Libero.id - Ketua PSSI, Erick Thohir berencana untuk bertemu dengan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong pada pekan depan. Pertemuan itu demi membahas nasib dari arsitek asal Korea Selatan tersebut.
Kontrak Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia akan habis pada Desember 2023. Sejauh ini, belum ada tanda-tanda perpanjangan perjanjian untuk nakhoda berusia 52 tahun tersebut.
Shin Tae-yong dikontrak PSSI sejak awal Januari 2020 dengan konsentrasi menangani Timnas Indonesia U-20 di Piala Dunia U-20 2023 yang akhirnya tidak jadi digelar di Tanah Air.
"Saya rasa begini, kan kontrak pelatih Shin Tae-yong masih berlaku sampai akhir tahun. Tetapi Piala Dunia U-20 2023 sudah tidak ada," ujar Erick Thohir.
"Karena itu, saya akan bertemu dengan pelatih Shin Tae-ong untuk me-review apa yang kita bisa tingkatkan kerja sama ini atau kontrak ini," katanya menambahkan.
Erick Thohir ingin segera memastikan masa depan Shin Tae-yong. Pasalnya, Timnas Indonesia harus mengarungi Piala Asia 2023 di Qatar pada Januari 2024, tepat setelah kontrak Shin Tae-yong selesai.
"Tentu melihat juga kondisi ada beberapa turnamen Timnas Indonesia yaitu Piala Asia 2023. Ini kami duduk. Jangan juga kita mengambil kebijakan tanpa melihat tentang situasi terakhir yang ada di lapangan," ucap Erick Thohir.
"Itulah kenapa saya duduk, tentu dalam membenahi sepak bola ya satu, satu. Karena saya prioritas ada beberapa, persiapan Timnas Indonesia U-22 ke SEA Games 2023, ini masalah wasit janji yang belum terlaksana waktu itu sekarang sudah terlaksana. Baru nanti yang lain-lainnya menyusul," tambahnya.
Erick Thohir mengaku tidak tahu detail kontrak, termasuk gaji Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Menteri BUMN ini berencana untuk memahami perjanjian yang lama lebih dulu.
"Yang pasti pertemuan itu akan ada saya dengan coach Shin Tae-yong tapi bukan minggu ini, minggu depan. Nanti baru kita lihat. Saya mau pelajari kontraknya," tutur Erick Thohir.
"Saya selama ini belum pegang kontraknya. Gajinya berapa, kontraknya berapa, saya tidak pernah baca. Tapi ini menjadi bagian tentu kita melihat pembangunan Timnas secara jangka panjang juga. Tapi kan ada yang Timnas Indonesia" pungkasnya.
(muflih miftahul kamal/muf)
Opini