Siapa Saja Mereka? Asisten Gareth Southgate di Euro 2020

"Sepakbola tidak hanya butuh pelatih, melainkan juga analis video, ahli gizi, hingga psikolog."

Feature | 07 July 2021, 12:57
Siapa Saja Mereka? Asisten Gareth Southgate di Euro 2020

Libero.id - Kesuksesan sebuah tim sepakbola tidak hanya karena keberadaan pelatih jempolan. Tim yang membantunya, baik urusan teknis maupun nonteknis, tidak boleh dilupakan. Contohnya, Gareth Southgate bersama tim nasional Inggris. 

Keberhasilan Inggris tampil di semifinal Euro 2020 untuk menantang Denmark di Wembley, Kamis (8/7/2021) dini hari WIB, membuat suporter dilanda euforia. Jika mampu memenangkan laga ini dan nanti di final versus Italia, The Three Lions akan mendapatkan trofi pertama sejak Piala Dunia 1966.

Sepanjang turnamen, performa Inggris menuai pujian. Mereka tidak terkalahkan di fase grup dan tampil solid di fase knock-out. Tim sekelas Jerman mereka singkirkan. Bahkan, kuda hitam Ukraina mereka bantai empat gol tanpa balas.

Tapi, sukses itu bukan kerja Southgate seorang diri. Ada sejumlah staf teknis maupun non teknis yang membantunya meramu tim. Siapa saja mereka? Berikut ini nama-namanya:


1. Steve Holland (asisten pelatih)

Pria berusia 51 tahun ini menjadi asisten Southgate sejak 2017 setelah awalnya bekerja dengannya di Inggris U-21. Mantan asisten pelatih Chelsea itu bertugas memimpin latihan taktis Inggris dan dikenal luas sebagai salah satu pelatih terpintar di negera itu.


2. Graeme Jones (asisten pelatih)

Mantan striker Doncaster Rovers ini bergabung dengan Southgate sebulan sebelum Euro 2020 sebagai pengganti Allan Russell. Jones banyak dipuji karena penyesuaian taktisnya dan caranya dalam mengelola emosi pemain. Tugasnya, memimpin pemasan sebelum pertandingan maupun saat latihan.


3. Chris Powell (asisten pelatih)

Mantan bek kiri itu bergabung dengan tim Southgate pada September 2019 sebagai bagian dari program FA yang dirancang untuk meningkatkan keterwakilan pelatih etnis minoritas yang dirasa kurang.

Powell tiba dengan segudang pengalaman setelah melatih Charlton Athletic, Huddersfield Town, dan Southend United. Pria berusia 51 tahun itu juga menjadi asisten Ryan Mason selama menjadi pelatih sementara Tottenham Hotspur musim lalu.


4. Martyn Margetson (pelatih kiper)

Ketangguhan Jordan Pickford di bawah mistar gawang berada dalam pengawasan Martyn Margetson. Pria asal Wales itu sebelumnya adalah pelatih kiper Cardiff City. Saat aktif bermain, Margetson sempat menjadi kiper Manchester City pada 1992-1998.


5. Steve O'Brien (analis video)

O'Brien telah bergabung dengan timnas  sejak Januari 2003 dan bekerja sebagai analis senior di Loughborough University sebelum pindah ke St George's Park pada September 2012. O'Brien bertanggung jawab untuk memberikan analisis video pertandingan secara rinci tentang pemain Inggris dan tim lawan.


6. Mike Baker (analis video)

Baker bergabung dengan timnas pada November 2007 sebagai analis setelah sebelumnya menjalankan peran itu di berbagai cabang olahraga, termasuk netball, kriket, judo, hingga bola voli.

Noel Blake, mantan pelatih Inggris U-19, memberi Baker sebuah pujian. "Mike punya wawasan dan pemahaman yang hebat tentang segala hal yang menyangkut permainan," ucap Blake, dilansir The Guardian.


7. Peter Clark (analis video)

Clark bergabung dengan timnas Inggris pada Juni 2019 setelah bekerja sebagai analis di tim utama Leicester City selama tujuh tahun. Dia bertanggung jawab penuh untuk menyediakan video setelah pertandingan dan umpan balik statistik kepada staf dan para pemain.


8. Bryce Cavanagh (pelatih fisik dan ahli nutrisi)

Cavanagh bergabung dengan timnas Inggris pada November 2016 sebagai kepala kinerja fisik dan nutrisi setelah menjalankan peran serupa di tim rugby union, Melbourne Rebels dan Munster.

Pria asal Australia tersebut juga pernah bekerja dengan tim kriket, Hindia Barat, dan dikenal luas sebagai orang yang berpikiran maju dalam hal perawatan fisik jangka panjang dan kemajuan para atlet.

Jika anda pernah melihat rekaman video viral yang menunjukkan para pemain Inggris bermain-main dengan pelampung mainan "unicorn" di kolam renang, maka itu adalah bagian kecil dari pekerjaan Cavanagh.


9.  Benjamin Rosenblatt (pelatih fisik)

Rosenblatt bergabung dengan timnas Inggris pada September 2016 setelah menjadi bagian dari tim Britania Raya yang berangkat ke Rio de Janeiro untuk Olimpiade. Rosenblatt memainkan peran kunci dalam kejayaan tim hoki wanita yang memenangkan emas di Brasil.

Setelah itu, dia dengan segera menjadi bagian penting juga di timnas sepakbola, dengan tugas utama meningkatkan kebugaran skuad.


10. Steve Kemp (fisioterapis)

Setelah bekerja sebagai kepala layanan medis di Wolverhampton Wanderers selama empat tahun, Kemp bergabung dengan timnas sebagai fisioterapis pada Agustus 2012 dan menjadi fisio utama pada Februari 2016.

Dia juga dosen tamu di Birmingham University. Di sanalah dia memperoleh gelar pascasarjana dalam terapi manual. Dia juga mengajar di University College London.


11. Ian Mitchell (psikolog)

Seperti Margetson, Mitchell adalah bagian dari persiapan Wales di Euro 2016. Dia kemudian bergabung dengan FA pada Februari 2018 sebagai bagian dari departemen pengembangan tim. 

Mitchell bekerja secara langsung dengan para pemain untuk meningkatkan ketahanan psikologis mereka. Dia menggambarkan perannya sendiri dengan kalimat yang bagus. "Tujuan saya adalah untuk menciptakan budaya Inggris yang dinamis melalui lingkungan yang kuat dan orang-orang yang tangguh," ucap Mitchell.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network