Libero.id - Timnas Malaysia kembali mencatatkan hasil positif di FIFA Matchday edisi Juni 2023. Kali ini, Harimau Malaya menghancurkan timnas Papua Nugini 10-0 di Stadium Sultan Mizan Zainal Abidin, Terengganu, Selasa (20/6/2023) malam.
Beda dengan Indonesia, prioritas Malaysia adalah mendulang sebanyak mungkin poin FIFA. Jadi, Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM) memutuskan mendatangkan lawan-lawan dengan kualitas yang buruk. Contohnya, Kepulauan Solomon dan Papua Nugini.
Seperti yang sudah diprediksi, Malaysia menang mudah. Setelah mengalahkan Kepulauan Solomon 4-1, Harimau Malaya melanjutkannya dengan mengalahkan Papua Nugini 10-0.
Tim yang dilatih oleh Kim Pan-gon ini mendominasi sepanjang permainan, meski di babak pertama sempat mengecewakan. Mereka unggul 1-0 melalui Safawi Rasid melalui tendangan penalti sebelum semua pemain masuk ke ruang ganti.
Baru di babak kedua, pesta yang sesungguhnya dimulai saat Kim Pan-gon memasukkan duet winger lincah, Mohamad Faisal Abdul Halim dan Arif Aiman Mohd Hanapi. Kombinasi kedua pemain tersebut secara signifikan meningkatkan intensitas mesin penyerang sehingga pertahanan Papua Nugini kocar-kacir.
? Rangkuman penuh Perlawanan Antarabangsa Tier 1 di Stadium Sultan Mizan Zainal Abidin, malam tadi yang menyaksikan skuad Harimau Malaya kendalian Kim Pan Gon berjaya mencatat kemenangan 10-0 ke atas Papua New Guinea.
?? Terima kasih kepada 9,592 orang penyokong yang hadir menyaksikan Perlawanan Antarabangsa Tier 1, Malaysia lwn Papua New Guinea di Stadium Sultan Mizan Zainal Abidin, Gong Badak, Terengganu, malam tadi.
Azam Azmi Murad untuk membuat skor menjadi 2-0 pada menit ke-52. Setelah itu Paulo Josue mencetak hattrick dan Arif Aiman quattrick. Tak lupa, Faisal Halim menambahkan satu gol lagi. Begitu pula Daniel Ting.
Dengan kemenangan ini, Malaysia selalu menang pada empat FIFA Matchday terbaru. Pada Maret 2023, mereka juga memetik kemenangan atas Tukmenistan dan Hong Kong. Sementara kali ini giliran Kepulauan Solomon dan Papua Nugini yang jadi mangsa.
Sebenarnya, jika mau adil, Malaysia harus menantang tim dengan kemampuan setara atau di atas. Contohnya, Indonesia. Berani?
Opini