Di Mana Mereka? Starting XI Arsenal Saat Hajar Reading 7-5 Setelah Tertinggal 0-4

"Laga itu disebut sebagai salah satu comeback terbaik sepakbola."

Feature | 06 April 2021, 10:00
Di Mana Mereka? Starting XI Arsenal Saat Hajar Reading 7-5 Setelah Tertinggal 0-4

Libero.id - Putaran IV Piala Liga 2012/2013 di Madjeski Stadium, Reading, 30 Oktober 2012 dikenang dalam sejarah sebagai salah satu laga paling aneh di sepakbola Inggris. Bagaimana mungkin sebuah tim yang tertinggal 0-4 hingga menit 37 mampu comeback untuk memimpin 7-5 setelah extra time? Gila!

Arsenal memulai pertandingan dengan jersey merah klasik berlengan putih. Sementara Reading menggunakan jersey kandang yang biasa digunakan berupa garis-garis biru dan putih.

Dengan dukungan penuh suporter, Reading langsung menggebrak. Dalam waktu 37 menit, mereka sudah unggul 4-0 melalui Jason Roberts, Laurent Koscielny (bunuh diri), Mikele Leigertwood, dan Noel Hunt. Jika lebih beruntung, The Royals sebenarnya bisa mencetak 5 atau 6 gol saat jeda.

Tersentak dengan 4 gol yang bersarang sangat mudah ke jala The Gunners, Arsene Wenger mengubah taktik dan strategi. Hasilnya, Theo Walcott membuka keran gol Arsenal saat babak pertama akan berakhir (45+2). Lalu, Olivier Giroud menjebol jala Adam Federici pada menit 64, disusul Koscielny (89). Ketika Reading akan mengakhiri laga dengan 4-3, Walcott mencetak gol keduanya pada menit 90+6!

Dengan skor imbang 4-4, pertarungan berlanjut ke perpanjangan waktu. Extra time baru berjalan 3 menit, Marouane Chamakh membuat Arsenal memimpin 5-4. Tapi, Pavel Pogrebnyak membalas pada menit 115. Skor kembali imbang 5-5 sebelum Walcott (120+1) dan Chamakh (120+3) membuat The Gunners unggul 7-5.

"Saya tahu bagaimana rasanya kehilangan keunggulan 4-0. Itu (pernah) terjadi pada kami di Newcastle United. Saya selalu berharap kami bisa kembali. Aneh untuk dijelaskan. Saat skor 4-0, anda pikir anda telah memenangkan pertandingan. Tapi pada (skor) 4-2 kepanikan justru mulai muncul," ujar Arsene Wenger saat itu, dilansir BBC Sport.

Jadi, bagaimana kabar starting line-up dan para pemain pengganti hebat Arsenal ketika itu? Berikut ini kabar mereka sekarang:


GK: Emiliano Martinez

Damian Emiliano Martinez Romero datang dari Argentina untuk bergabung dengan tim junior Arsenal pada 2010. Tapi, setelah naik kelas, dia tidak pernah mendapatkan peran sebagai kiper utama karena keberadaan Wojciech Szczesny, Lukasz Fabianski, Peter Cech, hingga Bern Leno.

Setelah menghabiskan waktu sebagai pemain pinjaman di Oxford United, Sheffield Wednesday, Rotherham United, Wolverhampton Wanderers, Getafe, dan Reading. Martinez menjadi kiper utama Aston Villa sejak musim panas 2020.


RB: Carl Jenkinson

Libero.id

Kredit: instagram.com/carljenkinson

Carl Daniel Jenkinson bermain 5 musim di Arsenal. Tapi, dia hanya mendapatkan kesempatan bermain 70 kali pada semua ajang. Setelah sempat dipinjamkan ke West Ham United dan Birmingham City, bek tengah berusia 29 tahun itu kini terdampar ke Championship Division bersama Nottingham Forest.


CB: Laurent Koscielny

Menyusul pengunduran diri Per Mertesacker, Laurent Koscielny diangkat menjadi kapten Arsenal untuk musim 2018/2019. Dia membuat penampilan pertamanya sebagai kapten saat melawan Southampton dalam kekalahan 2-3. Pertandingan terakhirnya sebagai kapten juga berakhir dengan kekalahan, yaitu 1-4 dari Chelsea pada final Liga Eropa.

Pada 11 Juli 2019, Koscielny menolak ambil bagian dalam tur pramusim Arsenal di Amerika Serikat (AS). Dengan kontrak tersisa 1 tahun, dia menolak perpanjangan dan memutuskan untuk tinggal di Inggris. Dia memaksa pindah ke klub di kampung halamannya, Bordeaux.

Setelah melalui sejumlah kontroversi, kecaman suporter, dan pencopotan ban kapten, Koscielny akhirnya meninggalkan Emirates Stadium pada 6 Agustus 2019. Dia menandatangani kontrak dengan Bordeaux dalam kesepakatan yang dikabarkan bernilai 4,6 juta pounds. Akhirnya, dia pergi setelah 9 tahun bersama Arsenal.


CB: Johan Djourou

Libero.id

Kredit: instagram.com/johan_djourou

Danon Issouf Johannes Djourou Gbadjere menghabiskan 9 musim  di Arsenal. Tapi, kariernya di London Utara naik-turun. Sempat dipinjamkan ke Birmingham City, Hannover 96, dan Hamburg SV, bek tim nasional Swiss itu kemudian berlabuh ke Antalyaspor, SPAL, FC Sion, Neuchatel Xamax, dan sekarang ada di Denmark bersama Nordsjaelland.


LB: Ignasi Miquel

Sebagai produk La Masia, Ignasi Miquel Pons dibujuk Arsene Wenger untuk pindah ke Arsenal dalam usia yang masih sangat muda. Tapi, setelah lulus dan masuk skuad senior, dia hanya bertahan 3 musim di London Utara dengan hanya sanggup mengumpulkan 14 penampilan.

Setelah dipinjamkan ke Leicester City, Ignasi kemudian pindah ke Norwich City sebelum pulang kempung ke Spanyol untuk membela Ponferradina, Lugo, Malaga, dan Getafe. Oleh Los Azulones, dia dipinjamkan ke Girona pada 2019/2020 dan Leganes pada 2020/2021.


CM: Francis Coquelin

Libero.id

Kredit: instagram.com/fcoquelin_official

Francis Joseph Coquelin adalah satu dari beberapa lulusan Akademi Arsenal yang dimainkan melawan Reading di Piala Liga. Tapi, sama seperti pemain muda lain, karier Coquelin juga pasang-surut. Sempat dipinjamkan ke Lorient, Freiburg, dan Charlton Athletic, dia membantu Valencia menjuarai Copa del Rey 2018/2019. Tapi, sejak musim panas 2020, pemain asal Prancis itu membela Villarreal.


CM: Emmanuel Frimpong

Emmanuel Yaw Frimpong menjadi lulusan Arsenal yang kariernya berakhir tragis. Pemain asal Ghana itu harus pensiun dini pada 2019 karena cedera. Saat gantung sepatu, dia tercatat sebagai pemain Ermis Aradippou di kompetisi Siprus. Sebelumnya, dia sempat terdampar ke Rusia bersama Ufa dan Arsenal Tula, serta di Swedia dengan Eskilstuna.


RW: Theo Walcott

Libero.id

Kredit: instagram.com/theowalcott

Theo James Walcott selalu bisa menjadi pemain yang diandalkan Arsene Wenger pada masa itu. Jebolan Southampton itu menghabiskan total 13 musim dengan seragam The Gunners. Dia baru meninggalkan Emirates Stadium pada pertengahan musim 2017/2018 ketika perubahan terjadi.

Sejak 17 Januari 2018, Walcott berkarier untuk Everton. Selama 2,5 musim awal dia menjadi pemain yang dibutuhkan. Tapi, kedatangan beberapa bintang top pada awal musim 2020/2021 telah membuat Walcott harus mengungsi ke Soton dengan status pinjaman.


AM: Serge Gnabry

Serge David Gnabry menjadi pemain Arsenal saat melawan Reading yang sekarang paling sukses. Parameternya, gelar juara Bundesliga (2018/2019, 2019/2020), DFB-Pokal (2018/2019, 2019/2020), DFL-Supercup (2020), Liga Champions (2019/2020), Piala Super Eropa (2020), dan Piala Dunia Antarklub (2020). Semuanya bersama Bayern Muenchen.


LM: Andrey Arshavin

Andrey Sergeevich Arshavin menjadi salah satu pemain yang cukup berpengaruh di lini serang Arsenal pada saat itu. Selama 5 musim bermain untuk The Gunners, pemain asal Rusia tersebut mengoleksi 144 pertandingan dengan 31 gol.

Tapi, kesempatan yang mulai jarang didapatkan pada musim terakhir di London Utara membuat Arshavin memutuskan kembali ke kampung halaman. Dia membela Zenit Saint Petersburg sebelum melanjutkannya ke Kuban Krasnodar dan Kairat. Pada 2018, dia pensiun dan sekarang bekerja di belakang meja di sebuah perusahaan swasta di Rusia.


FW: Marouane Chamakh

Marouane Chamakh hanya bermain 3 musim di Arsenal sebelum melanjutkan karier Liga Premier bersama West Ham United dan Crystal Palace. Sempat bermain di Championship Division untuk Cardiff City, penyerang Maroko kelahiran Prancis itu sekarang sudah pensiun.

Saat pensiun, sempat muncul rumor Chamakh akan bermain di Liga Indonesia. Kabar sempat menghubungkan dirinya dengan Persib Bandung dan Borneo FC, meski tidak pernah terbukti kebenarannya.

"Sudah 2 tahun saya tidak berhubungan dengan sepakbola. Itulah yang saya inginkan. Saya ingin lebih dekat dengan keluarga saya. Hari ini, saya dapat mengatakan bahwa saya benar-benar pensiun dari sepakbola," kata Chamakh pada 2020 dalam sebuah tayangan di BeIN Sports L'Expresso.


Pemain pengganti

LB: Jernade Meade (105)

Jernade Ronnel Meade masuk lapangan menggantikan Ignasi Miquel, yang cedera pada menit 105. Terbukti, itu menjadi 1 dari 2 pertandingan yang dijalani pemain Inggris keturunan Montserrat itu. Satu laga lagi ada di Liga Champions melawan Olympiakos Piraeus pada 4 Desember 2012.

Dia hanya ada di Arsenal pada 2012/2013 sebelum pindah ke Swansea City, Luton Town, Hadley, St Albans City, Eskilstuna, Aalesund, dan sekarang masih berkutat di Dartford.
 

AM: Thomas Eisfeld (62)

Thomas Eisfeld didatangkan Arsenal dari Borussia Dortmund pada 31 Januari 2012 dengan biaya 475.000 pounds. Arsene Wenger menggambarkan Eisfeld sebagai memiliki yang memiliki sikap dan kemampuan teknis untuk menjadi tambahan yang berharga bagi skuad.

Setelah bergabung, Eisfeld dikirim ke Arsenal U-21 selama sisa musim 2011/2012. Pada pertandingan melawan Reading dia masuk di babak kedua. Ternyata, itu menjadi satu-satunya laga Eisfeld. Lalu, dia bermain untuk Fulham sebelum pindah ke VfL Bochum hingga hari ini.


FW: Olivier Giroud (62)

Libero.id

Kredit: instagram.com/chelseafc

Di usia 34 tahun, Olivier Jonathan Giroud masih tetap eksis di level atas sepakbola Inggris. Bukan dengan Arsenal lagi, melainkan Chelsea. Bersama The Blues, penyerang asal Prancis itu mempersembahkan trofi Liga Eropa 2018/2019 setelah mengalahkan Arsenal di final. Karma!

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Arsenal


  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network