Kisah Elif Elmas, Anak Penjual Manisan di Makedonia Utara

"Lahir di negara yang penuh konflik, bakat Elif Elmas nyatanya tak terhentikan"

Biografi | 24 August 2021, 19:46
Kisah Elif Elmas, Anak Penjual Manisan di Makedonia Utara

Libero.id - Makedonia utara adalah sebuah negara kecil di jantung Balkan dan selama bertahun-tahun menjadi sasaran berbagai kepentingan negara lain. Makedonia utara sendiri bukan lah negara dengan tradisi sepak bola yang kuat, memikirkan sepak bola saja tidak mungkin karena merupakan daerah rawan konflik, tapi kini sudah berbeda setelah kemunculan salah satu talenta terbaik di benua biru saat ini yang bermain untuk Napoli, yakni Elif Elmas.

Besar di Skopje, sebuah kotamadya yang multi-etnis, di mana orang Makedonia, Albania, Turki, dan Roma hidup berdampingan, Elmas lahir pada 24 September 1999 dari keluarga Turki.  Ayahnya, Xhevat adalah seorang penjual manisan di sana. Kini, 20 tahun kemudian, Elmas muda telah menjadi pemain penting untuk I Partenopei serta timnas Makedonia utara.

Melalui tahun-tahun tak terduga, Elmas tumbuh dengan kegemarannya bermain sepak bola dan didorong oleh keinginan untuk membantu bisnis keluarganya sebagai penjualan manisan. Tidak banyak yang tahu bahwa Elif dapat membuat kue tradisional Makedonia yang sangat lezat. Seandainya ia tidak menjadi pesepakbola, bisa dipastikan ia akan melanjutkan tradisi keluarganya di toko manisan.

Elmas muda mulai bermain sepak bola pada usia tujuh tahun di klub lingkungan Fenerbahçe Tefejuz. Secara kebetulan, 11 tahun kemudian ia bergabung dengan raksasa Turki, Fenerbahce. Namun sebelum itu ia mulai mempelajari keahliannya di sekolah sepak bola yang dikelola oleh Jovce Dzipunov (FC Rabotnicki), salah satu pemain paling terkenal di Makedonia Utara.

Igor Angelovski, mantan pelatih kepala timnas 'Lavovi', mengelola FC Rabotnicki saat itu. Angelovski mendekati keluarga Elmas dan disepakati bahwa anak berusia 12 tahun itu akan bermain untuk tim muda Rabotnicki. Maju cepat tiga tahun, Elmas yang kala itu baru berusia 15 tahun menarik perhatian tim asal Belanda, Heerenveen, namun tawaran resmi tak pernah datang dan ia tetap memilih bertahan bersama 'The Railers'. Di usia 18 tahun, Elmas mendapatkan kontrak profesional pertamanya bersama Rabotnicki.

“Ada semacam sihir aneh dalam dirinya,” ujar Angelovski. 

“Energi yang luar biasa, faktor X di usia muda yang menarik semua orang. Pembacaan permainan yang sangat baik, master assist dan penyelesaian yang fenomenal. ”

Perkembangan Elmas dipercepat di bawah pengawasan Angelovski. Baru berusia 16 tahun enam hari, pada September 2015, Elmas melakukan debutnya untuk tim utama Rabotnicki di kompetisi papan atas domestik. Dan Elmas membuat 33 penampilan dengan sukses mencetak enam gol serta tujuh assist, capaian yang impresif untuk seorang pemuda yang baru mencicipi kompetisi profesional. 

Pada tahun 2017 profil Elmas sebagai 'Berlian Makedonia' semakin meningkat ketika ia melakukan perjalanan ke Kejuaraan Eropa U-21 di Polandia – pencapaian terbesarnya di level tim nasional saat itu. Pelatih kepala timnas Makedonia utara, Bobi Milevski, membangun tim berbakat termasuk pemain seperti Enis Bardhi, Boban Nikolov, Visar Musliu dan Darko Velkovski – semuanya adalah anggota penting dari tim senior yang berpartisipasi di Euro 2020. Berusia 17 tahun, Elmas adalah pemain utama serta yang termuda dalam skuad Makedonia di ajang Euro U-21 di Polandia dan ia bermain di ketiga pertandingan saat mereka kalah dari Spanyol dan Portugal serta dalam hasil imbang 2-2 melawan Serbia.

Bahkan sebelum berangkat ke Polandia, Elmas didekati oleh pelatih kepala Turki, Fatih Terim, yang meminta pemain muda itu untuk membela timnas Turki saja. Tapi Elmas menolak tawaran Terim dan tak lama setelah turnamen Euro U-21, Angelovski memanggilnya ke skuad senior untuk kualifikasi Piala Dunia melawan Spanyol di Skopje.

Mengikuti penampilan Elmas di Polandia, klub sekaliber Manchester City, Borussia Dortmund dan Fenerbahce berlomba-lomba untuk mengontraknya. Fenerbahce memenangkannya, dengan Rabotnicki membayar 300.000 Euro sebagai kompensasi. Pero Antic, pebasket Makedonia pertama yang bermain di NBA, pernah menjadi bagian dari tim basket Fenerbahce, membantu menengahi kesepakatan, dengan Elmas menandatangani kontrak lima tahun.

Maju cepat dua tahun lagi, dan Elmas serta keluarganya menghadapi keputusan sulit lainnya untuk langkah selanjutnya. Reputasinya yang kian berkembang telah membuat beberapa klub top eropa kembali mengajukan tawaran, Juventus, Internazionale, Napoli dan Tottenham serta Manchester City adalah tim yang ingin mendapatkan servisnya. Sebuah kesepakatan dibuat dengan Internazionale - tapi kemudian dibatalkan ketika Antonio Conte mengambil alih sebagai manajer di klub Milan tersebut.

Tawaran dari Napoli, Tottenham dan Manchester City tetap terbuka dan Elmas berserta keluarganya harus kembali membuat keputusan.

“Kami berada dalam pertemuan terakhir dengan Fenerbahe di Istanbul, dan bersama-sama kami mempertimbangkan tawaran mana yang akan diterima. Kemudian, kami tiba-tiba menerima telepon dari Carlo Ancelotti, manajer Napoli yang karismatik (sekarang di Everton), yang meminta untuk berbicara langsung dengan Elif. Setelah percakapan ini Elif telah mengambil keputusan. Dia berkata kepada kami: 'Saya akan pergi ke Napoli'" jelas agen Elmas, Nikola Gjosevski.

Napoli membayar biaya sebesar 16 juta Euro untuk Fenerbahce, menyetujui gaji tahunan sebesar 1,3 juta Euro dengan Elmas dan kini ia adalah pemain penting untuk tim asal Naples tersebut. 

Melalui play-off dari tingkat keempat Liga Bangsa-Bangsa, Makedonia mengamankan tempat di Euro 2020, turnamen besar pertama negara Balkan tersebut dan Elmas adalah bagian integral yang tak terpisahkan dari tim nasional.

Pada akhir Maret, Elmas mencetak gol terpenting dalam kariernya. Makedonia melakukan perjalanan ke Jerman untuk kualifikasi Piala Dunia, secara sensasional menang 2-1 di Duisburg dan Elmas menjadi pahlawan bagi Makedonia dengan mencetak gol kemenangan pada menit ke-84.

“Menjadi pencetak gol melawan Jerman yang hebat dan memenangkan pertandingan ini, ini adalah sesuatu yang luar biasa. Ini adalah motif besar sebelum dimulainya Euro 2020” ujar Elmas.

Di ajang Euro 2020, meski Goran Pandev dkk gagal keluar dari fase grup, Elmas setidaknya mencatatakan 3 penampilan di kompetisi tersebut, yang mengartikan bahwa dirinya memang pemain penting timnas Makedonia utara, dan tergabung dengan bersama Belanda, Austria dan Ukraina, rasanya sangat wajar bila Lavovi tersingkir, plus Euro 2020 adalah turnamen pertama mereka di panggung internasional.

Elmas yang kini berusia 21 tahun mungkin masih sangat tertinggal dari capaian luar biasa Cristiano Ronaldo atau pun Lionel Messi, tapi melihat dirinya terus mengalami perkembangan, rasanya dalam beberapa tahun mendatang kita akan segera melihat Elif Elmas menjadi salah satu gelandang terbaik di dunia.

(muflih miftahul kamal/muf)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network