Libero.id - Inggris akan didukung hampir seluruh penonton ketika menjamu Jerman di Wembley, Selasa (29/6/2021). Tapi, untuk memberi sedikit rasa keadilan, Federasi Sepakbola Inggris (FA) menawarkan kepada Jerman sekitar 7.000-10.000 tiket dari keseluruhan 45.000 tiket yang tersedia.

Namun, karena pembatasan perjalanan, Jerman diperkirakan hanya menerima sekitar 2.000 lembar tiket, yang akan dijual kepada ekspatriat yang tinggal di Inggris.

Sementara sisanya, kursi penonton itu akan diberikan kepada mereka yang tiketnya dibatalkan. Kelompok itu sebagian besar terdiri dari pendukung Inggris, yang berarti pasukan Gareth Southgate memiliki dukungan mayoritas saat berjumpa Der Panzer.

Jika The Three Lions mencapai final, maka hanya 1.000 pendukung lawan yang boleh berkunjung ke Wembley. Ironis, tapi itu adalah kenyataannya.

Seperti dilaporkan Daily Mail, Pemerintah Inggris dan UEFA sedang memeriksa prospek untuk mengizinkan sejumlah kecil penggemar memasuki Inggris selama 24 jam. Diperkirakan 1.000 orang akan mendarat dengan penerbangan charter. Setelah itu, mereka akan digiring kembali menggunakan bus menuju bandara setelah pertandingan berakhir.

Kegilaan warga Inggris ini dapat dimengerti, bahkan Covid-19 tak bisa menghalangi. Pasalnya, Inggris telah lama absen dari angkat trofi di semua turnamen. Rasa haus itu diharapkan akan teratasi pada Euro 2020.

Rating Televisi Naik

Sementara itu, BBC selaku pihak yang punya hak siar jelas akan punya bonanza atau sumber keuntungan yang besar karena angka tontonan alias rating mereka akan naik.

Dalam sejarahnya saat BBC menayangkan Inggris, biasanya The Three Lions selalu dinaungi keberuntungan. Inggris telah memenangkan 15 dari 22 pertandingan yang ditayangkan di BBC.

Sebenarnya ada satu saluran televisi lagi di Inggris, yakni ITV, yang menayangkan laga Inggris sejak Piala Dunia 1998. Namun, mereka sepertinya kurang memberikan efek atas penampilan The Three Lions.

Kemenangan Inggris atas Republik Ceko hanyalah kemenangan kelima mereka dari 24 pertandingan turnamen besar ketika ditayangkan oleh ITV.

(mochamad rahmatul haq/yul)