4 Pelatih Liga Premier yang Potensial Dipecat

"Slaven Bilic menjadi manajer Liga Premier pertama yang didepak dari kursi panas. Siapa menyusul Bilic?"

Berita | 22 December 2020, 07:12
4 Pelatih Liga Premier yang Potensial Dipecat

Libero.id - Slaven Bilic menjadi manajer Liga Premier pertama yang didepak dari kursi panas  usai gagal meningkatkan performa anak-anak West Brom.

Menjelang perayaan tahun baru, kabar buruk tampaknya akan menghiasi pergantian para manajer di Liga Premier, dimana beberapa manajer jika tak mampu mengembalikan penampilan anak asuhnya, sudah barang tentu akan dicopot dari jabatannya. Lalu siapa saja manajer yang berpotensi untuk dipecat saat ini?

Berikut ulasanya seperti yang dilansir dari thesun.co.uk;

1. Chris Wilder

Libero.id

Kredit: sufc.co.uk

Bisa dibilang Willder adalah manajer yang capaiannya paling terburuk di Liga Premier saat ini, namun ia tak juga dipecat oleh manajamen hingga pekan ke-14. The Blades hanya meraih dua poin dari 14 pertandingan Liga Premier setelah kalah 2-3 dari Manchester United meski sempat memimpin lebih awal. Sheffield United secara resmi mengalami awal musim terburuk dalam sejarah Liga Premier - setelah kalah dalam 12 dari 14 pertandingan. Dan karena Blades berada di juru kunci, Wilder masih berada di bawah tekanan besar.

"Jika pemain ingin bertahan di divisi ini maka mereka harus membuat keputusan yang lebih baik. Kami semua khawatir karena kami peduli dengan hasil dan penampilan. Kami berada di posisi ini karena suatu alasan,” ujar Wilder.

"Kami adalah tim yang kalah saat ini dan saya adalah manajer dari tim yang kalah. Apakah itu kejam atau pantas, kami harus membuat keputusan yang tepat. Jika kami membuat keputusan yang tepat, kami mendapatkan sesuatu dari pertandingan melawan tim yang sangat layak,” tambah pelatih berusia 53 tahun tersebut.

2. Mikel Arteta

Libero.id

Kredit: arsenal.com

Tak diragukan lagi bila nama Mikel Arteta akan masuk di dalam list ini, dan itu semua karena saat ini Arsenal berada posisi ke-15 yang berpotensi untuk terdegradasi. Aubameyang dan kawan-kawan hanya berjarak lima poin dari zona degradasi setelah mengalami awal musim terburuk mereka dalam 39 tahun.

Dan dengan The Gunners yang jauh lebih dekat ke zona degradasi daripada zona Eropa, itu jelas akan menimbulkan kekhawatiran. Tentu saja rasa frustrasi terus tumbuh dari pertandingan ke pertandingan di antara basis penggemar Arsenal dan mantan asisten Pep Guardiola itu tampaknya mengemis waktu untuk tetap mempertahakannya sebagai manajer utama.

"Kami harus menerima performa dalam beberapa pekan terakhir belum cukup baik untuk klub sepak bola ini. Ini seperti apa pun di industri ini - Anda membutuhkan hasil,” ujar Arteta.

"Tapi setelah guncangan besar kami perlu menemukan stabilitas. Kami butuh waktu, kami semua tahu itu ketika mereka membuat keputusan dengan saya untuk memulai proyek baru ini. Itu bukan perbaikan cepat dan itu akan memakan waktu” tutup manajer berusia 38 tahun itu.

3. Ole Gunnar Solskjaer

Libero.id

Kredit: manutd.com

Di atas kertas Manchester United sedang menjalani musim yang sedikit lebih baik daripada musim lalu - tetapi Ole Gunnar Solksjaer tidak bisa menahan kritik yang terus berdatangan kala kekalahan yang tak wajar menghampiri Setan Merah.

Kemenangan Bruno Fernandes dan kawan-kawan atas Sheffield United FC menjaga tren kemenangan United di pertandingan tandang kesepuluh berturut-turut dan kemenangan besar mereka atas Leeds United kemarin sangat patut untuk diacungi jempol. Kini Setan Merah duduk manis dibawah Liverpool dan Leicester yang berada di posisi ke-1 dan ke-2.

Namun yang menjadi kritikan utama adalah bagaimana rekor kandang yang buruk dan tersingkirnya mereka dari ajang Liga Champions. United hanya memiliki satu kemenangan liga kandang dari enam pertandingan, yang terjadi saat melawan West Brom.

“Kami perlu menyortir performa kandang. Ini tidak seperti rumah dan tandang dengan kondisi tanpa penggemar,” ujar pelatih asal Norwegia tersebut.

4) Scott Parker

Setelah sukses membuat fulham bermain impresif selama di Championship, peluang Scott Parker untuk menjadi salah satu manajer kelas dunia di Liga Premier semakin tertutup dengan hasil buruk yang diraih oleh Ivan Cavaleiro dan kawan-kawan.

Dalam lima pertandingan terakhir mereka, The Cottagers memang sukses mengalahkan Leicester dan bermain imbang melawan Liverpool, Brighton serta Newcastle United. Hal tersebut mengangkat mereka satu poin di posisi ke-17 dengan koleksi 10 poin, namun jika melihat 8 kali kekalahan, 4 kali hasil imbang dan 2 kali kemenangan, itu jelas bukan yang ingin dilihat oleh para penggemar Fulham musim ini.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network