Libero.id - Desakan mencoret timnas Israel U-20 dari Piala Dunia U-20 2023 menguat di media sosial setelah ulah aparat keamanan Israel menyerbu final Piala Liga Palestina 2022/2023 di Stadion Faisal Al Husseini, Jerusalem. Dari rekaman yang viral, tampak gas air mata dilontarkan ke lapangan.
Final Piala Liga Palestina 2022/2023 mempertemukan Jabal Al-Mukaber, yang diperkuat eks pemain Persib Bandung, Mohammed Rashid, melawan Balata FC, Kamis (30/3/2023) malam waktu setempat.
Berdasarkan laporan Inside World Football, petugas keamanan Israel tiba-tiba memasuki stadion. Lalu, menembakkan gas air mata ke lapangan dan tribun. Akibatnya, pertandingan terhenti dan harus ditunda satu jam menunggu situasinya kembali normal.
Tidak jelas alasan serangan itu. Tapi, sejumlah pemain dan suporter harus menjalani perawatan akibat berdesakan untuk menghindari gas air mata. Bahkan, ada sejumlah kanak-kanak yang menjadi korban.
"Tindakan militer Israel di Tepi Barat (yang menyerang pertandingan sepakbola) tidak akan membantu argumen mereka bahwa mereka adalah warga dunia yang baik dalam sepakbola. Hormat untuk Palestina atas tragedi ini," tulis Inside World Football dalam laporannya.
Insiden aneh ini terjadi hanya beberapa hari setelah FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 setelah adanya penolakan kehadiran Israel U-20 di Bali oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster.
Pertanyaannya, apakah FIFA kini akan melakukan hal yang sama dengan mencoret Israel U-20 dari Piala Dunia U-20 2023, yang kemungkinan besar dipindahkan ke Argentina? Pendukung Indonesia jangan banyak berharap!
(andri ananto/anda)
Opini