Nasib Terkini 8 Pemain yang Dianggap The Next Thierry Henry

"Bagi Prancis dan Arsenal, nama Henry tidak mungkin dilupakan dalam waktu singkat. Ada yang gagal, ada pula yang berproses seperti Henry."

Feature | 07 November 2020, 01:00
Nasib Terkini 8 Pemain yang Dianggap The Next Thierry Henry

Libero.id - Sama seperti Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi, selalu saja ada orang yang membanding-bandingan sejumlah pemain muda dengan Thierry Henry. Jika tidak berasal dari Prancis, orang itu bermain di Arsenal.

Bagi Prancis dan Arsenal, nama Henry tidak mungkin dilupakan dalam waktu singkat. Beroperasi di lini depan, pria yang kini melatih Montreal Impact di MLS tersebut dianggap sebagai salah satu penyerang berpengaruh di klub maupun tim nasional pada masanya.

Untuk Arsenal, Henry memberikan gelar Liga Premier (2001/2002, 2003/2004), Piala FA (2001/2002, 2002/2003, 2004/2005), dan Community Shield (2002, 2004). Sementara dengan Prancis, Henry menyumbangkan Piala Dunia 1998, Euro 2000, dan Piala Konfederasi 2003.

Sejak lama dan terus berlanjut hingga saat ini, selalu saja ada pemain yang dianggap akan menjadi penerus Henry. Ada yang sudah terbukti gagal. Tapi, ada juga yang masih berproses untuk benar-benar menjadi pemain yang memiliki pengaruh besar seperti Henry.

Berikut ini nasib 8 pesepakbola yang ketika muda digadang-gadang akan menjadi The Next Thierry Henry:


1. Florent Sinama-Pongolle

Florent Sinama-Pongolle disebut sebagai The Next Henry setelah membawa Prancis U-17 menjuarai Piala Dunia U-17 2001. Dengan 9 gol, pria kelahiran 20 Oktober 1984 itu terpilih sebagai peraih Sepatu Emas sekaligus Bola Emas.

Lahir di Saint-Pierre di Reunion, yaitu daerah seberang lautan Prancis di lepas pantai timur Madagaskar, Sinama Pongolle mulai bermain untuk JS Saint-Pierroise. Pada usia 11 tahun, dia terbang ke daratan Prancis untuk bergabung dengan Akademi Le Havre.

Berkat performa yang sangat bagus, Sinama-Pongolle  dipilih membela tim junior Prancis di Piala Eropa U-16 dan Piala Dunia U-17. Di ajang itulah namanya berkibar tinggi-tinggi. Dia mampu mengalahkan talenta-talenta hebat lain seperti Andres Iniesta dan Fernando Torres (Spanyol), Maxi Lopez, Javier Mascherano, dan Carlos Tevez (Argentina), Niko Kranjcar (Kroasia), hingga Diego Ribas da Cunha (Brasil).

Sayang, ketika masuk ke level senior, keinginan publik untuk melihat Henry berikutnya tidak terwujud. Dia gagal bersama Liverpool akibat jarang bermain. Sinama Pongolle memutuskan pergi ke Spanyol untuk membela Recreativo Huelva, Atletico Madrid, Sporting Lisbon, Real Zaragoza, Saint-Etienne, FC Rostov, Chicago Fire, Lausanne-Sport, Dundee United, hingga Chainat Hornbill di Liga Thailand.

Sinama-Pongolle pensiun dari sepak bola pada 2019. Dia memutuskan pulang ke kampung halamannya di Reunion untuk membela klub pertamannya saat kanak-kanak, Saint-Pierroise. Dia menikmati masa-masa pensiun dengan menjadi pelatih di klub tersebut.


2. Gilles Sunu

Libero.id

Kredit: arsenal.com

Lahir di Chateauroux, Gilles Sunu memulai karier di Akademi LB Chateauroux. Dia pindah ke Arsenal pada musim panas 2007 dengan kontrak 4 tahun dengan biaya transfer 700.000-1 juta pounds tergentung prestasi.

Saat itu, Wakil presiden Chateauroux, Patrick Trotignon, mengatakan kepada Mirror bahwa Sunu bermain seperti Henry dan akan jauh lebih bagus di masa depan. "Dia bermain sebagai striker luar seperti Henry. Tapi, dia lebih lengkap karena bisa bermain sebagai gelandang," ucap Trotignon.

Di skuad muda Arsenal, Sunu memenangkan FA Youth Cup 2009 dengan mengalahkan dengan agregat 6-2. Dia juga membantu Arsenal menang Liga Premier Junior. Akibatnya, Sunu masuk dalam skuad Arsenal Reserves (U-23) pada musim berikutnya.

Sunu menjalani debut di skuad utama Arsenal pada Piala Liga melawan West Bromwich Albion, 22 September 2009. Lalu, pada 9 Desember 2009, Sunu membuat debut di Liga Champions saat Arsenal dikalahkan Olympiakos 0-1. Sayang, itu menjadi 2 laga yang pernah dicatatkan Sunu untuk Arsenal. Dia tidak pernah main di Liga Premier sebelum dilepas ke Lorient.

Saat ini dia bermain di klub awal kariernya, Chateauroux. Tim berseragam biru tua-merah itu sekarang masih berjibaku di Ligue 2.


3. Kylian Mbappe

Libero.id

Kredit: fff.fr

Tidak ada yang perlu dijabarkan dari kiprah Kylian Mbappe di sepakbola internasional terkini. Semua orang tahu dia adalah pemain yang paling mendekati kesuksesan Henry. Di usia muda, Mbappe ikut saat Les Bleus menjuarai Piala Dunia 2018. Bersama klub, dia sukses menjuarai Ligue 1 bersama Paris Saint-Germain. Musim lalu, dia juga nyaris juara Liga Champions.


4. Anthony Martial

Libero.id

Kredit: instagram.com/martial_9

Atribut Henry selanjutnya melekat pada diri Anthony Martial ketika transfer senilai 36 juta pounds akan dilakukan Manchester United kepada AS Monaco. Saat itu, Louis Saha menyatakan pemain Prancis yang akan bisa menjadi bintang di Liga Premier setelah Henry adalah Martial.

"Di Prancis, kami memanggil di The Next Henry karena dia bisa bermain di kiri atau kanan. Dia juga punya kemampuan yang baik saat menguasai bola. Dia bisa melewati 2, 3, 4 pemain dengan mudah. Tidak masalah bagi dia," kata Saha dilansir Fox Sports.

Namun, Martial masih memiliki waktu untuk benar-benar membuktikan ucapan Saha. Meski menjadi pemain inti The Red Devils, Martial juga tidak tampil seperti Henry yang fenomenal. Bahkan, di level timnas, dia tidak masuk daftar pemain di Piala Dunia 2018. Martial hanya ikut saat Prancis menjadi runner-up Euro 2016 saat dikalahkan Portugal.


5. Theo Walcott

Libero.id

Kredit: arsenal.com

Saat didatangkan Arsenal dari Southampton, Arsene Wenger menyatakan melihat Henry dalam diri Theo Walcott. Kecuali postur tubuh yang lebih pendek, kemampuan Walcott cukup bagus untuk menjadi penyerang yang melebar atau gelandang sayap murni.

Sayang, harapan Wenger tidak pernah terwujud. Walcott tidak pernah bisa menjadi Henry. Dia lebih pantas bermain sebagai sayap murni yang lebih jago dalam memberikan umpan-umpan silang.

Setelah 270 kali membela The Gunners di Liga Premier, Walcott akhirnya pergi. Dia bergabung dengan Everton pada 17 Januari 2018 dengan nilai 20 juta pounds. Di Goodison Park, dia sempat bermain bagus. Tapi, musim ini Walcott harus dipinjamkan ke Southampton karena Carlo Ancelotti lebih menyukai James Rodriguez.


6. Loic Remy

Libero.id

Kredit: fff.fr

Tidak ada pemain asal Prancis yang memiliki kepercayaan diri tinggi untuk mengklaim sebagai titisan Henry seperti yang dilakukan Remy. Kepada media, dia mengaku akan menjadi pemain yang sukses bersama klub maupun negara. Dia menjamin suporter akan memuja dirinya layaknya Henry.

"Hal terbesar dalam 10 tahun mendatang adalah Remy akan memiliki karier seperti Titi," ucap Remy kepada Goal France pada 2006.

Mimpinya hampir menjadi kenyataan saat bermain di Ligue 1 untuk Olympique Lyon, Nice dan Olympique Marseille. Remy mencetak banyak gol untuk dua klub tradisional Prancis itu. Dia juga mempersembahkan sejumlah piala bergengsi untuk Lyon dan Marseille.

Namun, semuanya berubah saat Remy hijrah ke Inggris. Bahkan, bermain untuk klub kecil sekelas Queens Park Rangers (QPR) saja dia tidak sanggup menghuni starting line-up. Kegagalannya semakin nyata saat berani bermain untuk Chelsea. Akibatnya, Remy harus terbuang ke beberapa klub lain. Untuk musim ini dia berada di Liga Turki untuk membela Caykur Rizespor.


7. David Bellion

Julukan sebagai calon penerus Henry didapatkan David Bellion ketika memulai bermain sepakbola secara profesional untun Cannes di usia 14 tahun. Tampil bagus di level junior, dia langsung mendapatkan permintaan pindah ke Inggris untuk memperkuat Sunderland.

Saat di Sunderland, Bellion sebenarnya tidak bermain bagus. Dia hanya mengoleksi 20 penampilan dalam 2 musim. Tapi, entah mengapa Manchester United tertarik melakukan transfer.

Keputusan itu terbukti salah. Bellion menjadi pemain yang lebih banyak menghangatkan bangku cadangan. Dia juga sempat dipinjamkan ke West Ham United dan Nice. Setelah itu, Bellion hengkang Girondins Bordeaux sebelum akhirnya pensiun dengan Red Star Paris di kompetisi amatir Prancis.


8. Pierre-Emerick Aubameyang

Libero.id

Kredit: arsenal.com

Pierre-Emerick Aubameyang adalah pemain paling baru yang mendapatkan predikat The Next Henry. Selain berbahasa Prancis, dia juga membela Arsenal. Tapi, untuk menilai kelayakan pemain asal Gabon tersebut, butuh waktu. Pasalnya, dia masih terus berproses.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network