Gara-gara Kritik kepada Lionel Messi, Sentimen Anti-Prancis Meningkat di Argentina

"Ini seperti netizen +62 yang marah kepada Malaysia karena klaim produk budaya."

Feature | 18 February 2022, 17:30
Gara-gara Kritik kepada Lionel Messi, Sentimen Anti-Prancis Meningkat di Argentina

Libero.id - Dulu, nasionalisme sebuah bangsa dipupuk dengan sistem ala militer. Kini, semangat kebangsaan menemukan bentuk barunya, melalui olahraga. Contoh paling nyata terjadi di Argentina ketika banyak orang mendadak membenci Prancis gara-gara kritik media papan atas, L'Equipe, kepada Lionel Messi. 

Kisah aneh tapi nyata itu dimulai pada pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions saat Paris Saint-Germain (PSG) mengalahkan Real Madrid 1-0 melalui gol semata wayang Kylian Mbappe di penghujung babak kedua. 

Pada laga itu, Les Parisiens sebenarnya bisa memastikan kemenangan lebih dini jika eksekusi penalti La Pulga masuk. Akibatnya, L'Equipe memberi Messi nilai 3 dari maksimal 10. Bahkan, media olahraga papan atas Prancis dan Eropa itu menyebut Messi dengan kata "menyedihkan".

Tanpa diduga L'Equipe, kritikan yang ditujukan dan didasarkan pada fakta pertandingan sepakbola ternyata memantik bara di Argentina. Orang-orang di kampung halaman Messi berbondong-bondong menyerang balik media ternama itu. Bahkan, beberapa orang mengaitkannya dengan sentimen nasionalisme Argentina dan Anti-Prancis. 

Tidak tanggung-tanggung, orang-orang yang menyerang balik L'Equipe punya pengaruh cukup besar di Negeri Tango. Contohnya, Sergio Aguero. 

"Betul-betul pemberitaan sampah soal penalti Leo. Dia bermain bagus (di laga itu). Dia menembus lini (belekang Madrid). Dia sudah bermain bagus dan sangat aktif. Tidak ada yang salah dengan (penampilan) Messi hari itu. Dia hanya gagal penalti, dan itu normal," ujar mantan bintang Manchester City itu, dilansir Sportbible. 

"Di Prancis, majalah-majalah dan koran-koran membunuh dia. Mereka (media Prancis) itu brengsek," tambah pemain yang baru saja pensiun dini karena masalah kesehatan jantung. 

Kejengkelan Aguero bahkan sampai ke puncak. Sebagai bentuk solidaritas dengan kawan dekatnya itu, Kun mengaku membatalkan undangan wawancara eksklusif dengan salah satu media Prancis. Itu bukan wawancara biasa, melainkan sebuah program yang Aguero dibayar untuk bicara.

"Saya memujinya bukan karena dia kawan saya. Tapi, karena dia bekerja keras. Sebenarnya saya ada jadwal wawancara dengan sebuah majalah dari Prancis. Tapi, saya menolaknya karena saya mendukung Leo. Jadi, selamat tinggal dan sampai jumpa lagi," beber mantan pemain Atletico Madrid itu.

Counter attack dan kemarahan publik Argentina kepada Prancis bukan hanya Aguero. Orang yang hanya mengenal Messi lewat televisi juga mengaku kesal. Salah satunya, Pelatih Gimnasia La Plata, Nestor Gorosito.

Nakhoda berusia 57 tahun tersebut mengaku sangat kesal ketika mengetahui L'Equipe menghina Messi dan merendahkannya dengan tidak pantas. Dia menyebut reputasi La Pulga sebagai pemenang tujuh Ballon d'Or tidak bisa dihapus begitu saja hanya gara-gara gagal penalti. Sebab, banyak pemain lain yang juga gagal melakukan tendangan 12 pas. 

"Orang-orang prancis hanya tahu parfum. Mereka tidak pernah paham sepakbola," ucap gelandang tim nasional Argentina seangkatan Diego Simeone dan Javier Zanetti itu.

Beberapa pekan lalu, pembelaan kepada Messi juga sempat diontarkan Karim Benzema. Saat itu, dia menanggapi kritikan media Prancis tentang performa buruk La Pulga di Ligue 1. "Mereka yang mengkritik Messi tidak tahu apa-apa tentang sepakbola. Mereka hanya omong kosong," kata Benzema saat itu.

Kemungkinan besar Aguero dan Gorosito bukan orang terakhir yang memanaskan sentimen Prancis di Argentina. Di hari-hari mendatang akan ada banyak penggemar La Pulga yang akan menyerang L'Equipe. Bukan hanya yang di Argentina, melainkan juga Katalunya. 

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network