Libero.id - Jendela transfer Januari hampir tiba dan pemain depan FC Basel bernama Arthur Cabral tampaknya akan menjadi pemain yang diminati oleh banyak klub-klub top Eropa.
Kemampuan Cabral akhir-akhir ini telah dibandingkan dengan Mohamed Salah. Fakta itu cukup menjadi alasan bagi pemain asal Brasil tersebut masuk list belanja klub-klub bagus seperti Arsenal, Barcelona, dan Newcastle United. Semua klub itu dikabarkan tertarik mendapatkan tanda tangannya.
Siapa sebenarnya Arthur Cabral? Kami telah mengumpulkan semua yang perlu Anda ketahui tentang pemain berusia 23 tahun tersebut.
Kisah Singkat Arthur Cabral
Cabral mulai dikenal sejak berhasil menembus tim utama salah satu klub lokal Brasil, Ceara, pada 2017. Dia berhasil mencetak 11 gol bersama klub yang terletak di Timur Laut Brasil itu. Capaian itu turut mengakhiri penantian lima tahun Ceara di Serie B dengan promosi kembali ke papan atas.
Saat mengarungi Serie A Brasil, Cabral membuat tujuh gol. Setiap gol menjadi bagian penting dalam menjamin Ceara lepas dari jurang degradasi.
Tapi, Ceara tak bisa menahan Cabral lebih lama, Palmeiras merekrutnya pada 2018. Sayangnya, Cabral tidak membuat banyak kesan di klub yang berbasis di Sao Paulo itu.
Namun, pamornya telanjur sudah membuat klub elit Liga Swiss, FC Basel, merekrutnya dengan status pinjaman untuk musim 2019/2020.
Klub Swiss itu kemudian merekrutnya secara permanen setelah Cabral mencetak 18 besar dalam 39 laga saat masa peminjaman. Pemain berusia 23 tahun itu tak pernah mencetak gol setelah itu.
Dia telah mencetak 22 gol dalam 20 pertandingan di semua kompetisi tahun ini – termasuk 12 dalam 11 pertandingan Liga Super Swiss sebagai tantangan Basel untuk gelar domestik dan berusaha membuat kesan terbaik di Liga Konferensi UEFA.
Rekor luar biasa itu membuatnya mendapatkan panggilan pertamanya ke timnas Brasil pada Oktober, meskipun Cabral tidak berhasil masuk ke lapangan.
Gaya bermain Arthur Cabral
Pergerakan efektif tanpa bola dengan naluri mencetak gol tampaknya menjadi kemampuan yang dimiliki Cabral. Dengan begitu, perannya di FC Basel yang bertindak sebagai pemain nomor sembilan sangat cocok.
Cabral juga punya kemampuan menembak dari jarak jauh, di mana 25% usahanya dilakukan di luar kotak penalti selama musim 2019/2020.
Tapi, Cabral suka menyelesaikan umpan silang dan rebound, baik dengan kaki atau kepalanya, dan inilah cara dia mencetak sebagian besar golnya.
Jadi, tidak sulit untuk melihat mengapa dia dikaitkan dengan kepindahan ke salah satu liga top Eropa.
Apa yang dia katakan?
“Saya pikir saya telah berkembang pesat di Eropa, sebagian besar secara taktis,” kata penyerang itu kepada wartawan pada Oktober. “Saya masih sangat muda. Saya tiba di Eropa pada usia 21 tahun, jadi saya pikir saya masih berkembang.”
“Seperti yang selalu saya katakan, saya selalu ingin berkembang. Jika saya sekarang lebih baik dari sebelumnya, tahun depan saya ingin menjadi lebih baik dari saya hari ini,” tuturnya.
“Saya pikir di Eropa saya bisa belajar banyak. Mereka memberi nilai besar pada bagian taktis dan teknis, terlebih lagi di Swiss,” ucapnya.
Sementara itu salah satu pundit, Kevin Campbell, mempunyai pandangan khusus untuk Cabral. “Dia sangat punya kekuatan fisik, begitu juga aksinya, kuat, agresif, dan cepat."
Entah kapan waktunya, tapi kita tak akan menunggu lama melihat Cabral akan membela salah satu klub top Eropa. Itu dengan catatan Cabral dapat bermain konsisten.
(mochamad rahmatul haq/yul)
Opini