Harap Bersabar! Gara-gara Kasus Covid-19 Meningkat, Liga 1 Batal Kick-off Pekan ini

"Rencananya 9 Juli 2021. Tapi, situasi yang tidak memungkinan membuat kompetisi tertunda lagi."

Berita | 05 July 2021, 23:29
Harap Bersabar! Gara-gara Kasus Covid-19 Meningkat, Liga 1 Batal Kick-off Pekan ini

Libero.id - Keinginan suporter sepakbola Indonesia melihat kick-off Liga 2021/2022 dipastikan tertunda. Akibat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, semua aktivitas yang dianggap tidak penting diawajibak berhenti, termasuk sepakbola. 

Awalnya, Liga 1 sudah mendapatkan izin Satgas Covid-19 dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk digulir pada pekan pertama Juli 2021. Semua kontestan Liga 1 sudah mempersiapkan diri dengan baik. Latihan maupun pertandingan pemanasan dijalani.

Kompetisi tersebut menggunakan format series di Jawa dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Pada laga pembuka Jumat (9/7/2021) akan tersaji pertandingan PS Sleman melawan Persija Jakarta. Seluruh pertandingan dilaksanakan tanpa kehadiran penonton di stadion.

Namun, seiring perkembangaan situasi dan kondisi pandemi, keadaannya semakim memburuk. Jumlah warga yang terpapar Virus Corona yang dalam sepekan terakhir berada di atas 20.000-an membuat Pemerintah Indonesia dan PSSI tidak memiliki banyak opsi untuk melanjutkan kompetisi.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, mengatakan, suporter klub-klub Liga 1 dan Liga 2 diminta bersabar. "Mohon bersabar, tolong dimaklumi. Jadi, keputusan ini (penundaan) dalam rangka menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat. Itu yang utama," ujar Zainudin dalam keterangan resminya.

Menurut politisi Partai Golkar itu, situasi saat ini berbeda dengan waktu Piala Menpora diselenggarakan. Dengan kondisi yang memburuk, Liga 1 dan Liga 2 tidak mungkin digelar. Zainudin memastikan, kompetisi sepakbola baru bisa dilaksanakan jika Satgas Covid-19 bisa mengendalikan penyebaran Virus Corona.

"Mohon masyarakat memaklumi itu dan mendoakan agar pandemi segera selesai. Selain itu, yang terpenting tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan sehingga nantinya kompetisi sepakbola bisa jalan lagi secepatnya," tambah mantan anggota DPR itu.

"Untuk klub-klub sepakbola yang sebagian besar di Pulau Jawa agar menyesuaikan dengan PSSI dan PT LIB. Jangan mengambil keputusan sendiri. Apakah mereka harus bertahan di Jawa atau kembali ke tempatnya masing-masing, itu harus dikomunikasikan ke PSSI. Memang waktu menunggunya satu bulan ini juga bukan waktu yang singkat," ungkap Zainudin.

Menpora juga meminta klub harus memperhatikan kondisi saat ini serta segera mengambil langkah cadangan untuk menyelamatkan masa depan. "Pemerintah tidak bisa menyuruh untuk bertahan atau meninggalkan tempat saat ini karena yang mengatur adalah PSSI dan PT LIB," ucap Zainaudin.

Pernyataan Menpora sejalan dengan keputusan PSSI. Beberapa hari lalu, otoritas tertinggi sepakbola Indonesia itu telah menunda kick-off kompetisi hingga akhir bulan ini. Kepastian itu setelah PSSI menerima surat dari Satgas Covid-19.

Sekjen PSSI, Yunus Nusi, mengatakan PSSI memahami dan memaklumi situasi pandemi Covid-19 yang sedang tinggi di Indonesia. "Disampaikan pada surat tersebut, Satgas Covid-19 meminta PSSI dan PT LIB untuk menunda kompetisi," ujar Yunus pekan lalu, di situs resmi PSSI.

"Untuk itu setelah berkoordinasi dengan Ketua Umum dan Exco PSSI, kami menunda kompetisi sampai akhir Juli. Kami tentu mengikuti arahan pemerintah untuk menunda kompetisi. PSSI berharap pandemi Covid-19 cepat mereda dan situasi segera membaik agar kami dapat menjalankan kompetisi Liga Indonesia," tambah Yunus.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network