Libero.id - Sungguh malang nasib Roman Abramovich, eks pemilik Chelsea itu baru-baru ini dikabarkan keracunan senjata kimia. Insiden tersebut terjadi pada 3 Maret lalu, saat dimana milarder berusia 55 tahun itu ditunjuk menjadi negosiator perdamaian antara Rusi dan Ukraina.
"Tiga anggota delegasi yang menghadiri pembicaraan damai Ukraina dan Rusia pada 3-4 Maret 2022 di Kyiv mengalami gejala terkait keracunan dengan senjata kimia," Dilansir dari Sky Sports, Senin (28/3).
Abramovich dan kedua delegasi lainnya bahkan dilaporkan mengalami gangguan penglihatan dalam beberapa jam. Mereka kemudian diterbangkan ke Ankara, Turki, untuk mendapatkan perawatan medis intensif.
Dan ditengah itu tersebut. Insiden yang melibatkan Roman Abramovich pelan-pelan mulai menemui titik terang usai media asal Turki, Haberturk dan CNNTurk, merilis laporan pada Kamis (31/3) kemarin.
Dimana laporan itu mengkonfirmasi kalau kabar sebelumnya adalah hoax dan mengutarakan bahwa Abramovich dan rekan negosiator lainnya itu hanya terkena ledakan gas air mata biasa, hal itu terjadi sesaat setelah meninggalkan pertemuan.
"Abramovich tidak diracun. Ia hanya terkena tabung gas air mata yang meledak usai pertemuan digelar,"
Namun kabar tersebut tidak memuat secara rinci perihal validasi informasi.
"Surat kabar Haberturk dan CNNTurk bersikeras bahwa luka bakar di kulit maupun gangguan penglihatan itu akibat dari ledakan gas air mata. Namun, media-media tersebut tidak memaparkan mendapat sumber informasi dari mana." dilansir dari Daily Star, Jum'at (1/3)
"Belum diketahui pasti apakah ledakan gas air mata itu terjadi secara tidak disengaja atau malah dengan maksud menyabotase negosiasi yang terjadi," pungkas laporan tersebut.
(gigih imanadi darma/gie)
Opini