Libero.id - Buriram United berhasil menjuarai Thai League 1 untuk kesembilan kalinya dalam 15 musim terakhir. Ini adalah rekor baru di kompetisi sepakbola kasta tertinggi di Negeri Gajah Putih.
The Thunder Castle memastikan gelar setelah mengumpulkan poin paling banyak. Dari 30 pertandingan, Buriram United mencatatkan 23 menang 5 imbang 2 kalah, alias 74 poin. Mereka juga memiliki selisih gol yang cukup bagus, 75 memasukkan 27 kemasukan alias +48.
Klub asuhan Masatada Ishii itu unggul 12 poin dari runner-up Bangkok United dan 22 poin dari Thai Port FC di peringkat 3.
Lalu, klub macam apa mereka? Buriram United Football Club adalah klub sepakbola profesional Thailand yang berbasis di Provinsi Buriram. Klub ini telah bermain di level atas sepakbola Thailand untuk sebagian besar keberadaan mereka dan bersaing di Thai League 1.
Klub ini didirikan pada 1970 sebagai PEA (Provincial Electricity Authority) Football Club. Itu semacam Perusahaan Listirik Negara (PLN) di Indonesia. Kemudian, direformasi total sebagai Buriram PEA pada 2010 dan Buriram United, 2 tahun berselang.
Buriram United sebelumnya berbasis di Provinsi Ayutthaya. Selanjutnya, pindah ke timur, ke Provinsi Buriram, untuk musim 2010.
Buriram United memenangkan gelar Thai League 1 pertamanya pada 2008 dan Piala Kor Royal pada 1998, sebagai PEA FC. Dan, pada musim 2011, Buriram PEA menjadi tim pertama dalam sejarah sepakbola Thailand yang memenangkan semua trofi domestik (Thai League 1, Piala FA, Piala Liga).
Selanjutnya, Buriram United menjelma menjadi tim terbaik Thailand. Mereka menjadi pemegang rekor juara liga terbanyak dengan 9 kali. The Thunder Castle mengalahkan Muangthong United (4 gelar), Air Force Central, Police Tero, serta Krung Thai Bank (2 gelar).
Sejak 2021, Buriram United dikelola rombongan pelatih Jepang. Masatada Ishii sebagai pelatih kepala dibantu Masayuki Miura, Hiroaki Nakamine, dan Gakuya Tatsuta sebagai asisten.
Mereka juga diperkuat banyak pemain nasional Thailand maupun luar negeri. Contohnya, Theerathon Bunmathan, Supachai Chaided, Suphanat Mueanta, hingga Airfan Doloh. Ada juga pemain timnas Malaysia, Dion Cools, dan timnas Irak, Rebin Sulaka.
(andri ananto/anda)
Opini