Kisah Situs Penaksir Harga Transfermarkt, Dijadikan Rujukan Barcelona

"“Klub seharusnya tidak membuat keputusan transfer berdasarkan angka di situs kami,” kata direktur Transfermarkt, Christian Schwartz."

Feature | 21 December 2020, 12:45
Kisah Situs Penaksir Harga Transfermarkt, Dijadikan Rujukan Barcelona

Libero.id - Sebagian besar dari Anda pasti tak lagi asing dengan Transfermarkt. Situs ini cukup otoritatif dan dipandang sebagai penilaian 'tidak resmi' terhadap perkembangan pasar transfer sepak bola Eropa.

Situs ini dibuat oleh Mattias Seidel, seorang insinyur ahli IT sekaligus penggemar dari klub Bundesliga Werder Bremen. Transfermarkt mendapati lebih dari 1 juta kunjungan setiap bulannya.

Situs Transfermarkt menyajikan data berupar kabar transfer, profil pemain, catatan-catatan individual mereka dan statistik lainnya yang berguna untuk menentukan nilai jual atau market value seoarang pemain. Sejak keberadaanya Transfermarkt pelan-pelan mulai dijadikan standard baru oleh  banyak klub besar sebagai alat ukur untuk menghargai pesepakbola di pasar transfer.

Situs web Belanda "Follow The Money" telah merilis laporan yang mengatakan bahwa informasi dan statistik yang ditemukan di Transfermarkt hanyalah sebatas perkiraan yang dibuat oleh pengamat dan algoritma mesin, jadi apa-apa yang disajikan sebetulnya tak bisa dianggap sebagai kebenaran mutlak alias 100 persen akurat.

Barcelona di Situs Transfermarkt

Tak ada yang sempurna di dunia ini termasuk juga Transfermarkt. Sejak kali pertama dirilis pada tahun 2000, situs itu telah menerima banyak masukan terkait validitas dan sumber-sumber yang mereka gunakan dalam menentukan market value pemain.

Namun dalam dunia yang menuntut kecepatan, orang-orang juga tak mau merepotkan diri dengan mendatangkan pengamat sepak bola atau ahli analisis, atau matematikawan sungguhan.

Pada celah itulah Transfermarkt hadir sebagai alternatif, karena cukup berselancar di Internet dan meng-klik alamat situs, hampir semua data yang dibutuhkan tentang pemain sudah terekam disana. Dan hal itu jugalah yang dilakukan oleh klub sebesar Barcelona, dimana  mereka menggunakan Transfermarkt sebagai referensi untuk mengevaluasi transfer para pemainnya.

Misalnya saja, saat Arthur Melo dilirik oleh Juventus, klub asal Catalunya itu lantas mengamati perkembangan data di Transfermarkt, dan berdasarkan hal itulah Barcelona menetapkan harga, mantan presiden klub, Josep Maria Bartomeu secara terbuka mengakui bahwa Barcelona merujuk situs tersebut untuk membenarkan harga 72 juta euro.

Dan seperti yang kita ketahui, Arhur Melo pindah dengan harga tersebut plus kesepakatan yang lain yakni bonus 10 juta euro dan Miralem Pjanic. Dalam hal ini jelas Barcelona diuntungkan. Mereka melepas Melo dengan harga tinggi dan mendapatkan Pjanic yang walau sudah berumur tapi daya jelajahnya masih bisa dipertanggung jawabkan.

Transfermarkt Tak Sempurna

Meski dalam urusan nilai transfer pemain pada Transfermarkt disebut-sebut mendekati angka sebenarnya. Tapi pihak dari Transfermarkt sendiri merasa perlu mengingatkan atas beberapa kekeliruan yang mungkin bisa saja terjadi. Misalnya penilaian terhadap market value pemain A yang terlalu rendah sementara pemain B terlalu tinggi. Hal itu disebabkan penggunaan metode yang relatif.

“Klub seharusnya tidak membuat keputusan transfer berdasarkan angka di situs kami,” kata  direktur Transfermarkt, Christian Schwartz.

Itulah sisi problematis yang ditawarkan Transfermarkt, karenanya penting bagi sebuah klub untuk lebih jeli lagi dalam merjujuk situs tersebut untuk keperluan transfer pemain. Namun untuk keperluan lain seperti halnya data rekam jejak pemain yang meliputi jumlah gol, banyaknya penampilan dan lain semisalnya tentu saja Transfermarkt bisa diandalkan.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network