Libero.id - Kylian Mbappe dan Robert Lewandowski telah menyatakan keprihatinannya tentang kurangnya istirahat yang didapatkan para pemain sepakbola, jika rencana Piala Dunia dua tahunan sekali berhasil terealisasikan. Kedua pemain itu sama-sama tidak menyetujui rencana tersebut.

Proposal FIFA untuk menjadi tuan rumah turnamen setiap dua tahun, bukan empat tahun, sebagian besar telah ditanggapi dengan skeptis. Bahkan, mayoritas negara anggota FIFA telah menyetujui wacana tersebut.

Baik penyerang Paris Saint-Germain,  Mbappe dan striker Bayern Munich, Lewandowski tidak mendukung perubahan tersebut, dengan alasan yang pertama menyatakan bahwa kualitas tontonan akan menurun jika kesehatan para pemain tidak diperhitungkan.

"Kami suka bermain tetapi itu terlalu berlebihan," kata Mbappe di Dubai, di mana ia dinobatkan sebagai pemain terbaik tahun ini di Globe Soccer Awards.  "Jika orang ingin melihat kualitas, kami harus istirahat.

"Bermain di Piala Dunia setiap dua tahun akan membuat kompetisi ini 'normal' dan seharusnya tidak demikian. Piala Dunia, UEFA Nations League... kami senang bermain tapi itu terlalu berlebihan.

"Jika orang ingin melihat kualitas, saya pikir kami harus istirahat."

Lewandowski mempertajam sentimen pemain internasional Prancis itu, dengan menyatakan bahwa jadwal sudah padat bahkan sebelum tambahan dari peningkatan jumlah Piala Dunia.

"Kami memiliki banyak pertandingan sepanjang tahun, minggu-minggu yang sangat padat," kata Lewandowski di acara yang sama.  "Jika Anda ingin memberi penggemar sesuatu yang berbeda, Anda perlu istirahat.

"Kami harus melihat ke masa depan, jika kami ingin bermain Piala Dunia setiap dua tahun, levelnya akan turun. Tidak mungkin tubuh dan pikiran tampil di level yang sama." Pungkasnya

FIFA tidak sekedar merencakan Piala Dunia dua tahun sekali, tetapi mereka juga akan menambah peserta di turnamen paling bergengsi di dunia tersebut, dari yang semula 32 negara bakal ditambah menjadi 48 negara.

(moch imam sholikhin/nz)