Kisah Unik Penemuan Widodo C Putro, Bermula dari Cedera Bek Timnas Warta Kusumah

"Kelak, Widodo C Putro mencetak salah satu gol tercantik di Piala Asia. Lewat first time salto. Diputar berkali-kali di CNN."

Biografi | 24 June 2020, 09:15
Kisah Unik Penemuan Widodo C Putro, Bermula dari Cedera Bek Timnas Warta Kusumah

Libero.id - Khasanah sepakbola Asia tahun 1996 dikejutkan oleh seorang pemuda asal Majenang, Cilacap. Klip gol yang dicetaknya ditayangkan berulangkali di saluran televisi internasional CNN Sports, Play of The Day.

Momennya adalah Piala Asia 1996 berlangsung di Uni Emirat Arab, 4-21 Desember. Timnas Indonesia menjalani debut di putaran final usai lolos dari kualifikasi setengah kompetisi di Kuala Lumpur, dengan menyisihkan India dan Malaysia. Imbang 0-0 lawan Malaysia, Indonesia menggulung India 7-1 sementara tuan rumah hanya mampu menang 5-2 lawan Baichung Butia dkk.

Di UEA, Indonesia memainkan semua laga di Stadion Sheikh Zayed, Abu Dhabi. Sebagai pesaing di grup A adalah tuan rumah UEA, Kuwait dan Korea Selatan. Grup yang sungguh berat. UEA, enam tahun sebelumnya mewakili Asia di Piala Dunia 1990 Italia. Kuwait, beberapa bulan sebelumnya juara Piala Teluk di Oman dengan bintang macam Bashar Abdullah dan Jazir Al Huwaidi. Korea Selatan? Tak perlu ditanya lagi, saat itu mereka punya nama-nama familiar seperti Hwan Sun-hong, Kim Joo-sung, dan Yoo Sang-chul.

Laga pertama lawan Kuwait. Indonesia menurunkan Kurnia Sandy, Yeyen Tumera, Aples Gidion Tecuari, Sudirman, Marzuki Badriawan, Agung Setyobudi, Bima Sakti, Chris Yarangga, Supriyono, Widodo Putro, dan Ronny Wabia. Pelatihnya Danurwindo sementara dari Kuwait ada Milan Maccala.

Nah, pemuda asal Majenang, Cilacap yang mengejutkan Asia dan dunia (dengan klip golnya di CNN) itu adalah Widodo Cahyono Putro. Tepatnya menit ke-20, dia melepaskan tendangan salto menyambut umpan Ronny Wabia menembus penjagaan kiper Khalid Al Fadli. First time bycicle kick yang sungguh cantik membuat banyak orang penikmat sepakbola terpana. Pada laga itu, Indonesia imbang 2-2 setelah lebih dulu unggul 2-0, satu gol lagi dicetak Ronny Wabia.

Lama menjadi pemain, Widodo kini menjadi pelatih Persita Tangerang. ”Akan selalu saya ingat. Gol itu momentum dalam hidup saya sebagai pesepakbola Indonesia. Itu prestasi yang tidak bisa saya lupakan," kata Widodo dikutip situs PSSI. 

Libero.id

Kredit: pssi.org

PENEMUAN WIDODO

Sebuah kisah menarik diungkapkan mantan pemain tim nasional Warta Kusumah soal bagaimana dia menemukan mutiara Widodo C. Putro dari sebuah ketidaksengajaan di turnamen antar kampung. Widodo kemudian diasah sebagai pemain oleh pelatih legendaris Endang Witarsa di klub Warna Agung.

Kisah penemuan Widodo ini diungkap dalam buku biografi drg Endang Witarsa (Liem Soen Joe) berjudul “Dokter Bola Indonesia” karangan wartawan kawakan, H Isyanto diterbitkan oleh PT Suara Harapan Bangsa pada 2010.

Ceritanya, sebagai libero, Warta Kusumah harus menghadapi berbagai macam karakter pemain lawan. Beberapa di antaranya, memang murni bermain sepakbola tapi ada juga yang sengaja ingin mencederai lawan. Suatu ketika, Warta jumpa pemain-pemain lawan yang sengaja mengambil kakinya, bukan mengambil bola. Akibatnya, Warta cedera. Dia dikirim Dokter Endang menjalani rawat inap di Tasikmalaya.

Pada waktu luangnya, Warta menyaksikan turnamen sepakbola antarkampung. Ia melihat ada seorang penyerang yang begitu gesit dan licin. Tembakannya juga keras. Seusai pertandingan, Warta mencari pelatih tim pemain tersebut untuk mencari informasi tentangnya.

"Dia bukan pemain sini, dia orang Banjar Patroman (sebuah daerah di sebelah timur Tasikmalaya, berbatasan dengan Jawa Tengah. Pada waktu itu Widodo memang sering bermain tarkam hingga ke Tasikmalaya memperkuat tim dari Banjar-red)," kata si pelatih.

Warta meminta alamat pemain itu. Malam harinya, ia melaporkan penemuannya kepada Endang Witarsa.

"Menurut saya, pemain itu bagus, Dok (sapaan Endang). Dia pantas jadi penyerang Warna Agung. Dokter 'kan lagi cari penyerang," kata Warta.

"Iya, betul, tapi bagus enggak?"

"Bagus, Dok, saya jamin."

"Kalau menurut kamu bagus, ambil saja."

Keesokan harinya, Warta datang ke alamat pemain itu di Banjar Patroman.

Ternyata, pemain itu sedang sekolah di sebuah SMA. Warta pun menunggu sampai pemain itu pulang. Ketika mereka bertemu, Warta mengutarakan maksudnya. Pemain itu bersedia bergabung dengan Warna Agung bila telah menamatkan SMA-nya. Warta pun setuju. Pemain berusia 18 tahun yang diboyong ke Warna Agung itu adalah Widodo C Putro.

Endang Witarsa berkali-kali memuji Warta atas penemuan Widodo. Endang lebih bahagia lagi ketika Widodo kemudian menjadi pemain timnas yang mencetak gol tercantik Asia 1996.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network