Ini 3 Pemain Naturalisasi Timnas China, Pertama Dalam Sejarah

"China menganggap naturalisasi sebagai pedang bermata dua. Pemain punya dua nama."

Feature | 06 July 2020, 16:39
Ini 3 Pemain Naturalisasi Timnas China, Pertama Dalam Sejarah

Libero.id - Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah China memanggil tiga pemain naturalisasi bergabung dengan timnas mereka. Para pemain naturalisasi ini disiapkan menghadapi kualifikasi Piala Dunia 2022 oleh pelatih Li Tie.

1. Luo Guofu

Pemain naturalisasi pertama adalah striker Luo Guofu, yang sebelumnya dikenal sebagai Aloisio Goncalves.

Luo kelahiran Brasil kini berusia 32 tahun. Dia sudah berada di China sejak bergabung dengan klub Liga Super Shandong Luneng pada 2014, dan dua tahun kemudian pindah ke Hebei Fortune, tempat dia bermain di bawah pelatih Li Tie.

Penyerang itu mengatakan dia menikmati enam tahun tinggal di negara itu, dan sangat ingin melakukan debutnya untuk China.

"Saya sudah berusaha mempertahankan performa terbaik saya sebagai pemain, tidak peduli klub mana yang saya bela. Dan sejak bergabung dengan tim nasional, saya telah bekerja keras setiap hari, dan tetap dalam kondisi yang baik," kata Luo.

"Suasananya bagus di tim, dan saya menyukainya. Saya pernah bekerja dengan Li Tie di Hebei Fortune, dan saya tahu dia pelatih yang sangat baik. Ketika saya bergabung dengan tim, dia meminta saya untuk terus menggunakan gaya yang saya sudah terbiasa, yang cukup agresif,” katanya.

Li Tie adalah sosok yang berperan menjadikan Luo sebagai striker pekerja keras sekaligus mendorongnya untuk mengubah kewarganegaraan dan bergabung dengan timnas.

2. Elkesen
Libero.id

Ai Kesen

Pemain naturalisasi kedua adalah Ai Kesen atau dikenal dengan nama Elkesen.

Striker kelahiran Brasil, Elkeson, menjadi pemain pertama tanpa warisan Tiongkok yang mewakili Tiongkok setelah Asosiasi Sepak Bola Cina mendaftarkannya ke kualifikasi Piala Dunia 2022, Agustus tahun lalu.

Konfederasi Sepak Bola Asia mengumumkan pencantuman Elkeson dalam timnas China di situs resminya, mengakhiri spekulasi berminggu-minggu apakah pemain 30 tahun itu telah diberi kewarganegaraan China atau belum.

Elkeson menandai pertama kalinya seorang pemain tanpa keturunan China dimasukkan dalam skuad timnas.

Sang penyerang bergabung dengan Guangzhou Evergrande pada 2013 dan gol-golnya membantu klub meraih gelar Liga Champions Asia 2013 dan 2015 serta tiga mahkota Liga Super China berturut-turut. Elkeson finis sebagai pencetak gol terbanyak liga pada 2013 dan 2014.

Dia pindah ke Shanghai SIPG menjelang musim 2016 dan merupakan bagian dari skuad SIPG yang memenangkan gelar Liga Super China untuk pertama kalinya tahun lalu, kemudian kembali ke Guangzhou bulan lalu untuk periode kedua. Akhir tahun lalu, ia menjadi pencetak gol terbanyak Liga Super China sepanjang masa setelah mencetak gol 103 melawan Beijing Guoan.

3. Nico Yennaris atau Li Ke

Libero.id

Li Ke

Gelandang kelahiran Inggris Nico Yennaris, yang ibunya adalah orang China, menjadi pemain kelahiran asing pertama yang dipilih untuk China ketika ia termasuk dalam timnas asuhan Marcelo Lippi. Dia berlaga untuk pertandingan persahabatan melawan Filipina pada awal Juni, bermain selama 55 menit dengan nama Li Ke.

PEDANG BERMATA DUA

Presiden CFA (Chinese Football Association), Chen Xuyuan, angkat bicara soal  tim nasional negaranya yang memanggil serangkaian pemain yang naturalisasi untuk mempersiapkan kualifikasi Piala Dunia 2022.

Pelatih timnas Tiongkok, Li Tie telah memanggil tiga pemain yang dinaturalisasi untuk pertama kalinya dalam sejarah tim Tiongkok guna mempersiapkan pertandingan di kualifikasi Piala Dunia 2022. China yang berada di grup A bersama Filipina dan 3 tim lainnya sekarang ada di posisi kedua dengan raihan 7 poin.

Chen Xuyuan berujar bahwa  penundaan kualifikasi Piala Dunia 2022 di Asia akibat pandemi corona memberi Li Tie waktu untuk menambahkan lebih banyak pemain yang dinaturalisasi ke dalam skuad. Penambahan pemain naturalisasi tersebut dikritik oleh pengamat sepakbola setempat bahwa tidak adanya bakat yang dimiliki oleh pemain China.

Adapun, Chen Xuyuan yang pernah menjadi  presiden Shanghai SIPG ini mengakui bahwa para kritikus benar ketika mereka mengatakan negaranya tidak memiliki bakat sepakbola. Namun, ia percaya bahwa naturalisasi akan merangsang perkembangan pertandingan domestik.

"Sepak bola Tiongkok tidak akan pernah memenuhi harapan penggemar jika tim nasional tidak dapat memberikan hasil yang baik," ujar Chen Xuyuan kepada China Central Television.

"Kebijakan naturalisasi perlu untuk lebih cermat diteliti. Langkah selanjutnya adalah mengembangkan kebijakan yang lebih jelas tentang memastikan pengembangan sepakbola profesional dan sepakbola China secara umum.”

“Ketika saya bekerja di SIPG, saya dulu percaya bahwa menaturalisasi pemain asing akan sangat membantu pengembangan sepakbola China. Sebenarnya, ini adalah pedang bermata dua. Sementara tingkat liga telah membaik, peluang untuk pengembangan pemain domestik akan terpengaruh.”

Terkait dengan kompetisi domestik, CFA secara resmi telah mengumumkan bahwa mereka akan kembali menggulirkan pertandingan pada tanggal 25 Juli 2020 dengan 16 tim akan dibagi dalam 2 wilayah yakni di Dalian dan Suzhou.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network