Kisah Sint-Truiden, "Klub Jepang" di Sepakbola Eropa

"Mengapa ada banyak pemain J.League di kompetisi Belgia? Ini jawabannya."

Feature | 19 August 2021, 18:10
Kisah Sint-Truiden, "Klub Jepang" di Sepakbola Eropa

Libero.id - Tidak ada klub sepakbola profesional di Eropa yang memiliki pemain Asia, khususnya Jepang, sebanyak Sint-Truiden. Sejak 2017, De Kanaries tidak pernah absen diperkuat pesepakbola dari Negeri Sakura. Kok, bisa?

Koninklijke Sint-Truidense Voetbalvereniging biasa disapa Sint-Truiden atau STVV adalah klub yang berbasis di Sint-Truiden, Limburg. Saat ini mereka bermain di Belgian First Division A (kasta elite). Klub didirikan pada 1924 setelah merger FC Union dan FC Goldstar, dua klub lokal dari Sint-Truiden. 

Warna klub dipilih menjadi kuning dan biru, agar sesuai dengan warna kota, dan diberi nama Sint-Truidense Voetbal Vereeniging. Pertandingan pertama tim, yaitu melawan Cercle Tongeren, dimainkan di depan 9 orang pendukung. 

Lalu, pada akhir 1930-an, Leopold Appeltans adalah pemain terkemuka Sint-Truidense. Pada 21 November 1948 dia menjadi pemain pertama klub yang mendapatkan kesempatan bermain untuk tim nasional Belgia.

Pada akhir 1940-an klub memenuhi syarat bermain di Divisi II (Belgian First Division B). Lalu, mereka mengubah nama klub menjadi Sint-Truidense Voetbalvereniging pada 1947. Lima tahun kemudian mereka menempati posisi kedua di Divisi II dan promosi ke Divisi I. Kemudian, Raymond Goethals tiba di Sint-Truiden pada 1959. Di bawah kepelatihannya, tim menempati posisi keduaDivisi I 1965/1966.

Setelah tidak ada hal yang menarik untuk diberitakan selama beberapa generasi, Sint-Truiden mendadak menjadi populer di Jepang pada 2017. Saat itu, perusahaan internet Jepang, DMM.com, mengambilalih kepemilikan klub.

"STVV adalah klub yang menarik dan dinamis, dalam pertumbuhan penuh dengan hasil olahraga yang baik dan infrastruktur yang menarik Kami ingin menyenangkan para pendukung dan orang-orang Sint-Truiden. Kami ingin fokus pada pemain muda dan bekerja dengan staf untuk mendukung anak muda dengan sebaik-baiknya," kata Yusuke Muranaka dari DMM ketika itu.

Tidak butuh waktu lama bagi DMM.com untuk membuat Sint-Truiden bercitarasa Jepang. Pada musim penuh pertama mereka (2018/2019), Sint-Truiden memiliki enam pemain Samurai Blue. Mereka adalah Takehiro Tomiyasu, Yuta Koike, Wataru Endo, Takahiro Sekine, Daichi Kamada, dan Kosuke Kinoshita.

Kontingen Jepang telah berkontribusi pada hasil bagus Sint-Truiden di lapangan. Bahkan, Kamada sanggup mencetak 15 gol. Kemudian, Tomiyasu menjadi batu karang di pertahanan klub. 

Selain tampil bagus di Sint-Truiden, para pemain Jepang juga mendatangkan pemasukan untuk klub. Mereka kemudian pindah ke berbagai klub Eropa lainnya. Kamada sekarang bermain di Eintracht Frankfurt, Tomiyasu bersama Bologna, dan Endo memperkuat VfB Stuttgart.

Ketika beberapa pemain Jepang pergi, yang lainnya datang. Untuk musim 2020/2021 misalnya, Sint-Truiden memiliki enam pesepakbola Negeri Sakura. Mereka adalah Ko Matsubara, Yuma Suzuki, Keito Nakamura, Daniel Schmidt, Tatsuya Ito, serta Daiki Hashioka.

Bahkan, Suzuki mampu menjadi pencetak gol terbanyak klub dengan 17 gol. Jika ditotal sejak 2019/2020, mantan penyerang Kashima Antlers itu sudah memproduksi 24 gol dari 57 pertandingan semua ajang.

Bagaimana dengan musim 2021/2022? Sint-Truiden masih tetap mempertahankan aroma Jepang yang dimiliki. Mereka mempertahankan keberadaan lima pemain dengan mengembalikan Hashioka ke klub asalnya di J1 League, Urawa Red Diamonds. Sebab, kebutuhan gelandang bertahan sudah diisi pemain lain.

Untuk analis Wilfried Van Moer, kedua tim ini adalah kejutan dari akhir pekan pembukaan di liga Belgia, meskipun Sint-Truiden yang bermasalah masih memiliki keunggulan atas mahasiswa phd Brussels: 

"STVV kehilangan beberapa pemain. Tapi, tetap saja mereka bermain bagus terorganisasi dan juga secara fisik baik-baik saja. Mereka terus berlari dan juga mental mereka kuat. Mereka memiliki pelatih yang bagus, seorang yang berani," kata pengamat sepakbola Belgia, Wilfried van Moer, kepada HBvL.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network