Libero.id - Euro 1996 digelar Inggris. Ajang itu akan selalu dikenang karena beberapa alasan: Paul Gascoigne, Gareth Southgate gagal penalti, slogan Football's Coming Home, hingga golden goal. Tapi, ada satu lagi yang tetap abadi di memori penggemar sepakbola dekade 1990-an, yaitu gol cantik Davor Suker.
Sejarah mencatat, Piala Eropa di tanah Inggris diselenggarakan setelah Kroasia mendeklarasikan kemerdekaan dari Yugoslavia. Jadi, itu menjadi ajang internasional pertama mereka.
Meski berstatus debutan, bukan berarti Kroasia jadi anak kemarin sore. Dengan pemain-pemain jebolan generasi emas sepakbola Yugoslavia, Kroasia menjelma menjadi kekuatan baru Eropa. Dengan orang-orang seperti Suker, Zvonimir Boban, Robert Prosinecki, Alen Boksic, hingga Slaven Bilic, mereka sampai ke perempat final.
Salah satu pemain yang cukup menonjol adalah Suker. Dua tahun sebelum menjadi runner-up Ballon d'Or di belakang Zinedine Zidane, Suker telah lebih dulu membuat tanda di turnamen besar.
Sejak awal turnamen, striker yang saat itu bermain untuk Sevilla sangat menjanjikan. Dia mencetak tiga gol sepanjang turnamen setelah memproduksi 12 gol di babak kualifikasi. Tergabung di Grup D bersama Denmark, Turki, dan Portugal, Suker membawa Kroasia finish runner-up grup.
Dan, salah satu pertandingan yang paling diingat ada pada matchday kedua melawan Denmark. Ketika itu Kroasia perlu menang untuk menjaga peluang maju ke perempat final. Mereka menghadapi juara bertahan dengan pemain-pemain seperti Laudrup bersaudara dan kiper legendaris Peter Schmeichel.
Memasuki babak kedua, Kroasia memecah kebuntuan ketika Suker mencetak gol dari titik putih pada menit 54. Lalu, Boban membuat Kroasia unggul 2-0 pada menit 81
Ketika pertandingan akan bubar, Denmark mendapatkan sepak pojok. Seperti biasa, Schmeichel akan meninggalkan posnya. Kiper yang saat itu membela Manchester United merangsek masuk ke area penalti Kroasia sambil berharap mendapat umpan matang untuk mencetak gol.
Tapi, keinginan ayah Kasper Schmeichel itu tidak terwujud. Bola tendangan sudut Denmark digagalkan Kroasia. Kemudian, bola diumpan lambung Aljosa Asanovic ke Suker di sayap kiri. Dan, pada saat bersamaan Schmeichel berlari kencang untuk kembali ke gawangnya.
Schmeichel memang berhasil kembali ke teritorialnya sebelum bola mencapai kaki Suker. Tapi, pemain yang kemudian membela Real Madrid itu ternyata lebih cerdik.
Menerima umpan lambung, Suker dengan leluasa menggiring bola ke area penalti Denmark. Lalu, dia berhadapan satu lawan satu dengan Schmeichel setelah lolos dari jebakan off side. Setelah melihat posisi Schmeichel, Suker dengan sangat cerdik melepaskan chip kaki kiri terukur. Itu gol yang sangat berkelas!
Hingga bertahun-tahun setelahnya, orang masih membicarakan gol itu. Rekaman aksi Suker juga banyak dijumpai di berbagai platform media sosial. Dan, mayoritas kagum.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Opini