Dzeko dan Grafite, Duet Mematikan Bundesliga pada Masanya

"Sayang, sejak itu nasib Grafite seperti tenggelam di tanah Arab. Masih ingat gol cantik Grafite?"

Feature | 30 March 2020, 13:37
Dzeko dan Grafite, Duet Mematikan Bundesliga pada Masanya

Libero.id - Sejak berdiri 57 tahun yang lalu, Bundesliga telah melahirkan banyak sekali duet pemain yang mematikan mulai dari Gerd Muller dan Hoeness, Robben dan Ribery hingga Reus dan Aubameyang. Tetapi kalau kita kembali melihat ke belakang, tepatnya pada musim 2008/09 ketika Wolfsburg untuk pertama kalinya meraih gelar Bundesliga, ada duo sosok yang sangat berpengaruh untuk tim, yakni Edin Dzeko dan Grafite.

Felix Magath yang mengambil alih kepelatihan Wolfsburg pada tahun 2007, langsung mendatangkan sejumlah pemain baru yang dirasanya akan cocok dengan skema formasi 5-2-1-2 yang diterapkannya. 2 diantara 4 pemain tersebut adalah Dzeko dan Grafite. Dzeko yang di datangkan dari Teplice dengan mahar 4 juta Euro adalah top skor Liga Ceko musim 2006/07 sedangkan Grafite yang di datangkan dari Le Mans merupakan pemain yang sukses bersama Sao Paulo dengan merengkung Piala Dunia Antar Klub ketika mengalahkan Liverpool pada tahun 2005.

Libero.id

Wolfsburg

Berkat duet mematikan Dzeko dan Grafite serta kejeniusan Felix Magath, tim asal Lower Saxony mampu mengalahkan Die Roten dalam perburuan Bundesliga musim 2008/09. 

Unggul dua poin atas tim Bavaria di akhir musim 2008/09, kerjasama Dzeko dan Grafite di lini depan menjadi sorotan oleh seluruh mata yang memandang. Keduanya tampil sangat brilian hingga akhir musim. Sebagai duo, pemain Bosnia dan Brasil tersebut berhasil mencetak 54 gol hanya dalam 34 pertandingan liga, rata-rata 1,59 gol dalam satu pertandingan dan hal tersebut merupakan prestasi luar biasa, memantapkan mereka  sebagai duet yang paling produktif dalam sejarah kompetisi paling bergengsi di Jerman. Hanya Gerd Muller dan Uli Hoeness yang hampir mampu mengejar rekor mereka dengan mencetak 53 gol pada musim 1971/72 bersama Die Bayern.

Selain itu, hal yang menarik adalah gol yang dicetak oleh kedua penyerang tersebut sama ratanya, dengan Grafite mencetak 28 gol dan Si kurus Bosnia dengan mengumpulkan 26 gol dalam 29 penampilan di Bundesliga dan hebatnya lagi, gol yang mereka cetak tidak selalu sebagai pemain starter, tetapi dari bangku cadangan pun duo maut tersebut sama bahayanya.

Baik Dzeko maupun Grafite, keduanya bisa digambarkan sebagai penyerang yang sangat efisien, sangat atletis, klinis, dan brutal serta mampu bekerja sama dengan sangat baik sehingga sebagian besar pertahanan tim Bundesliga tidak mampu membendung keduanya, untuk menghentikan mereka dalam mencetak gol.  Kedua penyerang tersebut juga memiliki fisik yang luar biasa, membuat Dzeko dan Grafite semakin sulit untuk dihentikan. Sederhananya, baik Dzeko dan Grafite pada musim 2008/09 adalah penyerang yang tidak mengenal ampun untuk pertahanan lawan.

Untuk team work, keduanya jika dilihat dari track record transfer, Dzeko yang berada di tanah Ceko dan Grafite yang sebelumnya di Prancis, sangat memiliki perbedaaan karakteristik dalam bermain bola, begitu juga kewarganegaraan mereka. Namun kedua pemain impor asing tersebut mampu saling mendukung satu sama lain serta menyajikan duet penyerang papan atas di panggung Bundesliga.

Jam terbaik mereka sebagai duet paling ditakuti Jerman terjadi pada 4 April 2009, ketika Bayern bertandang ke Volkswagen Arena. Dapat dikatakan pertandingan tersebut merupakan pertandingan yang krusial karena tinggal satu pertandingan lagi, tim asuhan Felix Magath bisa mengangkat trofi Bundesliga untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 63 tahun.

Dan benar saja, pada pertandingan tersebut Die Wolfe mampu membantai Die Roten dengan skor 5-1, dimana Dzeko dan Grafite sama-sama mencetak dua gol. Para penggemar Wolfsburg membandingkan apa yang dilakukan oleh duet Bosnia-Brasil tersebut bisa disandingkan dengan rekor Lionel Messi ataupun Pele. Pertandingan tersebut juga menjadi salah satu pertandingan terbaik dalam sejarah Bundesliga.

Namun keberadaan Dzeko dan Grafite bukanlah satu-satunya faktor yang paling membantu Wolfsburg meraih Bundesliga 2008/09, ada nama Zvjezdan Misimovic, rekan senegara Dzeko yang menjadi top assist dengan menyumbangkan 20 assist dan berkontribusi terhadap gol yang dicetak oleh tim asuhan Magath.

Setelah menjuarai Bundesliga, duet penyerang, Dzeko-Grafite mulai menurun dengan Edin Dzeko yang lebih banyak berperan dalam tim pada musim 2009/10. Dzeko mencetak 29 gol yang merupakan margin gol tertinggi untuk Wolfsburg, sedangkan Grafite hampir tidak kelihatan perannya di lini depan. 

Dua musim sejak menjuarai Bundesliga, Grafite memutuskan hengkang ke Uni Emirat Arab bersama Al-Ahli setelah tidak mampu lagi mencetak gol dalam jumlah besar di Bundesliga. Walau berpasangan, nasib Edin Dzeko sangat terbalik. Penyerang Bosnia yang kini berseragam AS Roma tersebut justru mampu menjaga permainanya, dengan terus mencetak gol.

Tepat pada bulan Januari 2011, Dzeko resmi berseragam Manchester City dengan mahar 32 juta Euro yang kala itu juga diminati oleh Bayern Muenchen. Bersama The Citizen, Dzeko mampu membantu tim asal kota Manchester tesebut meraih dua gelar Liga Inggris dan 1 gelar Piala FA.

Namun demikian, duet Dzeko dan Grafite pantas dikenang sebagai duet terbaik di tanah Jerman. Dengan satu musim berada di dalam tim, keduanya mampu menunjukkan kualitas terbaik mereka dan hingga sekarang belum ada duet yang mampu mengalahkan rekor 54 gol yang mereka cetak, apalagi dengan margin gol yang hampir berimbang. 

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

    Artikel Pilihan


    Daun Media Network