Pratama Arhan, Anak Blora Pembawa Ilmu Rory Delap

"Begitu fenomenalnya Rory Delap sampai kiper lawan memilih membuang bola biar terjadi corner daripada lemparan ke dalam."

Biografi | 20 December 2021, 16:41
Pratama Arhan, Anak Blora Pembawa Ilmu Rory Delap

Libero.id - Timnas Indonesia beruntung memiliki Pratama Arhan Alif Rifai yang berusia 19 tahun. Pemain ini memiliki skill langka yaitu lemparan ke dalam yang sangat jauh. Mirip seperti skill Rory Delap.

Pratama Arhan berasal dari PSIS Semarang. Namun, dia datang dari kota kecil di Jawa Tengah yang berbatasan dengan Jawa Timur, yaitu Kabupaten Blora. Dia berasal dari Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora. Pratama Arhan lolos dalam seleksi awal 53 pemain oleh Shin Tae-yong sehingga dibawa dalam  pemusatan latihan di Thailand awal 2020 untuk timnas U-19. Sejak itu kariernya meroket hingga menembus timnas senior.

Pratama Arhan Alif Rifai diketahui mengawali karier sepak bolanya di klub Putra Mustika Blora. Dari klub lokal Blora itu dia kemudian melanjutkan kariernya dengan bergabung bersama Akademi Terang Bangsa Semarang, BJL Semarang serta PSIS Semarang U-18.

Pria kelahiran Blora 21 Desember 2000 itu selanjutnya dipercaya masuk skuad PSIS Semarang U-20, sebelum akhirnya lolos seleksi Timnas U-19 dan bergabung di timnas senior.

Saat laga penyisihan grup Piala AFF 2020 melawan Malaysia, Pratama Arhan terpilih sebagai pemain terbaik. Dia mencetak gol yang disebut-sebut sebagai kandidat gol terbaik sepanjang turnamen.

Seusai pertandingan lawan Malaysia, Pratama Arhan menyebut bahwa kemenangan yang memastikan Indonesia melaju ke semifinal Piala AFF 2020 sebagai juara Grup B, dicapai karena kerja keras semua elemen tim.

Pratama Arhan pun memastikan upaya itu akan ditingkatkan saat mengarungi babak empat besar.

"Kami akan bekerja keras untuk melaju ke final," tutur pesepak bola berusia 19 tahun itu.

Tim nasional Indonesia lolos ke semifinal Piala AFF 2020 sebagai juara Grup B setelah melibas Malaysia dengan skor 4-1 dalam laga pamungkas fase grup di Stadion Nasional, Singapura, Minggu malam.

Gol-gol Indonesia dilesakkan oleh Irfan Jaya (dua gol), Pratama Arhan dan Elkan Baggott. Sementara Malaysia membuat skor via Kogileswaran Raj.

Prestasi di Piala AFF 2020 ini sekaligus memperbaiki pencapaian saat Piala AFF 2018 di mana Indonesia gagal melaju dari penyisihan grup.

Pernah Bikin Assist Lemparan ke Dalam

Kelebihan utama Pratama Arhan adalah kemampuan lemparan ke dalam yang jauh. Dalam laga ujicoba timnas U-19 lawan timnas U-19 Qatar, Pratama pernah memberikan assist kepada Saddam Gaffar yang berbuah satu-satunya gol Indonesia. Assist itu diberikan dengan cara unik yaitu lemparan ke dalam.

Pertandingan itu berakhir 1-1 setelah Qatar menyamakan kedudukan di menit terakhir lewat tendangan penalti.

"Kami sudah bekerja keras. Disiplin kami di setiap posisi juga lebih bagus," kata Pratama ketika itu.

Rory Delap

Di kancah internasinal, salah satu pemain dalam sejarah yang memiliki kemampuan lemparan ke dalam luar biasa adalah Rory Delap. Saat aktif menjadi pesepakbola profesional pada 1994-2003; banyak gol Carlisle United, Derby County, Southampton, Sunderland, Stoke City, Barnsley, hingga Burton Albion yang lahir dari usaha mantan pemain tim nasional Irlandia itu. 

Lemparan ke dalam yang dilakukan Delap memang spesial. Pertama, jarak lemparannya sangat jauh. Bisa mencapai area penalti. Sekitar 30-40 meter dari garis di pinggir lapangan. Kedua, akurasinya sangat baik karena sering disambut heading atau tendangan rekannya yang langsung menjebol jala lawan.

"Itu (lemparan Delap) menyebabkan banyak masalah bagi para pemain di area pertahanan. Saya rasa karena (laju bolanya) datar. Bolanya tidak terangkat ke udara karena dia melemparnya datar. Jadi, itu menyulitkan pemain lawan untuk menghadangnya di udara," kata nakhoda Stoke saat Delap bermain, Tony Pulis, dilansir Sunday World.

Mengapa Delap bisa melakukannya? Ternyata kuncinya sangat sederhana. Delap adalah mantan atlet lempar lembing. Olahraga yang merupakan cabang dari atletik itu ditekuni saat duduk di bangku SD hingga SMP.

Saat kanak-kanak dan remaja, Delap adalah atlet lempar lembing yang berprestasi di level sekolah. Dia sangat sering mengikuti kejuaraan atletik di kampung halamannya di Sutton Coldfield. Hebatnya, beberapa kali sosok yang memiliki 11 caps untuk Irlandia itu sanggup menyabet medali emas dengan catatan lemparan yang signifikan.

Uniknya, saat Olimpiade 2012 digelar di London, kontingen Irlandia sempat kekurangan atlet lempar lembing. Mereka sempat meminta bantuan Delap untuk menjadi pelempar lembing. Tapi, permintaan itgu ditolak.

"Saya memang atlet lempar lembing saat kanak-kanak. Tapi, saya menekuninya hingga usia 14 atau 15 tahun. Setelah itu saya berpindah ke sepakbola. Saya senang jika harus mewakili Irlandia. Namun, saya juga harus tahu diri karena Olimpiade memiliki standar yang tinggi," ujar Delap saat itu, dilansir Stoke Sentinel.

Pengakuan terhadap kemampuan Delap melakukan lemparan ke dalam datang dari banyak nakhoda Premier League. Martin O’Neill misalnya, mengungkapkan fakta bahwa Delap memiliki rata-rata lemparan sejauh 38 meter dengan kecepatan mencapai 60 km/jam.

Saat menjadi pelatih Irlandia, pria asal Irlandia Utara tersebut mengaku selalu meminta Delap mengambil lemparan ke dalam. O'Neill menginstruksikan agar pemain lainnya menunggu dan bersiap-siap menyambut di kotak penalti lawan. Secara khusus, dia melatih skenario lemparan ke dalam saat latihan dilaksanakan.

"Apa yang dilakukan Rory selalu menjadi masalah bagi lini pertahanan lawan. Lemparannya datar, tapi kencang. Itu benar-benar menyulitkan pemain belakang untuk menghalau di udara," kata O’Neill.

Pendapat serupa disampaikan Luiz Felipe Scolari. Ketika menjadi arsitek Chelsea, pelatih legendaris Brasil itu menggambarkan teknik Delap sebagai "fantastis". Saat itu, Felipao selalu meminta kiper The Blues untuk tidak berusaha memetik bola lemparan Delap di udara karena akan sia-sia.

"Saya pikir dia menempatkan bola lebih baik dengan tangannya daripada kakinya. Itu luar biasa. Saya belum pernah melihat yang seperti ini dalam hidup saya. Bolanya 10 meter di luar lini tengah. Anak ini menempatkan bola di dalam kotak penalti. Bagi saya itu bukan sepakbola yang indah, tapi efektif," beber Scolari, dilansir The Guardian.

Sadar dengan potensi gol yang lahir, teknik throw-in Delap banyak ditiru pemain lain. Untuk meningkatkan momentum lemparan, Delap biasanya mengambil empat langkah dari papan iklan di sekitar lapangan, diikuti satu langkah panjang. Dalam melakukannya dia menanamkan kaki depannya kuat-kuat di tanah, mendorong semua momentum ke depan, sehingga meningkatkan kecepatan saat bola dilepaskan.

Delap juga tidak berusaha membangun kekuatan dan fisik tubuh bagian atas, meski menggunakan bahu serta otot punggung bawah untuk memberi kekuatan pada lemparan. Agar bola mencapai target lebih cepat, Delap melemparnya pada lintasan datar yang melepaskan sedemikian rupa sehingga menyebabkan putaran dalam jumlah besar. Itu sangat membantu dalam melawan gravitasi sehingga bola bergerak pada ketinggian yang lebih tinggi, meski dilepaskan pada sudut yang rendah.

Agar hasilnya lebih maksimal, Delap memiliki kecenderungan membidik target diantara dua pemain yang berjarak 2-3 meter. Dampaknya, lemparan Delap bisa lebih akurat dan sulit diantisipasi lawan karena lebih banyak otot digunakan untuk mengontrol arah pergerakan bola.

"Saya belum pernah melihat seseorang dengan lemparan ke dalam seperti Delap. Saya memiliki lemparan yang jauh dan biasa melatihnya. Tapi, saya hanya bisa memasukkannya ke kotak penalti," ucap mantan bek Inggris dan Arsenal, Lee Dixon, kepada BBC Sport pada 2008.

(moneig noor fitria syaharani/mon)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network