Kisah Marcelo ‘El Loco’ Bielsa, Sosok Penting di Balik Promosi Leeds Usai 16 Tahun

"Dulu dunia mengenal Leeds United dengan Mark Viduka, Harry Kewell, Alan Smith atau Jonathan Woodgate."

Feature | 20 July 2020, 03:57
Kisah Marcelo ‘El Loco’ Bielsa, Sosok Penting di Balik Promosi Leeds Usai 16 Tahun

Libero.id - Leeds United memastikan diri kembali ke Liga Premier musim depan, dengan menjadi juara Championship. Itu artinya, mereka kembali ke kasta tertinggi sepakbola Inggris usai terbenam 16 tahun lamanya.

Libero.id

Leeds United

Salah satu faktor kebangkitan dari tim berjuluk The Peacocks itu adalah kehadiran Marcelo Bielsa di kursi kepelatihan. Sebenarnya, kehadiran Bielsa di tim Eropa sudahlah hal yang biasa apalagi dirinya telah diakui oleh banyak manajer ternama seperti Diego Simeone dan Pep Guardiola berkat kejeniusannya dalam meracik formasi dan taktik.

Namun, ada hal lain yang membuat pelatih berusia 64 tahun itu begitu dicintai lebih dari 793.139 jiwa masyarakat kota Leeds, yakni kesederhanaan serta gaya manajemennya.

Keras dalam melatih, namun tetap menjaga kenyamanan para bawahannya

"Jika mereka tidak menerima apa yang akan kita lakukan, mereka dapat melakukan sesuatu yang lain.” kalimat pertama yang diucapkan Bielsa kepada pasukan Leeds ketika pertama kali menginjakkan kaki di Elland Road.

Bielsa langsung meminta pemain Leeds untuk melakukan latihan double dan 3 kali lipat dari biasanya, hal yang tak pernah dilakukan oleh pelatih mereka sebelumnya (Thomas Christiansen dan Paul Heckingbottom). Para pemain akan berlatih dari jam 8 pagi hingga jam 7 malam, dimana titik kumpul berada di area kampus Arch Thorp.

Selain itu, Bielsa juga memastikan seluruh bawahannya mendapatkan kenyamanan untuk beristirahat dengan tenang di sela-sela tugas yang banyak seperti menyediakan tempat tidur, area rekreasi dengan meja biliar, PlayStation dan hiburan lainnya serta kolam renang. Sedangkan untuk Bielsa sendiri, ada sebuah kantor yang didirikan dengan sebuah dipan, dapur dan televisi.

KESAN PERTAMA

Bagi media Inggris, Bielsa adalah sosok yang misterius dan bahkan agak tidak dikenal. Media Inggris langsung mengecam bahwa dirinya menerima gaji ratusan ribu Poundsterling yang artinya jumlah sangat besar. Namun dalam kenyataannya, Bielsa justru menyewa rumah sederhana di Wheterby, sebuah kota berpenduduk 20.000 jiwa yang terletak di pinggiran kota Leeds, sebelum tinggal di hotel mewah bintang lima di area Rudding Park, sebuah area yang terkenal dengan SPA dan golfnya.

Dalam beberapa kesempatan, Bielsa kerap kali menemui fans Leeds di jalanan Wetherby, di mana ia biasanya berbelanja di Morrisons atau supermarket Sainsbury, bertemu dengan anggota staf teknisnya di Costa Coffee, mencoba beberapa hidangan dari restoran Italia Sant Angelo atau makan di Toko Roti Cooplands. Bielsa juga sering berjalan kaki sejauh 5 kilometer ke komplek latihan Thorp Arch. Latihan fisik (berjalan kaki) itu berfungsi sebagai terapi menurutnya.

Dalam pertemuan Bielsa dengan petinggi klub yang dihadiri oleh Angus Kinnear selaku CEO dan Victor Orta selaku direktur olahraga Leeds, Bielsa mendapatkan pujian dari pemegang saham mayoritas klub, Andrea Radrizzani.

“Dia sangat cocok dengan tim dan kota. Dia menjadi ikon dan dia melakukannya dengan sangat baik. Saya menginginkannya karena kami membutuhkan seorang pemimpin untuk mengubah budaya klub dan dia melakukannya dalam satu tahun”.

MENGUBAH TOTAL LEEDS UNITED

Libero.id

Leeds United

Kehadiran pria Argentina itu benar-benar mengubah wajah Elland Road menjadi tempat kesebelasan yang penuh karakter dan bersemangat dalam bermain. Menurut para pemain serta fans Leeds yang sudah lebih 10 tahun berada di Championship, Bielsa telah ‘memulihkan’ harapan mereka dan mengembalikan kehormatan tim.

Bielsa mungkin layak disebut sebagai influencer nomor satu di kota Utara Inggris tersebut, bahkan berkat Bielsa, seorang komedian bernama Micky Perr yang juga seorang simpatisan kulit putih, membalikkan arah candaannya untuk melawan isu dominasi rasisme yang kerap merugikan orang-orang berkulit hitam.

Salah satu momen paling fenomenal Bielsa adalah ketika menginstruksikan anak asuhnya untuk membiarkan pemain Aston Villa mencetak gol pada laga lanjutan Championship ( 28/04/19). Dalam pertandingan tersebut, Leeds berhasil unggul lewat sepakan Mateusz Klich, namun Bielsa merasa gol itu tidak sah karena sebelumnya sorang pemain Aston Villa, Jonathan Kodjia jatuh tergeletak dan seluruh pemain lawanya meminta menghentikan permainan, namun wasit terus melanjutkan laga.

Pada akhirnya, Bielsa membiarkan gawang Kiko Casilla kebobolan dan hasilnya FIFA memberikan penghargaan FIFA Fair Play Award 2019 kepada Leeds United.

Ketika Leeds disingkirkan oleh anak asuh Frank Lampard,  Derby County di babak semifinal playoff, para fans banyak menduga bahwa karir Bielsa sudah habis. Tetapi Radrizzani justu mengatakan hal lain.

"Saya pikir kita semua pantas mendapat kesempatan lain, kita tidak bisa meninggalkan jalan ini," ujar pengusaha Italia tersebut. Sementara Orta yang bertanggung jawab atas pemilihan Bielsa juga memberikan tanggapan,

“Saya sepenuhnya mempercayai ide-ide dan metodologinya; Dia adalah orang terpintar yang pernah saya temui dan tidak hanya dalam soal sepakbola "

PENANTANG KUAT LIGA PREMIER

Seperti yang dikatakan diawal, musim ini Leeds United benar-benar tak menyia-nyiakan berbagai pertandingan, dalam 45 laga di Championship,  mereka berhasil menyapu 27 laga dengan kemenangan, 9 kali seri dan 9 kali kalah, rekor terbaik klub dalam 10 tahun terakhir.

Tapi, ketika berbicara Liga Premier, The Crazy One jelas butuh injeksi keuangan yang lebih baik untuk memperdalam kekuatan skuatnya, apalagi ketika harus berhadapan dengan tim seperti Manchester City yang dilatih oleh Josep Guardiola ataupun Liverpool dengan Jurgen Klopp-nya.

Menarik untuk melihat lebih jauh perjalanan Bielsa di Elland Road  dan yang jelas akan selalu ada orang-orang yang mendukungnya dan Leeds United.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network