Libero.id - Pernah lihat tendangan Frank Lampard yang menembus jala Manuel Neuer dan memantul keluar gawang di Piala Dunia 2010 saat Inggris bertemu Jerman? Momen yang mirip lahir saat Arsenal beruji coba dengan Chelsea di Emirates Stadium, Minggu (1/8/2021). Serupa tapi tak sama!
Chelsea dan Arsenal sepakat untuk menggelar laga persahabatan untuk kepentingan amal. Dan, Emirates Stadium dipilih sebagai tempat berlangsungnya pertandingan pramusim tersebut. Laga berjalan seru dan The Blues membuat dua gol lewat Kai Havertz dan Tammy Abraham. Sementara The Gunners hanya mampu membalas satu gol lewat tandukan Granit Xhaka yang memanfaatkan sepak pojok Nicolas Pepe.
Para penggemar Chelsea boleh bersorak. Tapi, kenyataannya, kalau saja VAR diberlakukan dalam laga tersebut, maka skors tidak akan berpihak pada The Blues.
Fakta menunjukkan, bintang muda Arsenal, Joe Willock, gagal menyamakan kedudukan di akhir pertandingan melawan ketika ofisial tidak melihat bahwa sepakan kerasnya telah melewati garis gawang. Itu terjadi pada menit 80. Dalam tayangan ulang menunjukkan tembakan Willock jelas melewati garis.
Kejadian itu mirip dengan Lampard saat Inggris bertemu Jerman di Piala Dunia 2010. Bedanya, Legenda Chelsea itu melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti. Sementara sepakan Willock berasal dari kemelut di dalam kotak penalti klub juara Liga Champions tersebut.
Willock, yang tampil impresif dalam masa pinjaman sarat gol di Newcastle United musim lalu, masuk sebagai pemain pengganti untuk mencoba dan mengubah permainan untuk menguntungkan timnya.
Dan, dia pikir dia telah melakukan hal itu, ketika tembakannya memantul dari mistar gawang dan melewati garis. Tapi, tanpa teknologi garis gawang atau VAR yang digunakan untuk pertandingan persahabatan ini, Willock terpaksa bermain dengan tidak percaya bahwa ofisial telah berlaku ceroboh.
Tentu saja, hal itu menjadi kontroversi di Inggris, meski hanya pertandingan uji coba tidak resmi. Seperti biasa, fans berbondong-bondong ke media sosial untuk melabeli keputusan ini sebagai "memalukan".
(mochamad rahmatul haq/anda)
Brighton & Hove Albion 
Opini