Libero.id - Banyak penggemar sepakbola yakin gol hat-trick Kylian Mbappe di final Piala Dunia 2022 melawan Argentina seharusnya tidak disahkan.
Punggawa PSG itu sebenarnya tampil sangat impresif sepanjang pertandingan.
Mbappe sukses menghidupkan kembali harapan Prancis untuk bisa memenangi Piala Dunia dengan dua gol telatnya di menit-menit akhir laga.
Lionel Messi kemudian merestorasi keunggulan Argentina, namun penalti telat membuat Mbappe melengkapi hat-tricknya.
Bintang Paris Saint-Germain itu tidak membuat kesalahan dengan penalti keduanya malam itu, menyamakan kedudukan menjadi 3-3 setelah 120 menit.
Mbappe menjadi pemain kedua yang mencetak hat-trick di final Piala Dunia, setelah pahlawan Inggris, Sir Geoff Hurst.
Gol tersebut juga memaksakan laga harus diselesaikan dengan adu penalti.
Tapi rekan satu tim Kingsley Coman dan Aurelien Tchouameni tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik saat adu penalti dan alhasil Argentina dinobatkan sebagai juara dunia dengan kemenangan adu penalti 4-2.
Namun penggemar yang jeli mengklaim bahwa gol hat-trick Mbappe seharusnya tidak sah karena tangan Dayot Upamecano menyentuh bola.
Bola tampak membentur tangan Upamecano yang terangkat dari sepak pojok Coman sebelum jatuh ke tangan Mbappe.
Mbappe kemudian memindahkan bola ke kaki kanannya dan mengirim tendangan keras ke arah gawang, yang diblok Gonzalo Montiel dengan tangannya dan membuat terjadinya penalti.
Seorang penggemar menyatakan: "Saya tidak pernah ingin mendengar klaim bahwa Argentina tidak pantas menang lagi.
"Handball terang-terangan ini terjadi tepat sebelum tembakan Mbappe yang berujung penalti pada menit ke-117. Itu seharusnya tidak pernah terjadi."
Yang lain berkata: "Bagaimana tidak ada yang menyadarinya saat itu? Luar biasa."
Gol ketiga Mbappe membuatnya memenangkan Sepatu Emas Piala Dunia - yang membuat marah para penggemar Messi.
Jika saja Mbappe gagal mencetak tiga gol, maka Messi akan mendapatkan penghargaan ganda selain gelar Piala Dunia.
Disisi lain fans juga mengklaim gol kedua Messi seharusnya dianulir.
Awalnya tampak bahwa upaya itu mungkin dianulir karena offside, ketika hakim garis mengangkat benderanya sejenak.
Tetapi ketika gambar-gambar TV mengonfirmasi bahwa Martinez benar-benar berada dalam posisi onside, gawang, yang hampir ditepis oleh bek Jules Kounde, diizinkan untuk berdiri.
Hal tersebut membuat para penggemar menilai bahwa gol tersebut seharusnya dianulir.
(muflih miftahul kamal/muf)
Opini