13 Pemain yang Tanpa Disadari Pernah Membela Palmeiras, Ada King Kazu

"Palmeiras kembali ke panggung internasional setelah menjuarai Copa Libertadores 2020 dan mewakili Amerika Selatan di Piala Dunia Antarklub."

Feature | 04 February 2021, 05:43
13 Pemain yang Tanpa Disadari Pernah Membela Palmeiras, Ada King Kazu

Libero.id - Palmeiras kembali ke panggung sepakbola internasional setelah menjuarai Copa Libertadores 2020 dan akan mewakili Amerika Selatan di Piala Dunia Antarklub. Ini jadi penampakan pertama mereka setelah absen 21 tahun.

Sociedade Esportiva Palmeiras adalah klub sepakbola profesional Brasil yang berbasis di Sao Paulo dari distrik Perdizes. Palmeiras merupakan salah satu klub paling populer, dengan trofi terbanyak dan paling sukses di Negeri Samba, dengan sekitar 18 juta pendukung dan 126.000 penggemar terafiliasi, termasuk banyak orang Brasil keturunan Italia.

Palmeiras didirikan oleh para imigran Italia pada 26 Agustus 1914, dengan nama "Palestra Italia". Tapi, klub berganti nama pada 14 September 1942, sebagai akibat dari bergabungnya Brasil dengan Sekutu dalam Perang Dunia II melawan Italia. Sejak itu, Palmeiras telah memenangkan 14 kompetisi nasional, termasuk rekor 10 Campeonato Brasileiro Série A, 3 Copa do Brasil, dan 1 Copa dos Campeoes.

Untuk sepakbola internasional, Palmeiras telah memenangkan Copa Rio 1951, Copa Libertadores 1999 dan 2020, serta Copa Mercosul 1998. Klub memiliki persaingan lama dengan Corinthians, dan pertandingan antara kedua tim disebut sebagai Derby Paulista. Palmeiras juga bersaing dengan Sao Paulo dan Santos.

Sebagai klub besar di Brasil, banyak pemain bintang datang silih berganti. Ada yang menjadikan Palmeiras batu pijakan sebelum bermain di Eropa. Ada juga yang menjadikan klub tujuan akhir setelah tidak laku di Benua Biru. Ada lagi yang hanya numpang lewat sambil menanti tawaran menggiurkan dari luar negeri.

Berikut ini 13 pesepakbola top yang tanpa disadari pernah bermain Palestra Italia Arena:


1. Yerry Mina (Everton)

Libero.id

Kredit: instagram.com/yerrymina

Didatangkan dari dari Santa Fe yang berbasis di Bogota pada 2016, masa Yerry Mina di Sao Paulo terbukti sangat membuahkan hasil. Bek tengah itu membantu Palmeiras meraih rekor gelar Serie A kesembilan pada 2016 sehingga mendorong Barcelona untuk menelepon.

Barcelona menjadikan Mina orang Kolombia pertama yang bermain di Camp Nou pada 2018 dan memasukkan klausul pelepasan 100 juta euro dalam kontraknya. Tapi, Mina kurang memuaskan sehingga Barcelona mengizinkan dirinya pergi ke Inggris membela Everton.


2. Gabriel Jesus (Manchester City)

Gabriel Jesus adalah rekan setim Mina ketika menjuarai kompetisi Brasil. Tak lama setelah itu, Manchester City mengajak penyerang tim nasional Brasil itu bergabung. Meski tidak selalu di atas, Gabriel masih menjadi salah satu pemain penting Pep Guardiola musim ini.

"Banyak orang bertanya kepada saya mengapa saya tidak memasang apa pun di media sosial tentang permainan. Tapi, saya menonton semuanya. Masalahnya, saya tidak bisa posting karena saya terlambat bangun tidur dan saya ada latihan di pagi hari," ucap Gabriel ketika ditanya mengapa tidak memberikan ucapan selamat kepada Palmeiras saat memenangkan Copa Libertadores 2020, dikutip Squawka.

"Saya bertaruh dengan Neymar bahwa yang kalah di final (Copa Libertadores) akan membelikan makanan," tambah Gabriel. Neymar adalah mantan pemain Santos yang baru saja dikalahkan Palmeiras.


3. Lucas Barrios (Gimnasia y Esgrima La Plata)

Lucas Barrios adalah pendahulu Robert Lewandowski di Borussia Dortmund. Dia merupakan pencetak gol yang andal dari Juergen Klopp saat meraih gelar Bundesliga berturut-turut pada 2010/2011 dan gelar ganda domestik pada 2011/2012. Setelah dicampakkan Eropa, dia membela Palmeiras di era yang sama dengan Mina serta Gabriel untuk menghadirkan Copa do Brasil 2015 dan Campeonato Brasileiro 2016.


4. Roberto Carlos (pensiun)

Libero.id

Kredit: instagram.com/oficialrc3

Setelah membantu Palmeiras memenangkan dua Campeonato Brasileiro berturut-turut pada 1993 dan 1994, Carlos ditawarkan untuk bergabung dengan Aston Villa atau Birmingham City. Tapi, dia kemudian bergabung dengan Inter Milan. Mantan bintang Brasil itu baru mencapai era kejayaan bersama Real Madrid.


5. Cafu (pensiun)

Carlos bukan satu-satunya bek sayap yang meninggalkan Palmeiras untuk bekerja di Italia pada dekade 1990-an. Sebuah tugas singkat dengan Palmeiras menghasilkan salah satu kemenangan gelar paling komprehensif dalam sejarah Brasil ketika menjuarai Campeonato Paulista 1996. Lalu, AS Roma datang untuk Cafu.


6. Rivaldo (pensiun)

Rivaldo adalah rekan setim Cafu pada 1996. Bayangkan, Cafu membombardir sayap dengan semangat tinggi, dan Rivaldo dengan anggun mengambil operan tanpa berpikir dua kali. Tidak heran setiap kemenangan Brasil di Piala Dunia 2002 disebut sebagai andil Palmeiras. Rivaldo mencetak 60 gol hanya dalam 97 pertandingan dari lini tengah sebelum Deportivo La Coruna mengajak bergabung pada 1997.


7. Kazuyoshi Miura (Yokohama FC)

Libero.id

Kredit: instagram.com/yokohamafc_official

Siapa sangka Kazuyoshi Miura pernah bermain di Brasil untuk Palmeiras? Bahkan, tidak semua orang Jepang menyadari bahwa King Kazu memiliki jiwa petualang yang tinggi sehingga menyempatkan diri berkelana hingga Amerika Selatan.

Mantan pemain nasional Jepang itu pindah ke Brasil di usia yang sangat muda setelah lulus dari Shizuoka Gakuen High School. Dimulai Juventus Sao Paulo, dilanjutkan Santos, Palmeiras, CRB, XV de Jau, hingga Coritiba sebelum kembali ke Jepang untuk Verdy Kawasaki dan selanjutnya membela Genoa serta Dinamo Zagreb di Eropa.

Pada usia setengah abad, King Kazu masih aktif bermain. Dia merupakan pencetak gol tertua di sepakbola profesional Jepang. Baru-baru ini dia menandatangani kontrak 1 tahun lagi dengan Yokohama FC.


8. Pablo Armero (free agent)

Pablo Armero dikenal dunia saat bermain untuk Kolombia di Piala Dunia dan Udinese di Serie A. Dia juga dikenal dengan selebrasi gol ala tarian Samba. Tentu saja, itu dia ketahui saat masih bermain untuk Palmeiras.

"Saat itu kami sedang melawan Santos. Mereka memimpin, dengan Neymar, Robinho, dan Ganso merayakan gol dengan melakukan sedikit tarian. Tapi, kemudian kami menyamakan kedudukan. Saya memberikan umpan silang dan rekan setim saya Robert mencetak gol dan kami mulai menari juga," kata Armero tentang asal usul selebrasinya.

"Saat itu, pendukung Santos meneriaki kami. Tapi, ketika mereka mulai melihat cara saya menari, mereka tertawa. Mungkin karena aneh dan kaku," tambah bek kiri yang saat ini sedang menjadi pengangguran itu.


9. Keirrison (free agent)

Keirrison dikenal karena penampilan yang eksplosif bersama Palmeiras di usia muda. Lalu, Barcelona datang dengan tawaran menggiurkan senilai 14 juta euro plus 2 juta euro bonus. Tapi, dia mengecewakan dan harus pergi. Di usia yang baru 32 tahun, Keirrison sudah tidak memiliki klub. Miris!


10. Juninho Paulista (pensiun)

Libero.id

Kredit: instagram.com/juninhoofficial

Memiliki nama asli Osvaldo Giroldo Júnior, Juninho Paulista mencapai puncak permainan bersama Middlesbrough di Liga Premier sebelum hijrah ke Atletico Madrid di era yang sama dengan Christian Vieri. Akibat patah kaki sebelum Piala Dunia 1998, karier Juninho menurun drastis. Dia harus kembali ke Brasil untuk membela sejumlah klub seperti Palmeiras, Flamengo, hingga Ituano.


11. Lucio (pensiun)

Lucimar Ferreira da Silva alias Lucio bergabung dengan Palmeiras pada 2014. Dia adalah pemenang Piala Dunia 2002 dan peraih trofi Liga Champions 2009/2020 bersama Inter Milan. Waktunya di Palmeiras tidak lama karena harus pergi ke India sebelum kembali ke Negeri Samba. Pada 29 Januari 2020, Lucio mengumumkan pensiun.


12. Ze Roberto (pensiun)

Ze Roberto juga merupakan bagian dari kemenangan Copa do Brasil 2015 dan Campeonato Brasileiro 2016. Ketika itu dia membimbing Gabriel Jesus, yang 20 tahun lebih muda darinya saat itu. Mantan gelandang Bayern Muenchen dan Real Madrid itu gantung sepatu di Sao Paulo.

Lalu, dia kembali ke Palmeiras untuk menjadi penasehat teknis. Salah satu nasehat Ze Roberto kepada klub terbukti berhasil dengan kehadiran Copa Libertadores 2020 atau yang pertama setelah 21 tahun.


13. Michel Bastos (pensiun)

Sepanjang kariernya, Michel Bastos mewakili sejumlah klub Eropa seperti Lille, Olympique Lyon, Schalke 04, hingga AS Roma. Setelah tidak laku di Benua Biru, dia pulang untuk membela Sao Paulo, Palmeiras, dan America Minas Gerais sebelum pensiun pada 2019.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network