh dengan tradisi sepakbola Brasil. Sama-sama mengandalkan penguasaan bola dan teknik kelas satu.

Tapi, yang perlu diingat Guardiola adalah timnas berbeda dengan klub. Di klub, dia bisa memasukkan idenya dengan mudah karena setiap hari bergaul dengan para pemain. Sebaliknya, menukangi timnas, berarti Guardiola hanya akan memilih pemain jadi yang sudah disediakan klub.

Melatih timnas bermakna pelatih hanya akan bertemu pemain sebulan atau dua bulan sekali. Waktunya juga mepet, hanya satu aatau dua pekan. Jadi, untuk sukses melatih timnas, pelatih hanya perlu mengolah taktik dan strategi.
 

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network