Libero.id - Ditengah ribut-ribut tentang pengundian ulang babak 16 besar Liga Champions oleh UEFA, Juventus tampak santai saja dengan tidak mempermasalahkan siapapun lawan mereka. Pasalnya Bianconeri dipertemukan dengan Villareal, klub yang relatif tidak berat-berat amat.
Namun tanpa memandang status klub, apa pun bisa terjadi dalam dua bulan ke depan. Di Liga Champions sendiri, Juventus memuncaki grup Liga Champions di depan Chelsea tetapi kalah 4-0 melawan The Blues di Stamford Bridge.
Dan mengingat tim besutan Massimiliano Allegri memiliki salah satu awal terburuk musim ini dalam sejarah klub Turin itu. Mereka terpaut 12 poin dari pemimpin klasemen Inter Milan dan delapan poin di belakang Napoli yang berada di urutan keempat.
Juventus juga memiliki rekor serangan terburuk di antara sepuluh klub teratas di Serie A dengan hanya mencetak 23 gol kalah dari klub-klub seperti Bologna, Verona, Sasssuolo, bahkan Sampdoria.
Dalam konteks ini, masalah utama Juventus terletak pada lini depan mereka, dimana pencetak gol terbanyak mereka, Paulo Dybala, sering cedera, sementara penyerang utama lainnya, Alvaro Morata, bisa kembali ke Atletico Madrid pada akhir musim dan masa depannya yang tidak pasti di Turin berdampak pada penampilan dan suasana hatinya.
Dan itu artinya, saat ini, setiap tim adalah ancaman potensial bagi Bianconeri dan semua orang tahu itu.
Bukan suatu kebetulan bahwa media Spanyol, terutama Marca, percaya bahwa Villareal bisa cukup senang dengan hasil undian ulang ini
Dan mengingat Villareal telah mendapatkan Manchester City di undian pertama yang akhirnya dibatalkan, jadi tim lain mana pun adalah pilihan yang lebih baik.
Namun, perlu diingat juga Villareal menyingkirkan Atalanta dari Liga Champions, Atalanta yang sama yang mengalahkan Juventus di Turin hanya beberapa minggu lalu.
Pasukan Unai Emery kalah dalam dua pertandingan melawan Manchester United, tetapi hanya gol telat dari Cristiano Ronaldo yang membantu Setan Merah meraih tiga poin di kedua pertandingan.
Ini mungkin terdengar akrab bagi Juventus karena Bianconeri belum mampu menggantikan bintang Portugal yang telah mencetak 101 gol dalam 134 pertandingan selama tiga musim di Allianz Stadium.
Banyak hal yang perlu diubah di Turin selama beberapa bulan ke depan jika Juventus ingin finis di empat besar dan tetap kompetitif di Eropa.
Villareal atau Sporting CP, tim pertama yang bermain imbang melawan Bianconeri, jelas merupakan pilihan yang lebih baik daripada PSG, tetapi raksasa Serie A tidak bisa merasa aman melawan lawan mana pun saat ini.
Mereka tahu bahwa memenangkan grup tidak menjamin jalan yang mudah ke perempat final. Selama dua tahun terakhir, mereka finis di puncak grup mereka di bawah Maurizio Sarri dan Andrea Pirlo tetapi tersingkir di tangan Lyon dan Porto.
Allegri dan anak buahnya akan mencoba meraih hasil yang berbeda kali ini, tetapi pada saat ini, itu adalah sesuatu yang tidak dapat mereka jamin.
(gigih imanadi darma/mag)
Opini