Libero.id - Belgia memastikan tidak menyiapkan taktik "Anti-Ronaldo" untuk meredam Cristiano Ronaldo. Tapi, The Red Devils memiliki obat penangkal mujarab yang akan membuat megabintang Juventus tersebut tidak akan mendapatkan ruang untuk mengendalikan bola di kaki atau kepalanya.
CR7 tentu saja menarik sebagian besar perhatian tim-tim lawan Portugal. Tapi, tidak semua. Contohnya, Belgia. Mereka tidak mau menganggap Ronaldo sebagai satu-satunya pemain yang harus diwaspadai.
Pelatih Belgia, Roberto Martinez, memastikan para pemain tidak hanya melihat Ronaldo sebagai satu-satunya pemain Portugal yang memiliki potensi merusak strategi timnya. Nakhoda asal Spanyol itu menyebut semua 11 pemain Portugal adalah lawan yang harus diperhatikan pergerakannya.
"Ketika anda membuat rencana melawan pemain secara khusus, anda bisa disakiti oleh pemain lain. Tentu saja, Cristiano menjadi pemain yang mendapatkan momen yang tepat, umpan yang tepat, dan kesempatan yang tepat, dan anda harus selalu waspada. Tapi, anda harus melihat 10 pemain Portugal dengan ukuran yang sama," kata Martinez, dilansir AFP.
Martinez mengatakan, Portugal memiliki “akumulasi luar biasa” dari pemain bagus dalam skuadnya untuk mendukung Ronaldo. Mereka antara lain Bernardo Silva, Diogo Jota, Bruno Fernandes, Renato Sanches, hingga João Moutinho.
"Anda tahu mengapa tim ini sukses? Anda tahu mengapa tim ini memenangkan Euro 2016 dan Nationa League 2018/2019? Itu karena mereka memiliki mentalitas yang luar biasa dan mereka tahu bagaimana memainkan pertandingan besar," tambah mantan pelatih Everton itu.
Ronaldo adalah pencetak gol terbanyak turnamen dengan lima gol setelah tiga pertandingan. Dia berselisih satu gol untuk memecahkan rekor 109 gol mantan striker Iran, Ali Daei, di pertandingan internasional.
"Kita semua tahu dia salah satu pesepakbola terbaik di dunia. Setiap pemain beradaptasi ketika anda sedikit lebih tua. Anda menjadi sedikit lebih klinis dengan apa yang anda lakukan. Saya pikir Cristiano tahu bagaimana menggunakan ruang. Dia melakukan penetrasi dari berbagai area. Dia punya ancaman udara yang luar biasa," ungkap Martinez.
Namun, Belgia juga memiliki ancaman. Mulai dari Kevin de Bruyne, Eden Hazard, hingga Romelu Lukaku. Nama terakhir bahkan sudah memiliki tiga gol ketika memasuki fase knock-out.
De Bruyne dan Hazard, bersama dengan Axel Witsel, kembali setelah secara bertahap kembali ke tim selama pertandingan grup. Mereka belum sepenuhnya tersedia selama persiapan Belgia karena cedera. Tapi, untuk melawan Portugal sepertinya kondisi mereka akan sangat siap. "Kami penuh percaya diri, penuh momentum," ucap Martinez.
Belgia saat ini adalah peringkat 1 di dunia dalam daftar FIFA. Mereka telah memenangkan 13 pertandingan berturut-turut, termasuk tiga pertandingan grup di Euro 2020 dan semua 10 kampanye di kualifikasi.
"Kami menantikan untuk melihat bagaimana kami dapat meningkatkan dan seberapa banyak kami dapat menikmati kesempatan ini. Karena pada akhirnya, ketika kami menikmati sepakbola kami, kami bermain sebaik mungkin, dan kami perlu melakukan itu," ujar Martinez.
Belgia memiliki dua hari istirahat lebih banyak dari Portugal untuk pertandingan yang diperkirakan akan dimainkan dalam kondisi panas di Spanyol Selatan. Kedua tim juga mengkhawatirkan kondisi lapangan di Estadio Olimpico La Cartuja yang dibangun untuk Kejuaraan Dunia Atletik 1999.
Sementara Portugal hanya memiliki satu kemenangan dalam tiga pertandingan grupnya, melawan Hungaria di pertandingan pembuka. Kemudian kalah dari Jerman dan bermain imbang dengan Prancis untuk maju dari Grup F yang sulit sebagai salah satu tim peringkat 3 terbaik.
Portugal hanya memiliki satu kemenangan dalam 90 menit selama seluruh turnamen di Euro 2016, ketika akhirnya mengalahkan tuan rumah Prancis di final untuk memenangkan gelar pertama dalam sejarah.
Sebaliknya, Belgia sekarang tim yang mencoba untuk mengakhiri kekeringan gelar dan mengangkat trofi besar pertamanya. Mereka adalah runner-up Euro 1980 dan finish di peringkat 3 Piala Dunia 2018.
"Ini adalah generasi yang spesial, yang berkomitmen untuk sepakbola internasional. Kami telah banyak bekerja untuk menjadi lebih baik. Kami memiliki enam pemain dengan hampir 100 caps, dua pemain yang sangat dekat dengan 90 caps. Ini adalah generasi yang luar biasa. Kami hanya mencoba beradaptasi dengan apa yang akan dibutuhkan melawan Portugal," pungkas Martinez.
(andri ananto/anda)
Opini