Di Mana Sekarang? Eva Carneiro, Eks Dokter Chelsea yang Dimaki Jose Mourinho

"Gara-gara merawat pemain cedera ketika Jose Mourinho melatih Chelsea, dokter wanita asal Gibraltar itu harus dibuang dari Stamford Bridge."

Biografi | 27 January 2021, 11:32
Di Mana Sekarang? Eva Carneiro, Eks Dokter Chelsea yang Dimaki Jose Mourinho

Libero.id - Eva Carneiro pernah menjadi wanita yang menghebohkan Liga Premier. Gara-gara merawat pemain yang cedera ketika Jose Mourinho melatih Chelsea, dokter wanita asal Gibraltar itu harus dibuang dari Stamford Bridge.

Lahir dari ayah asal Spanyol, Antonio Carneiro, yang berprofesi sebagai tukang listrik dan ibu rumah tangga dari Inggris, Lourdes, Eva kecil bercita-cita menjadi dokter olahraga. Dia belajar kedokteran di University of Nottingham, menghabiskan 2 tahun di Australasian College of Sports Physicians, Melbourne, dan menyelesaikan MSc di Queen Mary University of London.

Carneiro bekerja untuk West Ham United setelah menyelesaikan tesisnya. Setelah itu dia dipekerjakan Departemen Kesehatan Masyarakat di Islington Primary Care Trust sebelum bergabung ke program Pelatihan Spesialis Kedokteran Olahraga Inggris di Olympic Medical Institute yang sedang bersiap menuju Olimpiade 2008. Dia juga bekerja dengan tim sepakbola wanita Inggris.  

Ketika tahu bahwa di Inggris ada dokter sepakbola wanita, Chelsea langsung menawarkan pekerjaan. Dia mulai bekerja pada 2009 di tim muda dan 2 tahun kemudian bergabung dengan skuad utama The Blues atas rekomendasi André Villas-Boas.

Meski AVB hanya sesaat, Carneiro tetap bertahan. Dia masih dipekerjakan pelatih-pelatih selanjutnya seperti Roberto di Matteo, Rafael Benítez, hingga Mourinho. Carneiro ikut di lapangan ketika Chelsea merayakan gelar Liga Premier, Liga Champions, hingga Liga Eropa selama waktunya di London Barat.

Sayang, karier Carneiro bermasalah saat Mourinho menjadi pelatih Chelsea lagi. Pada pertandingan pertama musim 2015/2016, Carneiro dan kepala fisioterapis tim, Jon Fearn, menjadi sasaran kemarahan Mourinho setelah melawan Swansea City di Stamford Bridge.

Menurut Mourinho, Carneiro dan Fearn bergegas ke lapangan untuk merawat Eden Hazard ketika sang pemain merasa cederanya tidak serius. Dia semakin kesal karena ini berarti Chelsea, yang telah memiliki pemain yang dikeluarkan selama pertandingan, untuk sementara hanya memiliki delapan pemain lapangan.

"Saya tidak senang dengan staf medis saya. Mereka impulsif dan naif. Apakah anda seorang kitman, dokter, atau sekretaris di bangku cadangan? Anda harus memahami permainan. Anda harus tahu bahwa anda memiliki satu pemain lebih sedikit dan untuk membantu seorang pemain, anda harus yakin dia memiliki masalah serius," Mourinho, dilansir Sky Sports.

Berdasarkan Laws of the Game, staf medis tidak diizinkan masuk ke lapangan tanpa izin wasit. Tapi, dia memiliki tugas untuk merawat pemain yang cedera saat dipanggil. Saat itu, Carneiro dan Fearn dua kali dipanggil ke lapangan oleh sang wasit, Michael Oliver.

Masalah itu akhirnya selesai dengan sendirinya melalui mekanisme internal Chelsea. Baik Fearn maupun Carneiro diparkir untuk pertandingan berikutnya melawan Manchester City di Etihad Stadium, 16 Agustus 2015. Setelah itu mereka kembali diizinkan mendampingi tim di pertandingan.

Tapi, penyelesaian ala Chelsea ternyata tidak memuaskan Carneiro. Pada 22 September 2015 dia memutuskan meninggalkan posisinya. Beberapa hari kemudian, setelah berkonsultasi dengan pakar Bahasa Portugis, Carneiro menyatakan Mourinho telah menggunakan kata-kata tidak pantas yang melecehkan.

Saat memaki Carneiro, Mourinho disebut menggunakan "filha da puta" (bentuk feminin dari filho da puta). Kalimat pendek itu jika diterjemahkan berarti "anak pelacur" dan sering digunakan pemain-pemain dari Portugal untuk memaki orang lain di lapangan maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Tapi, Mourinho membantah menggunakan bentuk feminin dari kalimat tersebut. "Filho da puta adalah frase yang sering saya gunakan. Semua pemain tahu itu. Tidak ada konotasi seksis dalam penggunaan frasa tersebut. Itu seperti mengatakan sialan kamu," kata Mourinho membela diri, dikutip The Independent.

Baik Mourinho maupun Carneiro tidak dipanggil untuk memberikan bukti kepada FA sebagai tindak lanjut dari laporan yang diterima. Laporan tersebut menyatakan bahwa rekaman audio telah diperiksa. Tapi, mereka tidak menemukan kata-kata yang dikatakan pakar mengenai apa yang dituduhkan kepada Mourinho (filha da puta).

Keputusan FA membuat sebuah LSM yang bergerak dalam pemberdayaan wanita, Women in Football, terkejut. Mereka beranggapan bahwa ahli bahasa yang mereka tunjuk yakin bahwa Mourinho telah menggunakan kata-kata kasar terhadap seorang wanita.

Kasus itu sempat menjadi besar pada era tersebut karena juga dibumbui sejumlah rumor ruang ganti. Meski tidak pernah bisa dikonfirmasi, saat itu Mourinho disebut membuka sejumlah rahasia negatif Carneiro. Konon, sang dokter tergila-gila dengan hubungan seks. Ada lagi rumor yang menyebut Carneiro sering tidur dengan pemain-pemain The Blues.

Sebaliknya, kubu yang pro Carneiro menyatakan penghinaan seksual sudah sering dilakukan Mourinho kepada Carneiro saat latihan maupun pertandingan. Contohnya, beberapa hari sebelum insiden melawan Swansea, yaitu ketika menghadapi Fiorentina di ajang Benua Biru. Kabarnya, Mourinho memaki Carneiro dengan "filho da puta" juga.

Entah trauma dengan sepakbola atau ada pertimbangan lain, Carneiro tidak pernah kembali ke lapangan. Pada 11 November 2015, dia menikah dengan Jason de Carteret di Gereja St Patrick's Church, Soho Square, London. Lalu, pada 2016, dia mendirikan klinik khusus kedokteran olahraga yang diberi label The Sports Medical Group.

Dalam situs resmi klinik itu disebutkan bawah Carneiro adalah spesialis Kedokteran Olahraga dan merupakan salah satu dari delapan dokter perintis yang direkrut secara nasional untuk Program Pelatihan Spesialis Kedokteran Olahraga dan Latihan. Disebutkan Carneiro adalah pakar yang sudah berpengalaman dengan kedokteran olahraga selama bertahun-tahun.

"Dia wanita pertama di bench Liga Champions, Liga Premier, dan Liga Eropa, serta satu-satunya wanita yang menjadi Asisten Direktur Medis di klub sepakbola," tulis situs itu.

"Dr Carneiro adalah konsultan di Rumah Sakit Ortopedi dan Kedokteran Olahraga Aspetar di Qatar yang sedang mempersiapkan Piala Dunia FIFA 2022 dan bekerja sebagai konsultan di The Sports Medical Group di 25 Harley Street, London," bunyi situs itu.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network