6 Respons Liverpool Usai Kalah di Leg Pertama Ajang Eropa

"Ada yang sukses, ada juga yang gagal. Mampukah bangkit setelah takluk dari Real Madrid?"

Feature | 09 April 2021, 06:38
6 Respons Liverpool Usai Kalah di Leg Pertama Ajang Eropa

Libero.id - Kekalahan 1-3 dari Real Madrid pada leg pertama perempat final Liga Champions 2020/2021 layak disesali. Selain karena kesalahan pemain belakang, skor itu berarti The Reds harus menang 2-0 di Anfield pada pertemuan kedua. Mampukah?

Sesuai jadwal, leg kedua akan dilaksanakan pada 14 April 2021. Meski kesempatan membalikkan keadaan masih ada, para punggawa The Reds tetap harus bekerja sangat keras. Pasalnya, Los Blancos adalah tim yang memiliki kemampuan bagus di semua lini. Pengalaman mereka juga sangat banyak.

"Saya tidak tahu apakah kami dapat melakukannya (menang 2-0 di Anfield). Tapi, saya dapat berjanji kepada anda bahwa kami akan mencobanya dengan baik. Pasti tugas yang sangat sulit bagi Madrid di Anfield dengan atau tanpa suporter," ujar Juergen Klopp, dilansir Sportsmole.

"Tentu saja, ini sangat berbeda. Sangat berbeda. Jika anda ingin memiliki kenangan emosional, maka anda menonton pertandingan melawan Barcelona kembali. Tapi, 80% dari (kemenangan pada) pertandingan itu adalah karena atmosfer di stadion. Jadi, kini kami harus melakukannya tanpa itu," tambah nakhoda asal Jerman tersebut.

Setelah dikalahkan Madrid, Liverpool akan kembali bermain di Liga Premier melawan Aston Villa, sebelum menghadapi leg kedua. Ini akan menjadi hal yang menentukan karena para pemain dituntut berkonsentrasi ke lapangan dengan baik.

"Saya tidak ingin berpikir bahwa comeback adalah keahlian kami dan kami telah melakukannya sepanjang waktu. Tapi, kami selalu memiliki pendukung fanatik kami di stadion. Sekarang berbeda. Jadi, kami harus mencobanya dan berharap kami bisa melakukan hal besar sekali lagi," lanjut mantan pelatih Borussia Dortmund itu.

Fakta menunjukkan, Liverpool punya sejumlah pengalaman kalah di leg pertama kompetisi Benua Biru. Ada yang sukses comeback. Tapi, beberapa lainnya tidak. Ada lagi yang berhasil menang di pertemuan kedua, meski kandas secara agregat menggunakan mekanisme gol tandang.

Berikut ini 6 pertandingan yang merupakan respons Liverpool ketika kalah pada leg pertama:


1. Atletico Madrid, Liga Champions 2019/2020 (gagal)

Setelah memenangkan Liga Champions 2018/2019, Liverpool mencoba mempertahankan gelar dengan melawan Atletico Madrid di babak 16 besar. Gol awal Saul Niguez memberi tim Diego Simeone keunggulan pada leg pertama. Sementara Liverpool gagal melakukan satupun tembakan tepat sasaran di Estadio Wanda Metropolitano.

Georginio Wijnaldum membuat Liverpool unggul 1-0 ketika pertandingan di Anfield  baru berlangsung 43 menit sehingga agregat menjadi 1-1. Duel berlanjut ke perpanjangan waktu dan Roberto Firmino memberi Liverpool keunggulan agregat 2-1 pada pada menit 94.

Namun, Los Colchoneros merspons dengan 2 gol Marcos Llorente dan 1 dari Alvaro Morata. Atletico unggul agregat 4-2 dan melaju ke perempat final. 


2. Barcelona, Liga Champions 2018/2019 (sukses)

Harapan Liverpool untuk mencapai final Liga Champions kedua berturut-turut tampaknya sudah berakhir setelah leg pertama semifinal melawan Barcelona. Sebuah gol dari mantan striker Liverpool, Luis Suarez, dan dua gol quickfire dari Lionel Messi memberi El Barca kemenangan 3-0 di Camp Nou dan keunggulan yang nyaman untuk dibawa kembali ke Anfield.

Dengan Mohamed Salah dan Roberto Firmino yang tidak tersedia untuk leg kedua, Liverpool adalah tim underdog besar. Bursa taruhan tidak ada yang mengunggulkan The Reds, meski Anfield dikenal sebagai stadion angker.

Tapi, semua prediksi pengamat dan bursa taruhan salah besar. Liverpool justru menghasilkan comeback yang menakjubkan melawan Barcelona. Divock Origi memulai kebangkitan tak terduga The Reds sebelum pemain pengganti Georginio Wijnaldum mencetak dua gol dalam waktu 122 detik di babak kedua.

Momen yang menentukan datang di menit 79 ketika tendangan sudut cerdik ala Tren Alexander-Arnold dengan cepat menemukan Origi, yang mencetak gol keduanya pada pertandingan tersebut, dan menjadikan skor agregat 4-3. Liverpool ke final dan akhirnya juara.


3. Villarreal, Liga Eropa 2015/2016 (sukses)

Tiga tahun sebelum mempermalukan Barcelona, Liverpool menghadapi tim Spanyol lainnya di semifinal Liga Eropa. Saat itu, mereka bermain melawan Villarreal untuk memperebutkan tempat di final.

The Reds tampaknya akan bermain imbang di Spanyol sampai pemain pengganti Adrian Lopez mencetak gol kemenangan dramatis di injury time. Kemenangan Kapal Selama Kuning yang benar-benar membuat para pemain Liverpool tidak percaya karena bermain solid hingga sebelum gol Adrian lahir pada menit 90.

Di Anfield, Liverpool bangkit dan membombardir jala Villarreal. Mereka berhasil menyamakan kedudukan secara agregat melalui gol bunuh diri Bruno Soriano. Lalu, Daniel Sturridge mencetak gol kedua sebelum dilengkapi Adam Lallana. Dengan 3-0, The Reds bersiap ke final menantang Sevilla.

Sayang, pada pertandingan puncak di Basel, Swiss, Liverpool harus mengakui keunggulan Sevilla 1-3. Los Rojiblancos adalah tim dengan DNA Liga Eropa (Piala UEFA).


4. Zenit Saint Petersburg, Liga Eropa 2012/2013 (gagal)

Liverpool pergi ke Rusia untuk pertandingan leg pertama babak 32 besar Liga Eropa 2012/2013 melawan Zenit Saint Petersburg pada 14 Februari 2013. Kepercayaan mereka sangat besar mengingat level kompetisi sepakbola di Inggris yang jauh di atas Rusia.

laga itu bertepatan dengan Hari Valentine. Tapi, hasilnya tidak menunjukkan adanya kasih sayang. Hulk membuka skor untuk Zenit di menit 70 dan Sergei Semak menggandakan keunggulan 2 menit kemudian.

Dengan kewajiban menang dengan selisih 3 gol di Anfield, Liverpool nyaris gigit jari ketika Hulk memanfaatkan kesalahan Jamie Carragher untuk membuat skor agregat sementara 3-0.

Itu tampak seperti keunggulan yang tidak dapat disangkal untuk Zenit. Tapi, dua tendangan bebas brilian dari Luis Suarez dan gol Joe Allen membawa Liverpool kembali ke permainan. Selanjutnya, The Reds mencoba mencari gol keempat, meski pada akhirnya gagal.


5. Braga, Liga Eropa 2010/2011 (gagal)

Liverpool, yang menampilkan Sotirios Kyrgiakos dan Christian Poulsen, dikalahkan Braga 0-1 pada leg pertama babak 16 besar Liga Eropa 2010/2011. Braga mencetak gol kemenangan ketika Kyrgiakos melanggar Marcio Mossoro di area penalti. Alan sukses mencetak gol ke gawang Pepe Reina.

Leg kedua digelar seminggu kemudian di Anfield. Tapi, itu bukan malamnya The Reds. Mereka mencoba menciptakan gol penyeimbang yang tidak pernah terjadi. Skor akhir 0-0 dan Braga lolos ke perempat final.


6. Atletico Madrid, Liga Eropa 2009/2010 (gagal)

Itu musim yang aneh bagi Liverpool di Liga Eropa. Tiga kali The Reds harus kalah di leg pertama tandang pada fase knock-out. Pertama, di babak 16 besar, mereka menyingkirkan Lille. Kedua, di perempat final dengan melewati Benfica. Ketiga, di semifinal versus Atletico Madrid. Tapi, yang ketiga ini gagal.

Diego Forlan memberi Atletico kemenangan 1-0 atas Liverpool pada leg pertama di Estadio Vicente Calderon. The Reds akhirnya menyamakan kedudukan melalui Alberto Aquilani pada leg kedua di Anfield. Dengan skor agregat 1-1, pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu.

Pada extra time, Yossi Benayoun membuat tim asuhan Rafael Benitez itu unggul 2-0 atau 2-1 secara agregat. Tapi, tiba-tiba Forlan menerima umpang silang Jose Antonio Reyes. Tanpa ragu, dia mencetak satu-satunya gol Los Colchoneros pada malam itu. Skor akhir 2-1 atau agregat 2-2. Liverpool tersingkir dalam mekanisme keunggulan gol tandang Atletico.

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Liverpool


  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network