Kisah Ruslan Malinovskyi, Striker Ukraina Rajin Cetak Gol Meski Negaranya Dibom Rusia

"Butuh mental baja untuk tetap bermain saat kampung halaman dilanda perang."

Biografi | 12 March 2022, 07:36
Kisah Ruslan Malinovskyi, Striker Ukraina Rajin Cetak Gol Meski Negaranya Dibom Rusia

Libero.id - Pecahnya perang di Ukraina memang sempat membuat Ruslan Malinovskyi sedih. Kampung halamannya di bom Rusia dan korban sipil berjatuhan. Tapi, gelandang berusia 28 tahun itu tetap konsisten. Bahkan, sejak invasi dilakukan, dua pekan lalu, dia sudah mencetak tiga gol dari tiga pertandingan.

Lahir di Zhytomyr, 4 Mei 1993, Malinovskyi memulai karier dengan gabung ke akademi di klub kampung halamannya, Polissya Zhytomyr pada 2000. Enam tahun kemudian, dia menimba ilmu di Akademi Shakhtar Donetsk.

Dari Shakhtar, karier gemilang Malinovskyi dimulai. Sempat dipinjamkan ke beberapa klub lokal Ukraina seperti Sevastopol dan Zorya Luhansk, Malinovskyi kemudian merantau ke Belgia untuk membela Genk. Dan, setelah membantu Genk menjuarai Belgian First Division A 2018/2019, dia pindah ke Atalanta.

Semuanya berlangsung mulus pada awalnya. Hidupnya sangat bahagia sampai konflik bersenjata terjadi Ukraina pada 2014. Dimulai dengan Revolusi Euromaidan di Kiev, kekacauan berlanjut dengan aneksasi Crimea  dan pembentukan Republik Rakyat Luhansk (LNR) serta Republik Rakyat Donetsk (DNR) di Ukraina Timur oleh Rusia.

Ketika itu, Malinovskyi bermain di Zorya di jantung konflik. Akibatnya, Zorya dan Shakhtar harus memindahkan semua aktivitasnya ke Kiev, Lviv, atau Kharkiv yang relatif aman.

Sialnya, delapan tahun kemudian, Malinovskyi kembali merasakan penderitaan. Pada 24 Fabruari 2022 pagi, Rusia menyerang Ukraina. Malam harinya, Malinovskyi tampil cemerlang bersama Atalanta dengan mengalahkan Olympiakos Piraeus 3-0 untuk memastikan tempat di babak 16 besar Liga Europa. Di laga itu, dia mencetak dua gol.

Di saat yang sama, Malinovskyi harus mendapatkan kabar bahwa kampungnya di Zhytomyr juga mendapatkan serangan, meski tidak ada instalasi militer di sana. Serangan menghacurkan, permukiman, sekolah, rumah sakit, dan menyebabkan beberapa orang meninggal dan luka-luka.

Krisis kemanusiaan di Ukraina memang membuat Malinovskyi. Tapi, dia tetap menggunakan akal sehatnya. Dia memilih tetap tinggal di Italia dan bermain sepakbola. Motivasinya berlipat ganda untuk membuktikan kemampuannya.

Terbukti, Malinovskyi kembali tampil luar biasa ketika Atalanta mengalahkan Bayer Leverkusen 3-2 pada leg pertama babak 16 besar Liga Europa, Jumat (11/3/2022 dini hari WIB. Dia mencetak satu gol dan menjadi salah satu pemain La Dea yang paling merepotkan pertahanan lawan.

Sang gelandang selama ini dikenal dengan kemampuan mencetak gol dari jarak jauh. Tendangan khas miliknya biasanya dilepaskan dari jarak jauh ke sudut atas, dan itu sangat indah. Kaki kiri Malinovskyi sudah sangat terkenal di Italia. Setiap kali dia berada di lapangan, dia melepaskan tembakan terbang dengan presisi dari jarak berapa pun.

Malinovskyi pernah membuat kiper Juventus, Wojciech Szczesny, dipermalukan dalam pertandingan Serie A. Itu adalah musim ketiga berturut-turut Malinovskyi mencetak gol ke penjaga gawang asal Polandia tersebut. 

Lalu, apa rahasia di balik kualitas luar biasa itu? "Ini adalah hadiah alami, tetapi cedera banyak membantu saya," kata Malinovskyi dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, tahun lalu.

Setelah menderita cedera ligamen pada 2016, Malinovskyi bekerja keras untuk memperkuat lututnya selama masa rehabilitasi. Dia kemudian berlatih melepaskan tendangan dari jarak jauh. Ternyata, hasilnya sangat bagus karena itu justru menjadi senjata andalannya sekarang.

Tapi, bukan hanya itu. Mental Malinovskyi juga sudah terbentuk sejak muda. Dia pernah dinilai tidak cukup prospektif oleh Shakhtar. Itu karena pelatih mereka yang legendaris asal Rumania, Mircea Lucescu, lebih menyukai pemain Brasil dalam peran ofensif.

Akibat kegemaran Lucescu pada pemain Brasil, Malinovskyi kemudian dipinjamkan ke tim yang lebih rendah. Tapi, dia justru menonjol bersama Zorya. Dia berkembang di bawah asuhan Yuri Verndub. Dia pelatih yang mengalahkan Real Madrid bersama Sheriff Tiraspol sebelum bergabung dengan tentara Ukraina saat perang dimulai.

Vernidub adalah seorang pelatih yang suka membantu pemain muda, yang diremehkan. Dia membantu Malinovskyi membuat kemajuan besar sebagai playmaker. Visi dan jangkauan umpannya meningkat secara besar-besaran sehingga pindah ke Belgia pada usia 21 tahun. Kemudian, Atalanta.

"Ruslan adalah akuisisi yang luar biasa untuk Atalanta. Dia adalah gelandang yang cerdas dan kuat secara fisik dengan umpan dan tembakan yang brilian. Dia masih anak-anak ketika saya melatihnya. Sekarang, dia sudah dewasa dan menjadi seorang pria. Anda harus mengharapkan banyak gol dan assist darinya di Italia," kata Lucescu saat tahu Atalanta mengontrak Malinovskyi.

Prediksi Lucescu terbukti beberapa tahun kemudian. Dia menjelma menjadi pemain utama di starting line-up La Dea. Dia memberikan banyak pengaruh positif ketika Atalata membangun serangan.

"Malinovskyi telah menjadi pemain penting sejak tiba di sini. Dia membuat kontribusi brilian akhir-akhir ini ketika tim berada dalam masa sulit. Fans pasti mencintainya, dan dia seharusnya mendapatkan lebih banyak waktu di lapangan," kata jurnalis lokal, Filippo Maggi, dilansir Goal.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network