Digadang Jadi Bintang, 10 Pemain Muda Ini Gagal Penuhi Potensinya

"Siapa tidak kenal Bojan Krkic. Diyakini punya skil layaknya Messi, terbenam dalam petualangan. Dia tidak sendiri."

Feature | 29 October 2020, 11:30
Digadang Jadi Bintang, 10 Pemain Muda Ini Gagal Penuhi Potensinya

Libero.id - Dalam beberapa tahun terakhir, dunia sepak bola seperti sedang memanen sebuah bakat bertalenta yang akan menggantikan pemain hebat seperti CR7 dan La Pulga, mulai dari Kylian Mbappe hingga Erling Haaland beberapa di antaranya.

Para pemain muda itu mungkin masih menyisahkan banyak pekerjaan rumah untuk meneruskan atau membuat sejarah baru dalam dunia sepak bola karena para pendahulunya telah melakukan hal-hal yang luar biasa. Mundur lagi ke belakang, jauh sebelum Mbappe, Sancho, Harvetz hingga Rashford muncul, banyak sekali pemain muda berbakat yang gagal karena tak mampu memenuhi potensinya. Siapa saja mereka? berikut 10 pemain muda menjanjikan yang gagal memenuhi potensinya:

10. Michael Johnson

Libero.id

Kredit: twitter.com/mancity

Johnson melakukan debutnya pada usia 18 tahun untuk Manchester City dan menjadi lulusan Akademi ke-20 The Citizens. Johnson dengan cepat mengesankan semua orang berkat penampilannya yang solid dan ia dijuluki sebagai Steven Gerrard berikutnya. Bahkan tim sekelas Liverpool pernah menawarnya dengan harga 12 juta Poundsterling pada musim panas 2008.

Johnson dianggap sebagai aset penting klub karena kemampuan dribblingnya, penguasaan bola, serta ia adalah gelandangan box-to-box yang sangat tangguh. Tapi, serangkaian cedera dan adaptasi mental yang buruk menghalangi gelandang berbakat itu untuk mencapai kemampuan penuhnya, ia akhirnya pensiun dari sepak bola profesional pada usia 24 tahun.

9. Alen Halilovic

Libero.id

Kredit: fcbarcelona.com

Halilovic adalah debutan termuda untuk tim nasional Kroasia dan sepanjang tahun 2013 ia adalah wonderkid yang paling diincar di Eropa. Bersama Dinamo Zagreb, Halilovic melakukan debutnya di tim utama pada usia 16 tahun dan dengan cepat menjadi pemain reguler.

Ia kemudian bergabung dengan raksasa Spanyol, FC Barcelona, namun sang gelandang justru tidak pernah bisa menunjukkan peforma terbaiknya di Catalan. Halilovic kemudian dipinjamkan ke Gijon, diikuti dengan kepindahannya ke Hamburger SV dan  AC Milan. Dari AC Milan, dipinjamkan ke Standard Liege dan Heerenveen untuk kemudian diputus kontraknya. Di usia yang sudah menginjak 24 tahun, sulit agaknya untuk melihat Halilovic bisa menjadi pemain bintang kendati harapan pasti selalu ada.

8. Bojan Krkic

Libero.id

Kredit: instagra.com/bokrkic

Pada usia 17 tahun 19 hari, Bojan Krkic melakukan debutnya untuk Barcelona dan menjadi debutan termuda klub. Lulusan La Masia ini mencetak 12 gol di musim pertamanya dan membuat semua penggemar sepak bola terkesan dengan keterampilannya. Bermain sebagai penyerang, Bojan sukses memenangkan Piala Eropa bersama tim U-17 pada 2007 dan kemudian tim U-21 pada 2011.

Namun, kesuksesannya di level junior nyatanya tidak berpengaruh ke tim senior, terutama di Barcelona. Pria Spanyol yang sering disebut sebagai 'The Next Lione Messi' namun kini ia bermain di MLS bersama Montreal Impact.

7. Ravel Morrison

Libero.id

Kredit: twitter.com/westham

Selama di Akademi Manchester United, Sir Alex Ferguson menggambarkan Ravel Morrison sebagai pemain terbaik yang pernah dilihatnya pada usia tersebut. Pemuda Inggris itu lulus dari akademi Setan Merah pada tahun 2009 dan menjalani debut profesionalnya saat berusia 17 tahun.

Meskipun bakat serta kemampuannya tidak diragukan, kehidupannya yang bermasalah serta sikap tidak profesionalnya menghalangi ia untuk memenuhi potensinya. Ia sempat bermain bersama West Ham, Cardiff, hingga Queens Park Rangers. Pada 2015, ia meninggalkan Inggris untuk bergabung dengan tim Serie A, Lazio namun juga mengalami kegagalan. Kini Morrison bermain di Belanda bersama  ADO Den Haag.

6. Caio Ribeiro

Penampilan remaja Brasil itu dalam ajang FIFA World Youth Championship 1995 benar-benar memikat hati Inter Milan, apalagi Ribeiro sukses mendapatkan Golden Ball award. Manajemen I Nerazzurri  kemudian memboyong Caio Ribeiro dari Sao Paulo dengan mahar 6,6 juta Poundsterling, rekor dunia untuk seorang remaja pada saat itu.

Namun setelah bergabung dengan Inter, Ribeiro gagal beradaptasi dan gagal memenuhi ekspektasi. Ribeiro hanya tampil enam kali, kemudian ia sempat bermain di Napoli sebelum kembali ke Brasil untuk bermain dengan sejumlah klub Brasil.

5. Fabio Paim

Fabio Paim dianggap sebagai salah satu pesepakbola muda paling menjanjikan di Portugal saat masih di akademi Sporting Lisbon. Bahkan Cristiano Ronaldo pernah mengaku bahwa Paim lebih baik daripada dirinya,"jika Anda pikir saya baik, tunggu saja sampai Anda melihat Fabio Paim". Itu merupakan pujian yang tinggi mengingat Paim tidak pernah tampil untuk Sporting.

Dia dipinjamkan berkali-kali, terutama ke Chelsea pada 2008, tetapi gagal memenuhi ekspektasi. Di usia 28 tahun, Paim bermain untuk 16 tim berbeda tetapi hanya bermain beberapa kali. Baru-baru ini, ia menandatangani kontrak dengan tim cadangan Leixoes S.C., tim amatir di Portugal.

4. Gai Assulin

Libero.id

Kredit: mancity.com

Gelandang serang asal Israel itu menjadi pemain kunci Barca B saat Pep Guardiola masih melatih. Setelah Pep dipromosikan, ia juga melakukan debutnya untuk tim senior pada Oktober 2009 dalam pertandingan Copa del Rey. Pada musim panas 2010, Assulin menolak perpanjangan kontrak dari Barcelona dan meninggalkan Catalan untuk bergabung dengan Manchester City, tetapi segalanya tidak berjalan sesuai rencana.

Selama  berada di kota Manchester, Assulin gagal membuat penampilan dan kembali ke Spanyol pada 2012, menandatangani kontrak dengan Racing Santander. Setelah itu, ia kembali ke Israel dan saat ini bermain untuk tim asal Rumania, Politehnica Iasi.

3. Keirrison

Pemain Brasil ini adalah mantan pemain Barcelona keempat yang masuk dalam daftar ini. Barca mengontrak Keirrison pada 2009 dalam kesepakatan senilai 14 juta Euro setelah ia mencetak 21 gol Serie A Brasil dalam satu musim bersama Coritiba. Sampai di tanah Spanyol, ia tak langsung diberikan kesempatan bermain bersama tim utama, tetapi ia dipinjamkan dahulu ke Benfica untuk beradaptasi dengan permainan Eropa.

Namun ia gagal tampil mengesankan di Portugal dan dikirim kembali ke Barcelona di pertengahan musim. Ia kemudian bermain di Italia bersama Fiorentina tetapi masih jauh dari kata impresif. Akibatnya ia tidak pernah tampil di Eropa sejak musim 2009/10. Pada akhirnya Keirrison memilih kembali ke Brasil dan kabar terakhir menyebutkan bahwa ia sekarang bermain untuk kesebelasan Londrina.

2. Valeri Bojinov

Libero.id

Kredit: fifa.com

Bojinov  memulai debutnya untuk Lecce di Serie A  pada usia 15 tahun 11 bulan, menjadi pemain asing termuda yang tampil di papan atas Italia. Bojinov dikenal karena kecepatan, kelincahan serta kontrol bola yang baik.

Ia dipandang sebagai salah satu pemain paling berbakat di Italia ketika ia pindah ke Fiorentina dari Lecce dengan mahar 11.6 juta Poundsterling pada Januari 2005. Tapi faktanya ia gagal tampil konsisten, Bojinov kemudian bermain untuk klub-klub seperti Manchester City, Parma, Sporting CP dan kini ia beseragam Levski Sofia.

1. Micah Richards

Libero.id

Kredit: avfc.co.uk

Micah Richards melakukan debutnya untuk Man City pada usia 17 tahun dan dianggap sebagai aset pertahanan yang menjanjikan di Liga Premier saat itu. Dalam beberapa musim, ia  menjadi bagian penting dari tim utama. Richards dinominasikan untuk PFA Young Player of the Year Award untuk penampilannya pada musim 2006/07.

Ia menghabiskan 10 musim di Manchester City sambil membuat 179 penampilan. Namun, menjelang akhir tugasnya di Manchester, penampilannya mulai menurun signifikan. Richards pindah ke Aston Villa untuk menghidupkan kembali karirnya tetapi cedera lutut menghentikannya.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network