Kocak! Momen Unik Saat Tiemoue Bakayoko Lupa Nomor Punggungnya

"Bakayoko berjalan keluar lapangan sambil bertepuk tangan. Tapi, Bakayoko terkejut ketika sampai di pinggir lapangan."

Viral | 16 November 2020, 23:14
Kocak! Momen Unik Saat Tiemoue Bakayoko Lupa Nomor Punggungnya

Libero.id - Nomor punggung bukan hanya identitas pemain di lapangan, melainkan juga jatidiri, kepribadian, dan merek dagang. Ada banyak alasan bagi pemain untuk memilih nomor punggung favoritnya. Bagaimana jika  dia berganti nomor dan lupa dengan nomor barunya? Tiemoue Bakayoko punya cerita lucu itu.

Bakayoko adalah pesepakbola profesional berkebangsaan Prancis yang saat ini bermain untuk klub Serie A, Napoli, dengan status pinjaman dari Chelsea. Dia berposisi sebagai gelandang bertahan. Tapi, bisa beradaptasi dengan posisi lain seperti box to box midfielder atau deep-lying midfielder karena kemampuannya.

Di masa muda, Bakayoko dianggap memiliki kemampuan lengkap sebagai penghuni lini tengah. Dia memiliki kekuatan fisik dan atletis. Bahkan, Pelatih tim nasional Prancis, Didier Deschamps, sempat menggambarkan Bakaayoko sebagai "gelandang lengkap".

Lahir di Paris, 17 AGustus 1994, Bakayoko bermain untuk Paris 15seme O FC pada usia 5 tahun. Pada usia 9 tahun, dia bermain untuk CA Paris Charenton sebelum pindah ke Montrogue FC 92.

Saat kanak-kanak, Bakayoko sempat menderita patah kaki. Cedera itu membuat dirinya berhenti bermain sepakbola selama sekitar 8 bulan. Lalu, saat berusia 13 tahun, dia bergabung dengan Akademi Rennais. Pada usia 14, dia ditolak oleh Akademi Clairefontaine.

Gagal masuk Clairefontaine, Bakayoko justru mendapat kontrak profesional dari Rennais. Dinilai sukses di Rennais, Bakayoko bergabung dengan AS Monaco pada musim panas 2014. Ditransfer 7 juta pounds, dia melakukan debut pada 10 Agustus 2014 dalam pertandingan Ligue 1 melawan Lorient.

Debutnya kurang bagus karena digantikan Valere Germain setelah 32 menit dalam kekalahan 1-2. Pergantian yang terlalu awal menciptakan hubungan yang kurang bagus dengan sang nakhoda, Leonardo Jardim. "Sejak saat itu, ada sesuatu yang sedikit rusak antara dia dan saya," ucap Bakayoko saat itu, dikutip ESPN.

Namun, ketegangan tidak berlangsung lama. Seiring waktu, Bakayoko menjadi pemain penting Monaco. Langsung meminta saran kepada ahli gelandang tengah, Claude Makelele, Bakayoko bermain sangat bagus, khususnya pada musim terakhirnya di Stade Louis II, yaitu 2016/2017.

Berkat aksi membanggakan di Monaco, Bakayoko ditransfer Chelsea pada 15 Juli 2017 dengan fee transfer 40 juta pounds. Tapi, Bakayoko gagal bersinar. Meski bermain 29 kali di Liga Premier, pemilik postur 189 cm tersebut gagal memikat hati pelatihnya. Dia lalu dipinjamkan ke AC Milan.

Bermain untuk I Rossoneri sepanjang musim 2018/2019. Kariernya di Italia tidak dimulai dengan awal yang baik. Dia sempat diberi label "bingung", "bencana", hingga "berantakan" setelah penampilan buruk dalam pertandingan Liga Eropa melawan Olympiakos Piraeus.

Kemudian, penampilan Bakayoko semakin membaik seiring waktu. Dia akhir musim, suporter mendesak manajemen mempermanenkan Bakayoko. Tapi, Milan harus membayar 35 juta euro jika ingin membuat status Bakayoko permanen.

Gagal dipermanenkan Milan, Bakayoko kembali ke Monaco pada 31 Agustus 2019. Dia setuju untuk bergabung kembali dengan klub Ligue 1 itu dengan status pinjaman hingga akhir musim 2019/2020. Lagi-lagi, Monaco tidak bisa menebus harga Bakayoko yang mencapai 42,5 juta euro. Akibatnya, dia dipinjamkan ke Italia lagi. Kali ini ke Napoli.

"Bakayoko bermain sebagai gelandang dalam dengan cara yang tidak biasa, karena terkadang lebih memilih untuk menunjuk dan melewati lawan daripada meluncurkan bola, sehingga menciptakan keunggulan numerik untuk timnya," kata Pelatih Bakayoko di Milan dan Napoli, Gennaro Gattuso, dikutip Milan News.

Menariknya, sejak bermain di skuad utama Rennais, Monaco, Chelsea, hingga Milan, Bakayoko selalu mengenakan nomor punggung 14. Itu nomor yang punya filosofi tersendiri bagi Bakayoko.

Pertama, saat berusia 14 tahun, dia ditolak Clairefontaine. Penolakan itu justru membuat Bakayoko termotivasi. Dia menjadikan nomor punggung 14 sebagai pengingat kariernya. Kedua, 14 adalah nomor punggung Thierry Henry. Bakayoko menganggap Legenda Arsenal tersebut sebagai idola dan panutan, meski berbeda posisi.

Kebiasaan Bakayoko menggunakan nomor punggung 14 ternyata sudah terpatri hingga ke alam bawah sadar. Akibatnya, saat bermain untuk Monaco di periode kedua, dia lupa bahwa tidak mengenakan nomor punggung 14 lagi, melainkan 6.

Karena itu, ada sebuah momen unik dan lucu ketika Bakayoko benar-benar tidak sadar bahwa nomor punggungnya 6. Cerita itu terjadi pada 7 Desember 2019. Saat itu, Monaco menjamu Amiens di Stade Louis II pada pekan 17 Ligue 1. Hasil akhirnya 3-0 lewat Wissam Ben Yedder, Guillermo Maripan, dan Belde Keita.

Bukan jalannya pertandingan atau gol-gol yang tercipta yang ramai diperbincangkan orang, melainkan pergantian pemain yang dilakukan Jardim. Pada babak II, nakhoda asal Portugal itu akan mengganti Keita. Asisten wasit mengangkat papan pergantian pemain yang menunjukkan nomor 14.  

Tanpa disadari, Bakayoko berjalan keluar lapangan sambil bertepuk tangan. Tapi, Bakayoko terkejut ketika sampai di pinggir lapangan. Asisten wasit menolaknya. Sementara Jardim berteriak bukan Bakayoko yang diganti. Bakayoko semakin bingung ketika nama Keita disebut oleh pembawa acara.

Saat menyadarinya, Bakayoko tertawa. Dia lalu berjalan kembali ke lapangan sambil memeluk Keita yang sedang berjalan menuju pinggir lapangan. Kejadian itu juga membuat para penonton yang hadir di stadion tertawa geli. Begitu pula para pemain Monaco, baik yang di lapangan maupun bench.

"Tolong kembalikan nomor punggung 14 milik saya," tulis Bakayoko di Twitter miliknya ketika itu. Saat meninggalkan Monaco untuk bergabung dengan Chelsea, nomor punggung 14 milik Bakayoko diberikan kepada Keita yang datang dari Lazio pada 2017.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network