Libero.id - Roberto Mancini mengakui dirinya 'tidak menyangka' Italia akan melakukannya dengan sangat baik setelah perombakan besar-besaran di Nations League, sementara ia mendefinisikan keterampilan khusus Lorenzo Pellegrini tidak sama dengan Francesco Totti.

Gli Azzurri tetap berada di puncak grup Nations League dengan lima poin, di depan Hongaria dengan empat, Jerman tiga dan Inggris hanya dua setelah bermain imbang 0-0 di Wolverhampton.

Siapa pun yang menempati posisi terbawah grup pada akhir tahap ini akan diturunkan ke Nations League B, sedangkan para pemimpin masuk ke turnamen Final Four.

Saat masuk ke kompetisi, Mancini berulang kali memperingatkan ia akan mengambil risiko dengan pemain baru dan itu bisa berarti kehilangan beberapa pertandingan untuk proyek jangka panjang, tetapi sebaliknya mereka tampak lebih solid daripada kelompok veteran yang memenangkan Piala Eropa 2020.

“Jujur, saya tidak mengharapkan ini, saya pikir ini akan lebih buruk,” ujar Mancini dalam konferensi persnya.

View this post on Instagram

A post shared by Nazionale Italiana di Calcio (@azzurri)

“Masih banyak yang harus kami kerjakan, jalan panjang di depan penuh dengan bahaya. Kami tentu perlu mencetak lebih banyak gol dan jika Davide Frattesi mencetak gol di lima menit pertama, itu akan menjadi pertandingan yang berbeda. Dia akan mendapatkannya lain kali."

“Saya tidak berharap kami melakukannya dengan baik dalam tiga minggu ini bersama. Sangat penting bahwa kami tidak mengubah gaya sepak bola kami, bahkan ketika para personel melakukannya.”

Italia memiliki satu pertandingan Nations League lagi untuk dimainkan yakni dengan mengunjungi Jerman pada hari Rabu (15/06/2022) tetapi Sandro Tonali harus absen karena diskors dan Alessandro Florenzi terpaksa dipulangkan.

Adapun penampilan Pellegrini yang belakangan ini terus mengalami tren positif, membuat Mancini memberikan pujian yang sangat khusus untuk kapten Roma yang serba bisa tersebut.

"Pellegrini memiliki gaya sepakbolanya sendiri, dia bukan pemain 10 seperti Giuseppe Giannini, atau 10 seperti Francesco Totti. Saya pikir dia bisa menjadi jauh lebih baik seiring waktu, karena dia sangat bagus dalam menyerang dan bertahan. Terkadang dia tidak boleh kehilangan bola, tetapi jika dia meningkatkan itu dan beberapa hal lainnya, dia bisa menjadi luar biasa" jelas mantan pelatih Manchester City tersebut.

(muflih miftahul kamal/muf)