Kisah Muhammad Ali Melempar 12 Pukulan hanya dalam 2,8 Detik

"Belum ada petinju yang dapat melakukan itu."

Sport | 31 March 2021, 05:54
Kisah Muhammad Ali Melempar 12 Pukulan hanya dalam 2,8 Detik

Libero.id - Mengapung seperti kupu-kupu, menyengat seperti lebah. Kiasan yang selalu diterapkan Muhammad Ali ketika bertarung di atas ring. Ali selalu berhasil menaklukkan setiap lawan-lawannya.

Contoh kebrutalan Ali di atas ring terjadi saat menghadapi Brian London. Sayang, bagi London, karena sang lebah tidak hanya menyengat sekali.

London adalah pria malang dari salah satu kombinasi pukulan tercepat dan paling brutal yang dilakukan Ali. Pukulan itu tercatat sebagai kombinasi terbaik yang pernah tercipta di ring tinju.

Rekaman lama dari salah satu pertarungan Ali baru-baru ini muncul secara online. Video itu menunjukkan betapa kuat dan efektifnya dia. Tanggalnya menunjukkan 6 Agustus 1966. London melawan Ali dalam pertarungan gelar kelas berat dengan rekor favorit luar biasa, yakni 24-0.

Bagaimanapun, London bukanlah mug. Setelah mengalahkan Joe Erskine untuk memenangkan gelar kelas berat Inggris dan Persemakmuran pada 1958, dia datang ke pertarungan dengan lebih banyak pengalaman. London juga delapan tahun lebih tua dari Ali.

Namun, Ali menunjukkan kualitasnya dengan mengalahkan London di ronde ketiga. Dengan lawannya hanya mendaratkan satu pukulan di seluruh pertarungan, Ali begitu mendominasi. Ali kemudian memutuskan menyelesaikan kontes dengan rentetan pukulan yang cepat. Dia menunjukkan kecepatan tangan luar biasa yang jarang terlihat hari ini.

Dia melontarkan 12 pukulan dalam 2,8 detik, di mana 10 pukulan Ali merupakan penentu kemenangan untuk memperpanjang rekor tak terkalahkannya.

Tentu saja, dia akan terus menciptakan sejarah lebih jauh. Rekornya mengalahkan 21 petinju kelas berat berbeda berhasil mempertahankan gelar juara selama 35 tahun. Ali menyelesaikan kariernya sebagai juara dunia tiga kali.

Selain pertarungannya kontra London, Ali memiliki pertarungan ikonik lainnya seperti 'The Rumble in the Jungle' dan 'The Thrilla in Manila'. Salah satunya saat melawan Joe Frazier, petarung yang menyebabkan kekalahan profesional pertama Ali pada 1971. Pertarungan itu sempat dijuluki 'Pertarungan Abad Ini’.

London sendiri memiliki sedikit penyesalan tentang pertarungan mereka, walau London tidak sedikit pun meragukan tentang kehebatan Ali.

"Saya ditanya setelah kekalahan saya, apakah saya ingin pertandingan ulang dengan Ali? Saya mengatakan hanya jika seseorang mengikatkan beban seberat 56 pond ke masing-masing kakinya,” kata London saat Ali meninggal dunia pada 2016, seperti dilansir Givemesport.

“Melawan Ali adalah kehormatan terbesar. Dia adalah salah satu dari dua favorit saya, yang lainnya adalah Rocky Marciano. Setelah saya melawan Ali, saya selalu merasa saya harus membawanya lebih jauh. Saya selalu berusaha melupakan diri saya (tentang kekalahan itu)," paparnya.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network