Dari Football Manager Hingga Iklan Pepsi, Kisah Ben Brereton Jadi Idola di Chile

"Pemain naturalisasi Chile asal Inggris. Ditemukan lewat cara unik, kini jadi idola di negeri asal ibunya."

Biografi | 15 October 2021, 11:10
Dari Football Manager Hingga Iklan Pepsi, Kisah Ben Brereton Jadi Idola di Chile

Libero.id - Chile meraih kemenangan penting 2-0 atas Paraguay dan 3-0 atas Venezuela pada Kualifikasi Piala Dunia 2022. Dan, jika anda menyalakan TV atau membaca surat kabar di Chile akhir-akhir ini semua pembicaraan akan mengarah pada  satu orang, yaitu Ben Brereton Diaz.

Pemain berusia 22 tahun itu lahir di salah satu kota di Inggris, Stoke-on-Trent, dan kini bermain untuk Blackburn Rovers. Dan, meski belum genap enam bulan membela La Roja, orang-orang di Chile sudah mulai bisa melupakan Alexis Sanchez, Arturo Vidal, atau Claudio Bravo.

Brereton merupakan penyerang dengan kemampuan mencetak gol yang dibutuhkan Chile saat ini. Dia sebenarnya punya kesempatan untuk memperkuat timnas Inggris. Tapi, lebih memilih Chile karena asal sang ibu.

Golnya saat melawan Paraguay merupakan yang kedua hanya dalam tujuh penampilan. Sementara golnya melawan Venezuela akan membuka peluang Chile tampil di Piala Dunia 2022, meski hanya melewati play-off.

"Itu adalah momen spesial. Jika ibu dan ayah saya ada di sana, maka saya yakin mereka akan tersenyum. Itu adalah momen yang bagus dan brilian mengingat ini adalah pertama kalinya saya mewakili Chile di depan stadion yang penuh," kata Brereton, dilansir Sky Sports.

Meski belum bisa berbahasa Spanyol dengan lancar, kecintaan Brereton pada Chile tumbuh lewat sikap bukan kata-katanya. Dia tampaknya akan menjadi sosok penting bagi Chile, yang saat ini sedang kritis regenerasi.

"Ini benar-benar suatu kehormatan. Chile adalah tim yang hebat untuk menjadi bagian dari ibu dan kakek saya, dan semua keluarga saya sangat bangga akan hal itu. Ini benar-benar istimewa bagi mereka. Mereka semua menangis saat mengetahui pilihan saya," ungkap Brereton.


Berawal dari game Football Manager

Brereton lahir di Stoke pada 1999 dan memulai karier junior bersama Manchester United sebelum akhirnya pindah ke Nottingham Forest. Di sana, dia melakukan debut profesional pada Januari 2017. Dia tinggal di City Ground selama setahun sebelum bergabung dengan Blackburn.

Selama waktu itu, Brereton telah dihubungi oleh Asosiasi Sepakbola Chile (FFC) dan diberitahu bahwa Chile membutuhkan dirinya.

Pertanyaannya, darimana Chile tahun keberadaan Brereton? Pasalnya, dia tidak tampil di kompetisi level atas seperti Liga Premier, La Liga, atau Serie A. Dirinya juga bukan pesepakbola di klub papan atas Benua Biru seperti Barcelona, Real Madrid, Manchester United, atau Paris Saint-Germain (PSG).

Usut punya usut, proses naturalisasi Brereton terjadi karena hal sepele. Saat itu seseorang di Chile sedang bermain game populer Football Manager. Orang ini melihat kehebatan statistik Brereton yang terekam dalam data game populer tersebut. Dalam game juga disbeut asal-usul Brereton dari Chile.

Kemudian, atas inisiatif pribadi, orang tersebut melakukan kampanye di media sosial untuk memperkenalkan Brereton. Ternyata, sambutan warganet Chile luar biasa sehingga membuat FFC melakukan pelacakan dan berhasil.

Setelah melewati segala prosesnya, Brereton  menerima panggilan pertamanya pada Mei 2021. Dia melakukan perjalanan ke Santiago menjelang Copa America 2021 untuk pelatnas dan menjalani beberapa pertandingan pemanasan tidak resmi.

Brereton kemudian melakukan debut sebagai pemain pengganti saat melawan Argentina dalam pertandingan pembuka grup. Dia tampil cukup baik, sehingga dipercaya untuk tampil sebagai starter saat melawan Bolivia di pertandingan berikutnya.

Berkat performa yang meyakinkan, Brereton dimainkan hampir di semua laga La Roja selama Copa America, termasuk perempat final melawan Brasil. Dan, sejak saat itu, Brereton jadi idola baru sepakbola Chile. Bahkan, Brereton kini membintangi iklan produk minuman terkenal, Pepsi, untuk pasar Chile.

"Tentu saja, ada banyak pembicaraan tentang Ben di sini dan dia telah mendapatkan gelar pahlawan. Semua orang di Chile benar-benar menyukainya karena dia rendah hati dan dia ingin berjuang untuk tujuan besar negara," kata Direktur Teknik FFC, Francis Cagigao. 

"Dia menjadi semacam idola. Tapi, dia tahu bahwa dalam sepakbola hal-hal dapat berubah dan untuk itu dia harus terus berjuang," tambah pria asal Spanyol itu.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network