Kisah Angelo Alessio, Mantan Asisten Antonio Conte Kini Pelatih Persija

"Layak ditunggu apakah kehebatan Conte di Juventus dan Chelsea menular ke Alessio di Indonesia."

Biografi | 02 September 2021, 08:01
Kisah Angelo Alessio, Mantan Asisten Antonio Conte Kini Pelatih Persija

Libero.id - Dalam sebuah kesempatan, Antonio Conte pernah menyebut keberhasilan sebagai pelatih di sejumlah tim sepakbola Eropa tak bisa dilepaskan dari keberadaan asistennya. Salah satunya Angelo Alessio, yang musim ini bekerja di Persija Jakarta.

Layaknya Conte, Alessio juga mantan pesepakbola profesional. Pria kelahiran Capaccio, 29 April 1965, itu adalah mantan gelandang tengah. Alessio memulai karier sebagai pemain klub Serie A, Avellino, pada 1984. Di sana, dia merumput tiga musim dengan 48 pertandingan liga dan tujuh gol.

Berkat penampilan di Avellino, Alessio mendapatkan kesempatan bermain di klub elite Italia, Juventus pada 1987. Di sana, dia bermain hingga 1992. Setahun sebelumnya, Conte bergabung dengan La Vecchia Signora dari Lecce. Dari situlah mereka berteman hingga bertahun-tahun kemudian.

Oleh Juventus, Alessio sempat dipinjamkan ke Bologna pada 1988/1989. Kemudian, pindah ke Bari, sebelum bergabung dengan Cosenza di Serie B dan kemudian kembali ke Avellino pada 1997. Bedanya, Avellino sudah terjun bebas ke Serie C1. Selanjutnya, Alessio pindah ke Modena dan pensiun pada 1998.

Setelah pensiun, Alessio bergabung dengan Napoli sebagai anggota staf pelatih. Awlanya, dia bertanggung jawab atas tim junior dan kemudian sebagai asisten pelatih tim utama. Saat itu, dia membantu Andrea Agostinelli dan Napoli masih di Serie B. Bahkan, dia dipecat jelang musim dingin karena posisi Napoli.

Pada akhir musim, dengan pelatih yang baru, Luigi Simoni, dan asistennya, Fulvio Pea, I Pertenopei mendapatkan degradasi paksa ke Serie C1 setelah dinyatakan bangkrut. Pemilik lama, Salvatore Naldi, kemudian menjualnya kepada Aurelio de Laurentiis.

Kegagalan di Napoli membuat Alessio mencari pekerjaan di tempat lain. Dia kemudian menjabat sebagai pelatih kepala untuk sejumlah tim Serie C2 (Serie D). Sebut saja Imolese, Massese, hingga SPAL. Semuanya berlangsung biasa-biasa saja tanpa ada hasil yang pantas dibanggakan.


Memulai petualangan dengan Conte di Serie B

Keberuntungan datang kemudian, ketika Conte ditunjuk menjadi pelatih Siena pada 2010 di Serie B. Conte segera menghubungi kawan lamanya di Juventus yang tak lain adalah Alessio. Dia menunjuk Alessio sebagai asistennya.

Kombinasinya Alessio dengan Conte benar-benar moncer. Mereka membentu skuad yang kompetitif untuk musim 2010/2011 dengan pemain-pemain seperti Emanuele Calaio, Franco Brienza,Simone Vergassola, atau Andrea Rossi. Ada juga Ciro Immobile muda yang baru berusia 20 tahun yang dipinjam dari Juventus.

Setelah menjadi runner-up dan promosi ke Serie B, duet maut Conte-Alessio dipinang Juventus. Di Turin, Alessio menikmati tiga tahun berturut-turut mendominasi sepakbola Italia dengan permainan yang sangat solid di semua sektor. Dia meraih tiga gelar Serie A dan dua Piala Super Italia.

Menghabiskan tiga tahun di Juventus dan pernah menjadi caretaker pada Oktober-Desember 2012, Alessio kembali bergabung dengan Conte di tim nasional Italia.

Setelah periode yang agak sukses dengan Italia dan Gli Azzurri tersingkir dari Euro 2016, Alessio berpisah dengan Italia dan sekali lagi mengikuti Conte ke Chelsea. Setelah membantu Conte mendapatkan gelar Liga Premier 2016/2017 dan Piala FA 2017/2018, pada Januari 2019 Alessio menegaskan niatnya untuk memulai karier sendiri sebagai pelatih kepala.

Alessio berpisah dengan Conte dan pada 16 Juni 2019 diangkat sebagai pelatih klub Liga Premier Skotlandia, Kilmarnock. Dalam laga pertamanya sebagai pelatih, Kilmarnock kalah di Kualifikasi Liga Europa dari Connah's Quay Nomads Wales). Alessio dipecat Kilmarnock pada Desember 2019 setelah duduk di finish kelima.


Gara-gara PPKM, terancam absen di laga perdana Liga 1

Gagal di Skotlandia, Alessio merantau ke Indonesia. Pada 10 Juni 2021, dia secara resmi diumumkan sebagai pelatih kepala Persija. Tugasnya, membawa Macan Kemayoran menjuarai Liga 1 2021/2022.

Sayang, belum sempat menjalani pertandingan pertama kontrak PS Sleman, masalah non teknis muncul. Saat ini, Alessio "terjebak" di kampung halamannya. Dia pulang ke Italia untuk menjalani vaksin. Masalahnya, kepergian Alessio bertepatan dengan pemberlakuan PPKM. 

PPKM ternyata berdampak pada Alessio. Pasalnya, pemerintah Indonesia menutup pintu masuk bagi warga negara asing tanpa kepentingan mendesak atau atas rekomendasi khusus. Beda dengan Shin Tae-yong yang berstatus pelatih timnas Indonesia, Alessio hanya menukangi klub sehingga bukan prioritas negara. 

"Hai semuanya, saya ingin menunggu beberapa hari untuk memberi tahu terkait dengan kondisi saya saat ini. Sebenarnya saya ingin kembali, sayangnya saya terjebak di Italia. Mereka (pemerintah Indonesia) tidak menerima visa saya," kata Alessio dalam unggahan di Instagram story miliknya beberapa waktu lalu.

Anehnya, Marco Motta, yang juga berkebangsaan Italia dan sempat balik untuk vaksin sudah diizinkan masuk Indonesia. Mantan pemain Juventus tersebut hanya perlu menjalani karantina beberapa hari sebelum diizinkan beraktivitas kembali bersama Persija. 

"Saya tidak sabar untuk kembali ke Jakarta dan memulai musim. Saya mengikuti pelatihan dari sini dengan bantuan dan dukungan terus-menerus dari staf saya," pungkas Alessio.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network