Libero.id - Timnas Kamboja U-22 harus merasakan pahitnya kekalahan. Setelah dua laga sebelumnya menang 4-0 atas Timor Leste dan imbang 1-1 atas Filipina.
Di laga ketiga melawan Myanmar, tim besutan Ryu Hirose dipermalukan dengan skor 0-2. Padahal ribuan suporter memadati National Olympic Stadium, Minggu (7/5/2023) malam WIB.
Omong-omong soal kehadiran suporter, alih-alih mendatangkan suntikan semangat Ryu Hirose justru berpandangan kalau keberadaan suporter mereka sendiri yang justru menjadi salah satu faktor nasib pahit Kamboja.
“Hasil ini sangat tidak baik bagi kami. Pertandingan ini, ada banyak fan yang datang ke stadion untuk bersorak, menciptakan tekanan besar bagi kami. Para pemain Kamboja tidak bisa mengendalikan emosi mereka dan kehilangan kewarasan mereka, menyebabkan kekalahan ini," katanya dilansir dari Bongda Plus, Senin (8/5).
Pernyataan pelatih asal Jepang itu cukup menggelitik, namun untuk negara yang sepak bolanya baru berkembang seperti Kamboja pernyataan itu sedikit-sedikit bisa dimengerti
Ryu Hirose menilai banyaknya suporter yang datang malah membuat para pemainnya tertekan karena merasa takut membuat kesalahan dan sebagainya.
"Mungkin karena tekanan bermain di kandang dengan terlalu banyak fans dengan ekspektasi tinggi, mereka membiarkan hal itu terjadi. Kami harus belajar dari pengalaman, melakukan pekerjaan ideologis untuk para pemain agar mereka tidak melakukan kesalahan seperti ini di pertandingan selanjutnya," imbuhnya.
Dengan kekalahan dari Timnas Myanmar U-22, peluang Timnas Kamboja U22 untuk mencapai babak semifinal terbilang sangat kecil. Mereka bisa melaju ke babak semifinal jika mampu mengalahkan Timnas Indonesia U-22 yang sedang on fire sambil berharap Filipina mampu mengalahkan Myanmar di pertandingan terakhir
Opini