Libero.id - Mesir mengeluh dan mengatakan bahwa mereka mengalami serangan bus, bahkan Mohamed Salah juga menerima pelecehan rasis menjelang pertandingan play-off leg kedua Piala Dunia di Senegal.

Protes datang sebelum kick-off di Stade Abdoulaye Wade, di mana Senegal membalas kekalahan 1-0 pada leg pertama dengan kemenangan 1-0 juga. Tuan rumah lolos ke Qatar setelah memenangkan adu penalti yang kontroversial.

Ketika sampai pada tendangan penalti, para pemain Mesir tampak kena laser yang diarahkan ke wajah para eksekutor Mesir oleh penggemar tuan rumah. Karena hal tersebut, tiga penendang Mesir gagal melaksanakan tugasnya, termasuk Moh Salah. 

Alhasil, Senegal menang 3-1 dalam adu penalti. Rekan satu klub Salah di Liverpool, Sadio Mane, mencetak gol kemenangan.

Hari itu adalah hari yang menantang bagi Mesir. Bahkan, sebelum pertandingan dimulai, beredar gambar-gambar yang diposting oleh asosiasi sepak bola nasional mereka yang menunjukkan bahwa bus yang ditumpangi Salah dkk terkena lemparan batu dalam perjalanannya ke stadion, yang terletak tidak jauh dari Dakar.

Satu jendela pecah, sementara bukti yang diposting di media sosial oleh otoritas Mesir menunjukkan kaca depan yang retak dan batu yang dilemparkan ke dalam kendaraan.

FA Mesir (EFA) juga memposting gambar dari dalam stadion dengan spanduk bertuliskan "F*** YOU SALAH".

 EFA mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Mesir mengajukan keluhan resmi terhadap Senegal karena serangan dan spanduk rasis.

 "Tim Mesir menjadi sasaran rasisme setelah spanduk ofensif muncul di tribun stadion untuk para pemain, khususnya Mohamed Salah, pemimpin tim. Ini didokumentasikan dengan gambar dan video yang dilampirkan pada pengaduan."

Media Mesir mengatakan pengaduan telah diajukan ke konfederasi sepakbola Afrika (CAF) dan badan pengatur sepakbola dunia, FIFA.

(moch imam sholikhin/nz)